Vaksin Pfizer Hanya Bisa Diperoleh Warga Ber-KTP Non-DKI di RS Vertikal
Orang dengan ”immunocompromised”, seperti penyakit komorbid berat, penyakit autoimun, atau pasien dalam terapi imunosupresan, bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19, tetapi harus sesuai rekomendasi dokter.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah memperbolehkan warga umum mendapatkan vaksin Moderna dan Pfizer, kini Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuat kebijakan baru. Warga yang ber-KTP non-DKI Jakarta yang berada di wilayah Ibu Kota apabila hendak mendapatkan vaksin Pfizer hanya bisa mendapatkannya di fasilitas kesehatan di bawah naungan Kementerian Kesehatan (RS Vertikal) dan TNI/Polri.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, melalui keterangan resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kamis (16/9/2021), menjelaskan, untuk meningkatkan layanan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat, suku dinas kesehatan, puskesmas, serta sentra vaksin di semua wilayah Jakarta memaksimalkan layanan. Fasilitas kesehatan (faskes), puskesmas, atau sentra vaksin itu bisa melayani semua jenis vaksinasi program secara bersamaan, baik itu vaksin Sinovac, AstraZenecca, Moderna, maupun Pfizer.
Namun, ada ketentuan dan kebijakan baru yang mesti dipahami masyarakat terkait layanan vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta, yaitu khususnya untuk vaksin Moderna dan Pfizer. ”Mulai hari ini, layanan vaksinasi jenis Moderna dan Pfizer tersedia di seluruh faskes dan sentra vaksin di Jakarta,” kata Widyastuti.
Orang dengan immunocompromised, seperti penyakit komorbid berat, penyakit autoimun, atau pasien dalam terapi imunosupresan, harus sesuai dengan rekomendasi dokter.
Vaksin jenis Moderna bisa disuntikkan kepada WNI KTP seluruh Indonesia yang ada di DKI. Mereka bisa dilayani di faskes atau sentra vaksin manapun di Jakarta.
Sementara vaksin jenis Pfizer, khusus WNI KTP non-DKI di Jakarta, hanya dilayani di RS Vertikal, yaitu RS milik Kementerian Kesehatan dan faskes di bawah naungan TNI/Polri. ”Faskes di luar itu hanya bisa menyuntikkan vaksin Pfizer bagi WNI ber-KTP DKI Jakarta dan domisili di Jakarta,” kata Widyastuti.
Ia juga menyebutkan, vaksin Moderna dan Pfizer diberikan pada sasaran dosis pertama. Vaksin Pfizer diberikan untuk sasaran usia 12 tahun ke atas dan ibu hamil. Sementara vaksin Moderna diberikan kepada sasaran usia 18 tahun ke atas dan ibu hamil.
”Orang dengan immunocompromised, seperti penyakit komorbid berat, penyakit autoimun, pasien dalam terapi imunosupresan, harus sesuai dengan rekomendasi dokter. Puskesmas akan melakukan koordinasi dengan RSUD apabila dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut pada calon peserta vaksin sesuai dengan indikasi medis,” katanya lagi.
Dalam upaya percepatan vaksinasi lengkap 2 dosis, Widyastuti melanjutkan, terdapat pula penambahan kuota JAKI dosis 2 minimal 250 orang per hari per kecamatan. Selain itu, puskesmas dan RSUD juga membuka pelayanan vaksinasi Covid-19 pada hari libur, Sabtu, dan Minggu, dengan pilihan jam yang bervariasi, termasuk sore dan malam hari.
”Kami akan melakukan penyisiran untuk mengejar capaian dosis 1 dan 2 bagi sasaran remaja, pendidik, tenaga kependidikan, masyarakat rentan (ibu hamil, ibu menyusui, penyandang disabilitas, dan lainnya). Kami juga akan terus memastikan cakupan dosis 3 SDM kesehatan di wilayah dengan melakukan penyisiran pada semua fasyankes,” ujar Widyastuti.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menambahkan, program vaksinasi di Ibu Kota terus berlangsung. Vaksinasi program total dosis pertama saat ini sebanyak 10.143.670 orang atau 113,4 persen. Proporsinya, 63 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 37 persen warga KTP non-DKI.
Adapun total sasaran penerima dosis kedua kini mencapai 7.115.084 orang atau 79,6 persen. Proporsinya 64 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 36 persen warga KTP non-DKI.
Untuk melakukan vaksinasi, warga dapat langsung ke tempat vaksinasi. Namun, untuk mempercepat proses vaksinasi, warga disarankan mendaftar daring melalui aplikasi JAKI atau situs corona.jakarta.go.id/vaksinasi.
”Dengan mendaftar secara daring, warga dapat memilih waktu dan tempat vaksinasi sendiri, sekaligus bisa melakukan tes pre-screeningonline,” ujar Dwi Oktavia.
Untuk menemukan tempat vaksinasi, warga juga mengeceknya melalui aplikasi Google Maps. Hanya dengan menuliskan ”vaksin Covid-19”, warga dapat menemukan lokasi serta dibantu informasi jalur menemukan lokasi yang dipilih.