Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Masih Fluktuatif
Kasus positif Covid-19 hasil tes harian di DKI Jakarta menurun jauh dibandingkan dengan Juni atau Juli. Namun, penambahan kasus cukup fluktuatif, antara 37 dan 131 kasus per hari.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Status PPKM Level 2 untuk Provinsi DKI Jakarta sudah berlangsung 11 hari dan angka kasus Covid-19 positif hasil tes PCR harian ada di kisaran 37 hingga 131 kasus per hari. Dinas Kesehatan DKI berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk antisipasi kemungkinan bertambahnya kenaikan kasus positif Covid-`19.
Dari laman resmi Corona.jakarta.go.id disebutkan, memasuki PPKM Level 2 pada 19 Oktober 2021, angka kasus positif harian tercatat sebanyak 103 kasus. Pada 20 dan 21 Oktober kasus positif tercatat ada 89 dan 83 kasus. Pada 22 Oktober ada 116 kasus, 23 Oktober penambahan cukup banyak ada 131 kasus.
Pada 24 Oktober penambahan berkurang, ada 82 kasus positif dan pada 25 Oktober ada 37 kasus positif. Kasus naik lagi dengan didapati 105 kasus positif pada 26 Oktober dan 131 kasus positif pada 27 Oktober 2021.
Adapun Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian, Jumat (29/10/2021) menjelaskan, untuk pasien Covid-19 yang dirawat di RS Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran menara 4, 5, 6, dan 7 saat ini merawat 183 orang. Sebelumnya ada 191 pasien.
Di RSDC Wisma Atlet Pademangan menara 8, 9, dan 10 yang menjadi tempat karantina bagi warga masyarakat seusai melakukan perjalanan dari luar negeri, saat ini ada 3.714 pasien rawat inap. Sebelumnya ada 3.801 orang.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan, pihaknya terus mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga Covid-19. Ia menyebutkan, dinkes terus rapat dan komunikasi dengan pemerintah pusat dan daerah. DKI mengajak bergandengan, termasuk dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan.
”Kita tidak berani berspekulasi kapan, tetapi kita kerjakan, termasuk membuat bersama pemerintah pusat ada laboratorium yang berkontribusi membantu kita melakukan genome sequencing, membantu kita memeriksa terhadap kemungkinan adanya varian baru,” kata Widyastuti.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia menambahkan, meski ada di PPKM Level 2, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mengendalikan pandemi. Kasus positif di Jakarta pun masih fluktuatif.
Kita tidak ingin situasi itu terulang. Artinya tanggung jawab bersama, masing-masing kita ambil peran untuk saling mengingatkan.
Pemprov terus menerapkan tracing, testing, dan treatment (3T) juga menggalakkan vaksinasi pada sejumlah kelompok prioritas. Masyarakat diminta jangan longgar terhadap protokol kesehatan dalam keseharian.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, warga Jakarta pernah merasakan kondisi pandemi yang amat menantang di bulan Juni dan Juli.
”Kita tidak ingin situasi itu terulang. Artinya tanggung jawab bersama, masing-masing kita ambil peran untuk saling mengingatkan. Apabila kita menyaksikan ada satu aktivitas yang berpotensi, bukan hanya melanggar, tetapi juga berpotensi penularan kita bantu untuk dicegah,” katanya.
Terkait PPKM Level 2, imbuhnya, harus diingat bahwa level tersebut adalah seluruh wilayah, bukan hanya DKI, melainkan Jabodetabek.
”Kita juga menyadari pengawasan harus bersama. Kita ingin kondisi ini bisa terjaga terus, tidak hanya pengawasan oleh pemerintah karena sebagian besar kegiatan itu berada di wilayah privat yang tidak selalu mudah diawasi aparat penegak aturan. Ruang pertemuan, di kantor, ruang keluarga, itu semua tempat yang tidak mudah untuk dilakukan pengawasan,” ujar Ahmad Riza menambahkan.