Gangguan Listrik, MRT Batasi Operasional dan Telusuri Penyebabnya
Operasional MRT dibatasi hanya sampai pukul 19.00 karena gangguan listrik.
Oleh
AGUIDO ADRI/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Masalah kelistrikan mengganggu operasional PT MRT Jakarta (Perseroda), Jumat (10/9/2021). Layanan kereta Ratangga dibatasi hanya sampai pukul 19.00 dari seharusnya hingga pukul 21.30. Pihak MRT masih menyelidiki penyebab gangguan listrik.
Gangguan listrik pertama kali terjadi pukul 13.41. Akibatnya, empat rangkaian kereta terhenti di antara stasiun. Sebanyak 305 penumpang dievakuasi ke Stasiun Lebak Bulus Grab, Stasiun Blok A, dan Stasiun Istora Mandiri.
MRT Jakarta menghentikan layanan untuk pemeriksaan kelistrikan. Layanan sempat kembali beroperasi sebelum terjadi lagi gangguan listrik pada pukul 15.30 hingga sekarang.
”Kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan keamanan dan keselamatan penumpang, serta perlu dilakukannya pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebab utama dari gangguan listrik yang terjadi,” ucap Pelaksana Tugas Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/9/2021).
Pratomo mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti penyebab gangguan tersebut dan masih akan dilakukan pemeriksaan. Kepada pengguna layanan, MRT Jakarta menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya memastikan gangguan listrik yang terjadi pada pukul 13.41 tersebut bukan berasal dari sistem kelistrikan dari PLN.
”Pasokan listrik di sisi PLN dipastikan dalam kondisi normal," ujar Ririn Rachmawardini, SRM Komunikasi dan Umum PLN UID Jakarta Raya.
Ririn menjelaskan, PLN juga sudah berkoordinasi dengan manajemen MRT terkait masalah gangguan tersebut. Hingga kini penyebab gangguan masih dalam proses investigasi internal MRT.
Pembangunan fase 2A
Saat ini tengah berlangsung pembangunan Fase 2A MRT yang terbentang dari Bundaran Hotel Indonesia ke Kota sejauh 6,3 kilometer. Pekerjaan pembangunannya dibagi dalam dua segmen. Segmen pertama adalah CP 201 yang terentang dari kawasan Jalan MH Thamrin ke area Monumen Nasional (Monas). Sampai 25 Agustus 2021, kemajuan pekerjaan sudah 20,46 persen.
Adapun segmen dua terbagi atas CP 202 Harmoni-Mangga Besar dan CP 203 Mangga Besar-Kota. Untuk CP 203, pekerjaan pembangunan atau konstruksi dua stasiun bawah tanah Glodok dan Kota, serta terowongan sudah dimulai awal September ini dengan dimulainya penerapan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut.