Upaya percepatan vaksinasi Covid-19 membuahkan hasil. Jumlah penerima vaksin bertambah signifikan sejak bulan Juni. Meski demikian, capaian di tiap provinsi perlu turut diperhatikan. Sebagian besar provinsi melaju lambat
Oleh
ARITA NUGRAHENI (LITBANG KOMPAS)
·4 menit baca
Program vaksinasi Covid-19 genap berjalan tujuh bulan setelah diinisiasi pada 13 Januari 2021 lalu. Penyuntikan vaksin Sinovac pada lengan kiri Presiden Joko Widodo kala itu menandai perjuangan bangsa melawan virus yang telah melanda negeri sejak Maret 2020.
Menurut data Kementerian Kesehatan per 12 Agustus pukul 12.00 WIB, vaksinasi Covid-19 dosis pertama telah diberikan pada 25,26 persen target dan separuhnya telah mendapatkan vaksin dosis kedua. Artinya, perjalanan telah ditempuh seperempat jalan selama tujuh bulan ini.
Kelompok penerima vaksin dibagi ke dalam lima kategori. Pada tahap vaksin pertama dan kedua, pemberian vaksin dilakukan secara paralel pada tiga kategori, yakni tenaga kesehatan, petugas publik, dan orang lanjut usia (lansia).
Target vaksinasi pada ketiga kelompok tersebut sebesar 40,35 juta jiwa. Capaian vaksin lengkap untuk tenaga kesehatan telah melampaui target, yakni sebesar 100,1 persen. Sebanyak 10.923 tenaga kesehatan di luar target pun telah menerima vaksin dosis kedua. Pada petugas publik pemberian vaksin dosis kedua juga telah mendekati target, yakni mencapai 85,67 persen. Sementara untuk kelompok lansia masih mencapai 15,7 persen.
Kini, vaksinasi telah memasuki tahap ketiga dengan perluasan sasaran vaksin pada dua kelompok, yakni masyarakat umum dan anak berusia 12 hingga 17 tahun. Total target dari kelompok ini adalah 167,92 juta jiwa.
Laju vaksinasi pada dua kelompok baru ini terbilang pesat di tengah jumlah target yang besar. Satu setengah bulan sejak ditetapkan sebagai sasaran vaksin, capaian dosis kedua pada mayarakat umum telah mencapai 5,5 persen dan pada anak berusa 12-17 tahun mencapai 1,88 persen.
Hasil jajak pendapat Kompas pada Juli lalu, mayoritas responden (75,6 persen) menyatakan pemerintah telah baik dalam menjalankan program vaksinasi ini.
Di tengah sasaran yang amat besar, vaksinasi tahap ketiga juga menanggung beban ganda. Tahap ketiga perlu turut mengakselerasi pemberian vaksin pada kelompok lansia yang capaiannya masih sangat rendah.
Laju vaksinasi
Target nasional yang awalnya 70 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 181 juta jiwa, kini naik menjadi 208.265.720 jiwa. Optimisme mencapai kekebalan nasional pun terus menebal ketika upaya percepatan vaksin menampakkan hasil.
Pemberian vaksin nasional yang sempat tergagap di awal program, kini mampu dijalankan dengan semakin masif. Bulan pertama program vaksinasi hanya mampu memberikan injeksi pada 539.000 jiwa atau 0,26 persen dari target. Sementara pada akhir Februari, hanya tercapai 1,87 juta atau 0,9 persen dari target yang menerima vaksin dosis pertama.
Percepatan vaksinasi mulai tampak dari kenaikan yang signifikan di bulan Juni. Menurut olahan data yang diunduh dari Kementerian Kesehatan pada 10 Agustus 2021, tercatat capaian vaksin dosis pertama pada akhir Juni adalah 30,45 juta jiwa atau 14,62 persen dari target. Jumlah tersebut naik hampir dua kali lipat dari capaian di akhir Mei. Hingga akhir Juli, target telah tercapai 48,04 juta jiwa dengan 23,07 persen dari target.
Di level provinsi, kejar target vaksinasi memang terpusat di Jawa dan Bali. Bali sendiri menjadi provinsi dengan capaian pemberian vaksin yang akseleratif. Bali mampu melampaui dengan cepat provinsi yang lebih dahulu unggul seperti DI Yogyakarta dan Banten. Per 10 Agustus 2021, Bali telah mencapai 90,95 persen dari target dan berada di urutan kedua setelah DKI Jakarta.
Provinsi di luar Jawa dan Bali yang menunjukkan performa vaksinasi yang baik adalah Kepulauan Riau dengan capaian 67,82 persen dari target. Begitu pula Sulawesi Utara dan Jambi dengan capaian di atas 25 persen melampaui capaian nasional.
Hampir seluruh provinsi di Indonesia memulai program vaksinasi serentak. Menurut data yang diinput dari tiap provinsi, 33 provinsi sudah mencatatkan penambahan vaksinasi. Hanya Sulawesi Barat yang memulai di awal bulan Februari. Meski terlambat, kini Sulawesi Barat ada di klasemen tengah dalam pencapaian target vaksinasi. Tercatat vaksinasi Covid-19 di provinsi ini telah mencapai 17,32 persen.
Meski begitu, persentase capaian vaksin di tiap provinsi belum merata. Dengan capaian nasional yang menyentuh seperempat target, baru tujuh provinsi di atas rata-rata nasional. Menyisakan 27 provinsi lain yang belum menyentuh seperempat. Lima provinsi dengan capaian terendah yakni Lampung, Maluku Utara, Kalimantan Barat, Papua, dan Sulawesi Tengah.
Lampung baru mencapai 9,91 persen dari target vaksinasi atau berkisar 620.000 jiwa. Padahal, di bulan awal vaksinasi, provinsi ini mencetak angka yang besar dengan hampir 33.000 jiwa yang divaksin. Permulaan yang lebih baik dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya yang saat ini justru telah melampaui.
Meskipun demikian, keberhasilan percepatan vaksin tersebut juga telah dirasakan oleh publik. Hal ini terlihat dari hasil jajak pendapat Kompas pada Juli lalu yang menangkap apresiasi publik pada program vaksinasi Covid-19. Mayoritas responden (75,6 persen) menyatakan pemerintah telah baik dalam menjalankan program vaksinasi ini. Delapan persen di antaranya bahkan menyatakan sangat baik.
Selaras, keberhasilan kinerja pemerintah dalam percepatan vaksinasi ini juga diperkuat dengan keyakinan lebih dari separuh responden dalam jajak pendapat (58,1 persen), yang menyatakan yakin bahwa program vaksinasi Covid-19 bisa tercapai sesuai dengan target. Dengan demikian, kekebalan nasional segera terbentuk dan masyarakat bisa lebih aman dalam beraktivitas.