Penurapan Alternatif Cegah Banjir Rob di Kabupaten Tangerang
Kelurahan Dadap di Kabupaten Tangerang, Banten, menjadi pelanggan tetap banjir rob. Butuh kerja sama lintas sektoral untuk memecahkan persoalan tersebut.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Nyaris sepekan, 2.739 kepala keluarga terdampak banjir rob di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Banjir rob yang rutin itu membutuhkan solusi, salah satunya penurapan di sisi kampung yang menganjur ke laut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang melaporkan, banjir rob setinggi 20 sentimeter melanda RW 001 (RT 001, 002, dan 003), RW 002 (RT 001, 002, 003, 004, dan 005), RW 003 (RT 001, 002 003, dan 004), RW 004 (RT 001, 002, 003, dan 004) RW 005 (RT 001, 002, 003, dan 004), dan RW 006 (RT 001, 002, 003, 004, dan 005).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir menyebutkan, seluruh RT/RW itu merupakan langganan banjir rob. Meskipun tidak ada pengungsi, Kelurahan Dadap meminta bantuan logistik untuk warga terdampak. Sementara tim di lapangan tetap memantau perkembangan banjir melalui Pos Pemadam Kebakaran Kecamatan Kosambi.
”Untuk selanjutnya, penanganannya harus dikoordinasikan dengan instansi terkait. Misalnya dengan dinas bina marga dan sumber daya air karena penanganan jangka panjang harus penurapan di sisi laut kampung tersebut. Juga berkoordinasi dengan Kementerian PUPR,” tutur Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir, Rabu (10/11/2021).
Warga di situ sudah biasa, hampir setiap bulan terjadi banjir rob.
Di sisi lain, BPBD Kabupaten Tangerang, Polresta Tangerang, dan relawan tanggap bencana telah menyimulasikan kesiapan evakuasi korban banjir. Simulasi berlangsung di danau Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Kecamatan Tigaraksa.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Camat Kosambi CR Inton menyebutkan, tidak ada pengungsian dan dapur umum karena air banjir rob cepat surut. Contohnya, pada Selasa (9/11/2021) air laut naik pukul 12.00 sehingga terjadi banjir rob, lalu berangsur-angsur surut pada pukul 15.00.
”Air rob datang tiba-tiba kemarin. Kami cek ke lokasi ternyata sudah surut. Warga di situ sudah biasa, hampir setiap bulan terjadi banjir rob,” ucapnya.
Pada 2016, melalui program Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Padat Kumuh dan Miskin, Pemkab Tangerang berencana menata lima kawasan pesisir pantai di Tangerang, salah satunya Dadap.
Menurut rencana, tempat itu akan dijadikan ruang terbuka hijau. Sementara warga terdampak akan dipindahkan ke rumah susun sewa dan kampung deret nelayan. Namun, hal itu tak mudah terwujud. Warga setempat tidak mau pindah. Mereka hanya ingin mendapatkan legalitas atas tanah yang ditempati.