Saling Bantu Tes Antigen Gratis bagi Sesama Pengojek Daring
Mobilitas pengojek daring amat tinggi di tengah ledakan kasus Covid-19. Namun, mereka tak punya uang untuk rutin tes antigen mandiri. Mereka berinisiatif menggiatkan tes usap antigen gratis bagi sesama pengojek daring.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
Sepekan terakhir rutintas Liam (40) tidak hanya untuk mengantar jemput penumpang, makanan dan minuman, atau paket. Dia giat-giatnya mengajak sesama pengojek daring atau ojol untuk ikut tes usap antigen gratis kerja sama dengan pegiat sosial.
Rabu (7/7/2021), tes berlangsung di titik kumpul ojol area Setiabudi, Jakarta Selatan. Sebanyak 33 ojol ikut serta dari total 50 peralatan tes usap antigen yang tersedia.
Dari tes didapati tiga orang ojol yang positif Covid-19. Mereka dibantu berkomunikasi dengan puskesmas sesuai domisili untuk menjalani tes reaksi rantai polimerase atau PCR serta penanganan lebih lanjut.
Kondisi sekarang tidak baik-baik saja. Ojol masih on bid (bekerja) dan rentan karena interaksi dengan banyak orang. Kami sepakat untuk tes usap antigen supaya tahu kondisi teman-teman. (Mamad)
Liam menuturkan, inisiatif tes usap antigen gratis berawal dari banyak ojol dan keluarga yang sakit demam, batuk, dan pilek. Mereka hanya mengonsumsi obat dari warung sembari menerka sakit biasa atau terpapar virus korona baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.
”Mau tes kagak sanggup biayanya. Kami berinisiatif buat tes gratis supaya mereka bisa tau kondisi kesehatan yang sebenarnya tanpa harus pikir biayanya,” ujar warga Jakarta Timur itu.
Pekan lalu, ada seorang kenalannya yang mengirimkan pesan melalui Twitter. Isinya menanyakan seputar aktivitas ojol dan kebutuhan di tengah lonjakan kasus positif Covid-19.
Bak gayung bersambut, dia pun menjabarkan situasi teman-teman ojol dan kesulitan-kesulitan yang terjadi. Alhamdulillah, komunikasi itu berbuah 150 peralatan tes usap antigen, vitamin, dan kebutuhan untuk protokol kesehatan lainnya.
”Sudah 90 tes antigen yang berjalan. Untuk tenaga kesehatan ada bantuan dari sukarelawan dan teman tenaga kesehatan dari beberapa rumah sakit,” katanya.
Salah satu sukarelawan yang membantu tes usap antigen kepada ojol adalah Mamad (28). Sukarelawan dari Bakti Sosial Lintas Komunitas yang tiga hari terakhir melakukan tes kepada 15 ojol.
Dari tes itu didapati enam ojol positif Covid-19. Keenamnya tengah menjalani isolasi mandiri.
Warga Cibubur ini terlibat sebagai sukarelawan setelah bertemu Liam di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Di situ mereka terlibat obrolan seputar lonjakan kasus dan mobilitas warga yang normal di situasi tidak normal.
Mereka yang pernah saling bantu dalam bakti sosial, pembagian antiseptik, dan penyaluran bantuan ke korban bencana di Garut Selatan, Jawa Barat, pun sepakat berkolaborasi memastikan kesehatan ojol.
”Kondisi sekarang tidak baik-baik saja. Ojol masih on bid (bekerja) dan rentan karena interaksi dengan banyak orang. Kami sepakat untuk tes usap antigen supaya tahu kondisi teman-teman (ojol),” ujarnya.
Mereka sepakat tidak memaksa ojol untuk tes antigen tetapi tetap mengedukasi porotokol kesehatan. Untuk ojol yang menjalani isolasi mandiri, mereka membantu pasokan sbahan pokok dan multivitamin.
Sukarelawan
Di wilayah tetangga, sebanyak 32 warga Kecamatan Legok di Kabupaten Tangerang, Banten, tengah menjalani pelatihan sebagai sukarelawan. Mereka akan membantu tenaga kesehatan di Pondok Singgah Covid-19 yang merawat pasien Covid-19 tanpa gejala.
Seusai pelatihan, mereka akan bekerja dalam sif untuk menyiapkan alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan, logistik untuk tenaga kesehatan dan pasien serta pendataan. Dengan begitu, kondisi tubuh tenaga kesehatan dan sukarelawan dapat terjaga di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Kepala Puskesmas Legok Riesda Nandini menyebutkan, tidak mudah mencari sukarelawan di tengah situasi lonjakan kasus Covid-19. Mereka yang bersedia pun wajib melampirkan surat persetujuan yang ditandatangani oleh orangtua dengan meterai.
”Kami masih membutuhkan sukarelawan setidaknya 50 orang. Tenaga mereka sangat dibutuhkan untuk mendukung tenaga kesehatan yang kelelahan,” katanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mencatat sebanyak 600 pasien Covid-19 tengah menjalani isolasi mandiri di fasilitas pemerintah. Sementara 226 pasien dalam perawatan di rumah sakit, 322 pasien meninggal, dan 12.909 pasien sembuh.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang juga tengah melakukan perekrutan sukarelawan tenaga kesehatan. Perekrutan menyasar mahasiswa kedokteran dan sekolah kesehatan, alumni serta calon pegawai negeri sipil dan
calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
”Kami mengajak mahasiswa dan alumni untuk bisa membantu sebagai sukarelawan di Kabupaten Tangerang,” ujar Sekretaris Daerah
Sejauh ini Pemerintah Kabupaten Tangerang telah berkomunikasi dengan Universitas Katolik Atma Jaya, Universitas Pelita Harapan, dan perguruan tinggi lain untuk membantu pelayanan vaksinasi. Sementara calon pegawai negeri sipil dan calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sudah ada dalam formasi rekrutmen sehingga bisa membantu dalam jangka panjang.
Para sukarelawan yang semangat bergabung dan menyumbangkan tenaga serta pikiran di tengah rongrongan risiko tertular wabah berbahaya ini adalah manusia-manusia hebat. Walau tidak akan tercatat sebagai pahlawan bangsa, jasa para sukarelawan ini akan selalu dikenang.
Pengorbanan serupa seperti yang dilakukan para pengojek daring menyelenggarakan tes antigen mandiri. Ikhtiar mereka tak sekedar melindungi awak-awak tukang ojek daring. Mereka turut membantu pemerintah mempercepat dan memperbanyak deteksi dini penyebaran Covid-19. Cara mereka itu dipastikan membantu melindungi masyarakat umum.
Inisiatif-inisiatif pribadi maupun kelompok masyarakat yang berdampak positif bagi mereka serta publik amat dibutuhkan di masa krisis akibat pandemi saat ini.