Realisasi Belanja Bantuan Sosial di DKI Jakarta Rp 3,27 Triliun
Dari Rp 7,21 triliun anggaran yang dialokasikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk belanja bansos, realisasinya sudah mencapai Rp 3,27 triliun.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Realisasi belanja bantuan sosial atau bansos Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disebut sebagai yang tertinggi di Indonesia. Di Jakarta, hingga Jumat (6/8/2021), realisasi bansos 45,40 persen atau Rp 3,27 triliun.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, hingga 23 Juli 2021, realisasi dana bansos DKI Jakarta 43,23 persen persen atau menduduki peringkat pertama seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Sementara berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, hingga 6 Agustus, realisasi dana bansos meningkat 45,40 persen atau sebesar Rp 3,27 triliun.
Pelaksana Tugas Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta Suharti Sutar, Sabtu (7/8/2021), mengatakan, Pemprov DKI menganggarkan Rp 7,21 triliun untuk belanja bansos dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021. Nilai itu diklaim menempatkan Jakarta sebagai daerah dengan nomor satu di tingkat nasional dalam hal anggaran dan distribusi.
”Kami menyadari pentingnya kehadiran bansos untuk masyarakat di tengah impitan dan tekanan akibat pandemi Covid-19. Program bansos akan terus didistribusikan Pemprov DKI Jakarta secara cermat dan cepat kepada masyarakat,” kata Suharti dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Premi Lasari menambahkan, selama pandemi Covid-19 ini, program bansos terus didistribusikan untuk membantu masyarakat yang terdampak dan terkonfirmasi positif Covid-19. Salah satunya adalah program pemberian bantuan sosial tunai (BST) bagi masyarakat yang sudah dilaksanakan dari tahap pertama hingga tahap keenam.
”Dinsos DKI juga memiliki berbagai program bansos lain yang tujuannya membantu meringankan beban ekonomi di masyarakat ditengah masa PPKM. Berbagai program bansos ini selalu kami lakukan evaluasi dan monitoring secara berkala dan berkelanjutan. Tujuannya agar kami bisa secara sigap memberikan pelayanan terbaik untuk distribusi bansos kepada masyarakat,” kata Premi.
Vaksin Kota Tangerang
Sementara itu, di Banten, Pemerintah Kota Tangerang kembali mendapat kiriman vaksin sebanyak 3.000 vial. Stok vaksin sebanyak 30.000 dosis itu direncanakan segera dihabiskan dalam waktu tiga hari.
”Ini sebenarnya hanya untuk dua sampai tiga hari. Kemarin, dalam sehari kami bisa suntik vaksin untuk 25.000 orang,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.
Arief menambahkan, pihaknya sudah mengikuti rapat dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi terkait distribusi vaksin di wilayah Jabodetabek. Pemerintah pusat disebut akan terus menyuplai vaksi untuk memastikan kekebalan kelompok secara nasional tercapai di akhir tahun.
”Di Jabodetabek, target (kekebalan kelompok) di September. Kami memang cukup baik, ada di peringkat dua, setelah DKI Jakarta. Kalau di Banten, kami peringkat satu,” tuturnya.