Lalu Lintas Jakarta Naik 40 Persen di PPKM Level 1
Mobilitas yang naik dibandingkan lima bulan lalu akan diikuti penertiban penggunaan kendaraan dan kewaspadaan peningkatan kasus Covid-19.
Oleh
erika kurnia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Lalu lintas kendaraan di wilayah DKI Jakarta meningkat hingga 40 persen pada masa penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 1. Mobilitas yang naik dibandingkan lima bulan lalu akan diikuti penertiban penggunaan kendaraan dan kewaspadaan peningkatan kasus Covid-19.
Hal ini dilaporkan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran, dalam apel gelar pasukan Operasi Zebra Jaya 2021 di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/11/2021). Pada kesempatan itu, ia menyinggung pelonggaran PPKM di wilayah aglomerasi Ibu Kota yang menyebabkan peningkatan mobilitas dan kepadatan lalu lintas.
”Bedasarkan data TomTom Traffic Index, indeks kemacetan Jakarta pada Juli saat PPKM level 4 sebesar 8 persen. Saat ini, meningkat menjadi 40 persen,” katanya.
Peningkatan mobilitas ini, menurutnya, menjadi fokus pengendalian dalam Operasi Zebra Jaya 2021 yang dilakukan Polda Metro Jaya. Operasi ini dilaksanakan selama dua minggu mulai Senin, 15 November, hingga 28 November 2021. Operasi ini melibatkan 3.070 personel gabungan dari Polri, TNI, satpol PP, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Fadil mengatakan, operasi ini bertujuan menurunkan tingkat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Lalu, meningkatkan kedisiplinan masyarakat di dalam berlalu lintas.
Beberapa bentuk pelanggaran lalu lintas yang jamak ditemukan, seperti penggunaan knalpot bising, penggunaan rotator dan sirine yang tidak sesuai peruntukan, serta tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) yang tidak dipasang sesuai seharusnya.
”Kami tidak akan menangkap, tapi kalau menemukan kami akan tindak dengan memberikan edukasi tentunya. Itu saya kira untuk menciptakan masyarakat yang berbudaya, masyarakat yang tertib, masyarakat yang berkemajuan, lalu lintas harus terus kita bangun,” katanya.
Kami dukung penuh dan semoga setelah Operasi Zebra Jaya 2021, kendaraan lebih tertib, knalpot bising tiada lagi, dan semua penggunaan atribut sesuai ketentuan.
Di sisi lain, Operasi Zebra 2021 juga bertujuan agar tetap menjaga momentum memutus mata rantai pandemi Covid-19. ”Imbauan, sosialisasi, pendidikan masyarakat tidak hentinya dilakukan agar masyarakat tetap waspada, tidak boleh lengah dalam menghadapi dinamika naik turunnya pandemi Covid-19,” kata Fadil.
Terkait Covid-19, Jakarta baru-baru ini juga berada di peringkat ke-47 dari 50 kota di dunia dengan penanganan Covid-19 versi organisasi global Deep Knowledge Analytic (DKA). Posisi Jakarta tercatat lebih unggul dari beberapa kota besar dunia, seperti Moskwa, Paris, Shanghai, termasuk Los Angeles, dalam beberapa kategori.
Angka Covid-19 di Jakarta saat ini juga relatif rendah. Rata-rata penambahan kasus harian dalam dua minggu terakhir sejumlah 91 kasus dengan jumlah kasus aktif 964 kasus. Namun, kabar itu harus tetap diwaspadai dengan mengontrol dan mengawasi mobilitas masyarakat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang hadir pada kesempatan sama, mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, termasuk saat bertransportasi. Senada dengan Fadil, Anies berharap warga Jakarta menjaga budaya baik saat berlalu lintas.
”Kami dukung penuh dan semoga setelah Operasi Zebra Jaya 2021, kendaraan lebih tertib, knalpot bising tiada lagi, dan semua penggunaan atribut sesuai ketentuan,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2016 ini.
Pada kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Polda Metro Jaya, hari ini, mengingatkan agar semua pihak tetap berhati-hati dengan tren lonjakan kasus positif Covid-19 di luar negeri, seperti Amerika dan Eropa.
”Kita harus hati-hati. Saya titip itu. Berkali-kali saya bilang, index rate kita di bawah 1, tetapi ada indikasi-indikasi beberapa kabupaten kota yang angkanya naik,” katanya.
PPKM Jawa-Bali yang berakhir hari ini, menurutnya, juga akan dievaluasi dengan mempertimbangkan tren kenaikan kasus positif Covid-19.