Kasus demam berdarah dengue atau DBD meningkat di Kota Tangerang. Tingkatkan pola hidup bersih dan sehat serta berantas sarang nyamuk dengan 4M Plus.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kota Tangerang di Banten mencatat 146 kasus demam berdarah dengue atau DBD sejak awal tahun hingga Senin (22/11/2021). Dalam kurun tiga bulan terakhir terjadi peningkatan kasus sehingga semua orang harus meningkatkan pola hidup bersih dan sehat serta memberantas sarang nyamuk dengan 4M plus.
Kenaikan kasus DBD terjadi sejak Agustus dengan sembilan kasus. Kemudian bertambah 12 kasus di September hingga melonjak 21 kasus pada Oktober.
Kepala Bidang Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tangerang Harmayani mengimbau seluruh warga untuk mewaspadai DBD karena berisiko kematian jika tak tertangani dengan cepat dan tepat.
”Kami sudah koordinasi dengan rumah sakit dan puskesmas untuk penanganan kasus. Juga langkah pencegahan bersama kecamatan, kelurahan, dan puskesmas dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat serta pemberantasan sarang nyamuk dengan 4M plus,” ucapnya.
Tenaga kesehatan akan rutin mengecek supaya ada pemberantasan sarang nyamuk.
4M plus meliputi memantau jentik di tempat-tempat nyamuk berpotensi bertelur, menguras atau membersihkan, menutup penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.
Warga juga diminta segera melaporkan kasus DBD ke puskesmas kurang dari 24 jam supaya bisa tertangani dengan cepat dan tepat. Puskesmas juga akan menginspeksi wilayah temuan kasus untuk pemberantasan sarang nyamuk agar tak berkelanjutan.
Penyemprotan dan jumantik
RW 003 Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci, menjadi salah satu wilayah temuan kasus DBD. Ada tiga warganya terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa DBD.
Palang Merah Indonesia Kota Tangerang telah menyemprot insektisida dan pemberantasan sarang nyamuk di situ. Warga diminta bersama-sama menggalakkan kebersihan lingkungan, seperti membersihkan genangan air yang berpotensi tempat nyamuk bertelur.
Lurah Cimone Ade Fitri Akbar menyebutkan telah mengajak warga membersihkan saluran air, menaburkan bubuk abate untuk memberantas jentik nyamuk, dan sebisa mungkin menggiatkan satu juru pemantau jentik ke setiap rumah.
Upaya serupa juga berlangsung di Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang. Puskesmas Kunciran memerika jentik nyamuk ke rumah-rumah warga di sekitaran rumah pasien yang terkena DBD.
Kepala Puskesmas Kunciran Darsono menuturkan, banyak pot tanaman yang terbuat dari ban bekas mobil. Air di dalamnya tidak mengalir sehingga jadi tempat bertelur nyamuk.
”Tenaga kesehatan akan rutin mengecek supaya ada pemberantasan sarang nyamuk. Hal yang kelihatan kecil justru bisa merugikan diri sendiri atau keluarga dan membahayakan orang lain,” ucapnya.