Kota Tangerang Kebut Infrastruktur Pencegah Banjir
Kota Tangerang di Banten menargetkan berkurangnya luas area banjir sebesar 45-47 hektar per tahun.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang, Banten, mengebut pembangunan turap, drainase, dan pompa air jelang musim hujan. Upaya pengerukan dan pembersihan kali atau sungai juga terus berlangsung sembari menerjunkan tim pemeliharaan fasilitas pengendali banjir.
Bidang Tata Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang membangun 18 turap di 13 kecamatan, 233 pompa air, dan 117 drainase. Salah satu pembangunan pengendalian banjir berlangsung di sekitar Kali Ledug, Kecamatan Periuk.
”Upaya ini supaya bisa mengurangi 45-47 hektar luas banjir setiap tahunnya. Targetnya luasan banjir berkurang dari 700 hektar pada tahun 2019 menjadi 580 hektar pada 2023,” ujar Kepala Bidang Tata Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang Mursiman, Minggu (19/9/2021).
Di sisi lain, Pemkot Tangerang mengoptimalkan dan memelihara fasilitas pengendali banjir yang sudah ada. Keduanya dijalankan oleh Bidang Operasi dan Pemeliharan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang yang setiap hari mengerahkan 8 tim ke 20 lokasi pengendali banjir.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharan Dody Ardiansyah menyebutkan, pihaknya juga mengerahkan tim mobile terdiri dari penjaga pintu air, operator alat berat, dan tim siaga seperti operator pompa dan rehab turap atau tanggul.
”Kami siaga 24 jam. Juga lakukan pengerukan dan pembersihan kali,” katanya.
Di samping itu, warga juga diharapkan turut menjaga fasilitas pengendali banjir dan menjaga lingkungannya. Warga dilarang membuang sampah sembarangan karena hal itu bisa menimbulkan banjir karena aliran air terhambat.
Hujan deras sering menimbulkan banjir di Kota Tangerang. Awal tahun 2021, misalnya, hampir seluruh rukun warga di Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, terdampak banjir setelah hujan deras. Saat itu ketinggian air bisa mencapai atap rumah warga.
Pemkot mendata setidaknya sembilan kecamatan yang terdampak banjir. Kecamatan tersebut, antara lain, Ciledug, Karang Tengah, Pinang, Periuk, dan Cipondoh.
Setahun sebelumnya, hujan bahkan merendam perumahan di Kecamatan Periuk lebih dari sepekan. Pemda tak bisa berbuat banyak karena sungai dan danau meluap sehingga menyulitkan penyedotan dan membuang air.
Apabila dipaksakan dibuang ke sungai atau danau, air akan kembali mengalir ke perumahan. Apa yang bisa dilakukan warga dan petugas hanya menunggu air di sungai dan danau kembali surut.