DKI Jakarta masih dalam proses menyiapkan program bantuan sosial bagi warga terdampak PPKM darurat. Itu pun masih menunggu keputusan pemerintah pusat.
Oleh
Helena F Nababan/Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany/Stefanus Ato
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan DKI Jakarta siap apabila pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat diperpanjang. Namun, DKI Jakarta memilih menunggu keputusan dan kebijakan dari pemerintah pusat.
”Saat ini, PPKM darurat yang sudah diputuskan adalah sampai 20 Juli. Nanti kita menunggu kebijakan dan keputusan dari pemerintah pusat apakah diperpanjang PPKM daruratnya,” katanya seusai meninjau pelaksanaan vaksinasi di Universitas Budi Luhur, Jakarta, Rabu (14/7/2021).
Terkait kemungkinan perpanjangan, Pemprov DKI juga pemerintah pusat sampai hari ini terus melakukan evaluasi harian atas perkembangan kasus Covid-19. ”Para epidemiolog, para ahli semua, satgas, pemerintah pusat, dan kita di DKI terus melakukan evaluasi harian. Saatnya nanti segera diputuskan berapa lama kalau dibutuhkan (perpanjangan) PPKM darurat. Nanti kita tunggu saja,” kata Ahmad Riza.
Saatnya nanti segera diputuskan berapa lama kalau dibutuhkan (perpanjangan) PPKM darurat. Nanti kita tunggu saja.
DKI kini tengah menyiapkan program bantuan bagi warga terdampak agar tidak muncul pelanggaran PPKM darurat dengan alasan ekonomi. Ada program bantuan sosial tunai, stimulus ekonomi, hingga bantuan lainnya. Ahmad Riza memastikan, program bantuan akan dilanjutkan. Namun, lagi-lagi, pelaksanaannya menunggu pemerintah pusat.
Teguh P Nugroho, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya, menyatakan, sejak awal PPKM darurat, Ombudsman mengingatkan pemerintah perlunya penyiapan bantuan sosial. Itu karena dua pekan PPKM darurat bukan waktu yang sebentar. ”Masyarakat paling miskin akan terdampak sekali,” katanya.
Di sisi lain, terkait pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan juga kebutuhan ruang perawatan menyusul kasus positif Covid-19 yang masih tinggi, DKI melakukan peningkatan kapasitas rumah sakit. Hal ini dilakukan dengan menggunakan tenda dan mengupayakan RSDC Wisma Atlet menampung pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.
Dari rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan, Kemenkes disebut Ahmad Riza akan menyiapkan 3.000 tenaga kesehatan dan 1.000 tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19. DKI juga menyiapkan lokasi isolasi di Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Rusun Pasar Rumput, dan sejumlah griya atau wisma.
Ribuan warga isolasi
Di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Banten, ribuan warga kini menjalani isolasi mandiri. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebutkan, 7.800 warganya terdata tengah menjalani isolasi mandiri. Mereka sudah dilaporkan kepada Pemprov Banten untuk pemenuhan kebutuhan obat-obatan dan oksigen.
Di tengah lonjakan kasus Covid-19 dan warga yang menjalani isolasi mandiri, sebagian warga lain dan organisasi perangkat daerah membuat dapur umum di tingkat RT/RW seperti di Kantor Kecamatan Pinang. Dapur umum itu untuk pemenuhan kebutuhan warga yang tengah isolasi mandiri.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebutkan, 2.400 warganya tengah juga menjalani isolasi mandiri. Pemkot sudah melaporkan kebutuhan warga itu kepada kementerian dan provinsi melalui program jaminan sosial rakyat Banten bersatu.
Di Kota Bekasi, Jawa Barat, Wali Kota Rahmat Effendi, bersama polisi dan TNI turun ke lapangan untuk sosialisasi agar warga disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dari laman corona.bekasikota.go.id, kemarin kasus baru Covid-19 di Kota Bekasi bertambah 1.380 kasus. Kasus kematian juga bertambah 10 kasus. Akumulasi kasus Covid-19 mencapai 67.638 kasus dengan 59.768 kasus sembuh dan 887 kasus meninggal.