Lima Ton Ikan Kembung untuk Kecukupan Gizi Warga Isolasi Mandiri
Ikan kembung disebut mengandung omega 3 yang bagus untuk kesehatan. Warga yang isolasi mandiri tidak sekedar butuh bantuan bahan pokok, tetapi kebutuhan kesehatan dan gizinya juga perlu diperhatikan.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Satuan Tugas Penanganan Covid-19 membagikan 5 ton ikan kembung kepada warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Selain pemenuhan kebutuhan logistik, bantuan ini juga untuk kebutuhan pemenuhan kesehatan warga pada masa pemberlakuan pembatasan masyarakat atau PPKM darurat.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Pemerintah Kota Bogor mendapat bantuan logistik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) berupa 5 ton ikan kembung. Bantuan itu sebagian sudah didistribusikan kepada masyarakat Kota Bogor khsusnya yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
”Tidak hanya pemenuhan kebutuhan pokok, tetapi juga kebutuhan kesehatan warga. Bantuan 5 ton ikan segera kami distribusikan langsung kepada warga yang sangat membutuhkan. Ikan ini kan salah satu sumber vitamin seperti omega 3, jadi bagus untuk kesehatan. Bahkan dari penelitian ikan kembung tidak kalah dengan ikan salmon,” kata Dedie, Rabu (14/7/2021).
Ikan ini kan salah satu sumber vitamin, seperti omega 3, jadi bagus untuk kesehatan.
Dedie melanjutkan, setiap keluarga akan mendapat 1 kilogram ikan kembung. Selain itu, bantuan 5 ton ikan dari KKP ini masuk dalam program pemenuhan logistik yang sudah disiapkan tim Satgas di Posko Logistik Gedung Wanita. Dari 8.000 paket yang sudah disiapkan, 5.000 paket sudah terdistribusi ke rumah-rumah warga. Berdasarkan data, setidaknya ada sekitar 6.000 warga yang menjalani isolasi mandiri.
”Gerak bersama saling menolong seperti ini dibutuhkan. Tidak hanya bantuan dari lembaga, tetapi juga pribadi atau individu terus mengalir. Ada para sukarelawan juga yang bergabung. Kekuatan sosial ini harus kuat dalam masa pandemi ini. kekuatan tolong-menolong yang bisa membuat kita semakin kuat membantu menanggulangi permasalahan sosial yang ada di masyarakat saat ini. Kan kita ini bentuknya bantalan, bantuan yang ditujukan untuk kondisi kedaruratan saja,” lanjut Dedie.
”Termasuk bantuan dari kementerian, BUMN, juga dari pihak-pihak yang membantu menanggulangi permasalahan sosial yang ada di masyarakat saat ini. Kan kita ini bentuknya bantalan, bantuan yang ditujukan untuk kondisi kedaruratan saja,” kata Dedie menambahkan.
Kepala BKIPM Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rina menambahkan, bantuan ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Kota Bogor untuk mencukupi kebutuhan logostik dan asupan pangan pada masa PPKM darurat untuk warga yang terdampak.
”Hari ini kita memberikan 5 ton, mudah-mudahan ke depan masih ada lagi. Kita akan berusaha mencari CSR dari pengusaha perikanan, mudah-mudahan masih ada dan bisa kita ambil untuk diberikan kepada Kota Bogor,” kata Rina dalam keterangan tertulisnya.
Harapannya, bantuan ini bisa sedikit meringankan beban Pemkot Bogor yang begitu berat. Terutama karena banyak warga yang terpapar begitu pula juga tenaga kesehatan yang semakin terbatas.
Diberitakan sebelumnya, PPKM darurat yang sudah berjalan sejak 3 Juli 2021 belum memberikan dampak yang cukup efektif terhadap penurunan angka kasus, meski di Kota Bogor angka mobilitas warga turun mencapai rata-rata 20 persen. Satgas Kota Bogor berusaha menekan angka mobilitas mencapai 50 persen.
Upaya penguatan satgas menekan angka kasus, yaitu dengan pembatasan aktivitas di tingkat wilayah RT/RW. Wali Kota Bima Arya mengatakan, fokus satgas adalah penguatan di level mikro.
Untuk itu, satgas akan memberlakukan penutupan portal wilayah RW mulai pukul 20.00. Bima mengakui, dalam hal menekan mobilitas warga di wilayah makro pihaknya cukup berhasil. Namun, di wilayah mikro masih perlu diperkuat pengawasan kepatuhan protokol kesehatan dan mobilitas warga.
”Selama PPKM darurat di Jawa-Bali ada penurunan aktivitas. Khusus Kota Bogor, penurunan mobilitas menjadi salah satu kota di Jawa Barat yang terbaik. Memang ada penurunan mobilitas, tetapi tren kasus masih tinggi. Ini yang harus diperkuat lagi pengawasan di level wilayah RT/RW zona merah, terutama kepatuhan protokol kesehatan dan warga yang isolasi mandiri,” kata Bima seusai rapat bersama Satgas Pengendalian Covid-19 Kota Bogor, Selasa (13/7/2021) malam.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Minggu (11/7/2021), konfirmasi positif sebanyak 228 kasus. Angka konfirmasi positif harian itu terendah sejak kebijakan PPKM darurat. Namun, data Senin (12/7), angka konfirmasi positif kembali meningkat. Ada penambahan 461 kasus.
Sementara pada Selasa (13/7), Kota Bogor kembali mencatat rekor tertinggi konfirmasi positif sebanyak 648 kasus sehingga total menjadi 26.487 kasus. Adapun yang masih sakit bertambah 485 kasus sehingga total ada 8.399 kasus. Selesai isolasi atau sembuh 17.788 kasus dan meninggal 300 kasus.
Bima melanjutkan, dalam situasi kedaruratan penanganan hulu dan hilir harus kuat. Ia memerintahkan lurah dan semua aparatur wilayah untuk fokus terhadap warga yang isolasi mandiri. Koordinasi dengan sukarelawan, RW siaga, dan tim puskesmas harus lebih rapi.
”Pengawasan dan koordinasi harus diperkuat oleh RW siaga, tim puskesmas, dan sukarelawan. Satu sukarelawan jaga satu rumah isolasi mandiri. Jangan sampai ada lonjakan kasus warga meninggal saat isolasi mandiri. Ini tidak boleh luput,” lanjut Bima. Data selama 3-11 Juli 2021 menunjukkan, ada 40 kasus meninggal saat isolasi di rumah.