2.835 Sekolah di Kabupaten Bekasi Gelar PTM Terbatas
Mayoritas sekolah di wilayah Kabupaten Bekasi kembali menggelar PTM terbatas pada Senin (6/9/2021). PTM terbatas ini dilematis lantaran capaian vaksinasi pelajar rendah.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Sebanyak 2.835 sekolah tingkat pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai menggelar pembelajaran tatap muka terbatas pada Senin (6/9/2021) ini. Meski mayoritas sekolah di daerah itu sudah mengelar PTM, capaian vaksinasi untuk pelajar masih rendah, yaitu baru 8 persen.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, keputusan Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk mengizinkan para siswa kembali belajar di kelas dilematis. Ini karena di masa pandemi, untuk memastikan penularan Covid-19 terkendali, interaksi dan mobilitas warga sepatutnya dibatasi.
”PTM terbatas memang keputusan yang dilematis dalam menghadapi pandemi. Oleh karena itu, kami mengambil jalan tengah yang lebih moderat, protokol kesehatan dijalankan dan kehidupan sosial warga juga tetap berjalan,” kata Dani, Senin (6/9/2021), di Bekasi.
PTM terbatas memang keputusan yang dilematis dalam menghadapi pandemi.
Di Kabupaten Bekasi, pada Senin ini ada 2.835 sekolah tingkat PAUD, SD, dan SMP atau mencapai 95 persen dari jumlah keseluruhan sekolah di wilayah itu yang sudah mendapat izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi untuk memulai PTM terbatas. Sejauh ini masih ada 29 sekolah yang tak diizinkan menggelar PTM terbatas karena terkendala ketersediaan fasilitas penunjang protokol kesehatan.
Dani mengatakan, PTM terbatas di wilayah Kabupaten Bekasi dilaksanakan dengan penuh kehatian-hatian. Penerapan protokol kesehatan juga dilaksanakan dengan ketat, salah satunya, kapasitas tampung tiap kelas hanya 50 persen dari kapasitas.
Faktor lain, kata Dani, yang masih membutuhkan kehatian-hatian dalam pembelajaran tatap muka, ialah capaian vaksinasi pelajar di wilayah itu masih rendah, yaitu baru 8 persen atau baru menyasar 200.000 siswa. Vaksinasi pelajar terhambat karena minimnya distribusi vaksin untuk pelajar.
”Laju vaksinasi kami saat ini mulai membaik. Kabupaten Bekasi juga terus mendapat pasokan vaksin dengan jumlah yang besar. Ini akan kami manfaatkan untuk mempercepat vaksinasi pelajar,” katanya.
Di wilayah itu, berdasarkan data dari laman pikokabsi.bekasikab.go.id, hingga Minggu (5/9/2021), total warga yang sudah divaksin dosis satu sebanyak 781.481 orang dari target memvaksin 2.417.794 orang. Sementara jumlah warga yang telah divaksin dosis kedua sebanyak 363.357 orang.
PTM Kota Bekasi
Di Kota Bekasi, pada Senin ini ada 611 sekolah dasar yang sudah memulai pembelajaran tatap muka terbatas. Secara keseluruhan, kegiatan PTM terbatas sudah dimulai dari tingkat SMP pada 1 September 2021.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah mengatakan, pembelajaran tatap muka terbatas di wilayah Kota Bekasi sudah dimulai sejak 1 September untuk tingkat SMP. Saat itu ada 139 SMP yang diizinkan mengikuti PTM terbatas. Artinya, hingga 6 September ada 750 sekolah tingkat SD dan SMP yang sudah memulai PTM terbatas.
”Selama sepekan PTM terbatas belum ada laporan siswa yang terpapar Covid-19. Animo orangtua dan siswa menyambut PTM terbatas juga sangat tinggi,” kata Inayatullah.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menambahkan, saat ini sebaran zona hijau Covid-19 di tingkat RT mencapai 7.011 RT dari total 7.135 RT. Sementara wilayah zona kuning tersisa 124 RT.
”Semua pihak yang terlibat dalam PTM terbatas harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai ada kasus baru. Interaksi dan transmisi ini yang harus kita waspadai,” kata Rahmat.