Pemprov DKI Targetkan Lima Rusunawa di Jakarta Selesai Akhir 2021
Pada akhir 2021, DPRKP DKI Jakarta menargetkan pembangunan dan revitalisasi lima dari 10 rusunawa di DKI Jakarta selesai. Itu akan menambah stok hunian bagi warga terdampak program.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman atau DPRDKP DKI Jakarta memastikan lima rumah susun akan selesai dibangun akhir tahun 2021. Hal ini membuat ada tambahan 2.603 unit rumah susun di DKI Jakarta pada akhir 2021.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Sarjoko, Rabu (17/11/2021), menjelaskan, pada 2019-2021 DPRKP DKI Jakarta merencanakan pembangunan dan revitalisasi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dengan pendanaan tahun jamak (multiyears). Pembangunan dilaksanakan di 10 lokasi.
Lima di antaranya, menurut Sarjoko, ditargetkan selesai akhir 2021, yakni revitalisasi Rusun Cipinang Besar Utara (239 unit), revitalisasi Rusun Karanganyar (421 unit), dan revitalisasi Rusun Penjaringan (1.010 unit). Untuk pembangunan rusun, yang ditargetkan selesai akhir tahun 2021 adalah pembangunan Rusun Inspeksi Banjir Kanal Timur Ujung Menteng (422 unit) dan pembangunan Rusun PIK I (511 unit). Revitalisasi dan pembangunan di lima lokasi itu akan menambah stok unit 2.603 unit.
Adapun pembangunan di lima lokasi lainnya, menurut Sarjoko, akan diselesaikan pada 2022. Kelima rusun itu adalah PIK Pulogadung II (1.412 unit), Pulojahe (750 unit), Cakung Barat (542 unit), Padat Karya (377 unit), dan Kelapa Gading Timur (151 unit).
”Satu pembangunan rusun, yaitu hibah pembangunan rusun Polsek Menteng dengan 400 unit, juga diperpanjang untuk diselesaikan tahun 2022,” kata Sarjoko.
Selain itu, lanjut Sarjoko, DPRKP DKI juga akan membangun rumah susun di Jalan Tongkol 10 untuk tahap I dengan 200 unit. ”Pembangunan di lokasi ini sebagai persediaan hunian berkaitan dengan penataan peningkatan kualitas permukiman,” kata Sarjoko.
Dari program pembangunan itu, Sarjoko melanjutkan, total usulan kebutuhan anggaran untuk penyelesaian pembangunan rusun pada RAPBD 2022 sebesar Rp 556 miliar.
Kendati DPRKP DKI Jakarta optimistis pembangunan rusun akan menambah stok ataupun ketersediaan unit, dalam rapat paripurna pemandangan umum fraksi terhadap RAPBD DKI Jakarta 2022, Selasa (16/11/2021), Fraksi PDI-P mengkritisi program itu.
Dalam pemandangan umum fraksi yang dibacakan anggota Fraksi PDI-P, Agustina Hermanto, PDI-P mengkritisi pembangunan keenam rusun itu masih jauh dari ideal. Itu karena dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022, Gubernur DKI Jakarta mencanangkan pembangunan 250.000 unit hunian bagi warga DKI Jakarta.
PDI-P juga mengimbau Gubernur DKI Jakarta untuk segera mengoptimalkan rumah-rumah susun yang sudah selesai, tetapi belum ada penghuninya. Itu terutama rusun yang dibangun pemerintah pusat.
Bila dibandingkan dengan program yang dikerjakan dinas pada 2019-2021 dan pembangunan yang diperpanjang hingga 2022, total yang akan tersedia 6.536 unit. Sementara dari pembangunan rusun yang sudah selesai dan dibangun dengan dana KLB tersedia 1.584 unit.
Rusunawa yang selesai dibangun dengan anggaran bersumber dari pemenuhan kewajiban KLB oleh pengembang ada di tiga lokasi, yaitu Rusunawa Daan Mogot Tower 1 oleh PT Mulia Karya Gemilang (540 unit), Rusunawa Daan Mogot Tower 6 dan 7 oleh PT Keppel Land (522 unit), dan Rusunawa Pulogebang-Penggilingan Tower C dan D oleh PT Putra Gaya Wahana (522 unit).
Sementara tingkat hunian di rusunawa di DKI Jakarta, dijelaskan Sarjoko, secara umum tingkat huniannya sangat tinggi, rata-rata di atas 80 persen. Sebagian besar rusun terisi penuh, hanya beberapa rusun yang tingkat huniannya masih rendah, yaitu Rusun Nagrak dan Rusun Rorotan. ”Rusun Rorotan pun animonya sangat tinggi, tetapi ada kendala suplai air bersih yang belum cukup,” kata Sarjoko.