Warga Meninggal dengan Luka Penganiayaan Diduga Terkait Tawuran
Seorang warga Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, ditemukan dengan luka fisik, Senin (16/8/2021) pagi. Penyebab meninggal diduga terkait tawuran yang terjadi dini hari di Jembatan Kota Paris.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Sektor Johar Baru menyelidiki penyebab meninggalnya seorang warga Kampung Rawa, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, yang ditemukan dengan luka fisik, pada Senin (16/8/2021) pagi. Penyebab meninggal diduga terkait tawuran yang terjadi dini hari di Jembatan Kota Paris.
Polisi mengidentifikasi, warga tersebut adalah seorang laki-laki berinisial IM usia 51 tahun. IM meninggal di Rumah Sakit (RS) Cipto Mangunkusumo dengan luka pada perut kanan dan punggung. Luka tersebut sementara diduga karena pengeroyokan.
”Laporan kami terima kurang lebih jam 9 tadi pagi dari keluarganya, ketika mereka hendak menjemput korban di RS. Korban dibawa ke sana, tahunya sudah meninggal. Dari luka-lukanya seperti terkena senjata tajam,” jelas Kapolsek Johar Baru Komisaris Edison yang dikonfirmasi hari ini.
Polisi sampai saat ini masih menyelidiki penyebab kematian korban dan pelaku dugaan pelanggaran Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), terkait tindak pidana pengeroyokan secara terang-terangan. Sementara itu, beberapa saksi di tempat penemuan korban sudah diperiksa.
Edison menyebut, ada dugaan warga meninggal tersebut berkaitan dengan kejadian tawuran di Jembatan Kota Paris, yang membelah permukiman penduduk antara Kelurahan Kampung Rawa dan Kelurahan Tanah Tinggi. Tawuran yang terjadi pada dini hari tadi melibatkan warga setempat.
”Pelaku masih kita cari, apa ikut terlibat (tawuran) malam tadi atau tidak. Tawuran terjadi antara warga, ada anak muda, campurlah. Masih kita telusuri, ya,” kata Edison.
Terkait kejadian tawuran, polisi juga tengah memeriksa rekaman kamera pemantau (CCTV). ”Kita sudah dapati hasil rekaman dari CCTV yang terpasang di sana. Masih kita lidik,” lanjutnya.
Sementara itu, Camat Johar Baru Nurhelmi Savitri mengatakan, tawuran kerap terjadi di wilayahnya. Penyebabnya bisa karena saling ledek atau saling mengganggu sehingga terjadi tawuran.
”Ada yang saling ejek dan ganggu biasanya langsung terjadi tawuran di sana,”katanya.
Adapun Jembatan Kota Paris sering menjadi lokasi tawuran warga. Pada awal tahun 2021, pemerintah kota sampai membangun tembok di salah satu ujung jembatan agar mencegah tawuran. Tembok itu membuat jembatan itu memiliki nama lain, yaitu Jembatan Persatuan.