Kluster Arisan dan Hajatan di Kota Bekasi Capai 47 Kasus
Kasus Covid-19 di wilayah Bekasi terus bermunculan dari aktivitas pernikahan, arisan, futsal, hingga kluster keluarga. Kasus dari kluster tersebut kian menambah lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tersebut.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Kasus Covid-19 dari kluster pernikahan, arisan, hingga hajatan terus bermunculan di Bekasi, Jawa Barat. Di wilayah RT 002 RW 025, Kelurahan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, kasus dari kluster arisan dan pernikahan mencapai 47 kasus.
Camat Medan Satria Lia Erliani mengatakan, kluster Covid-19 di wilayah RT 002 RW 025 Kelurahan Pejuang hingga Minggu (13/6/2021) mencapai 47 kasus. Kasus ini berawal dari kegiatan arisan di salah satu restoran di wilayah Kabupaten Bekasi, pada 29 Mei 2021.
”Ini pertama kali dari arisan di luar kota dengan jumlah peserta 30-34 orang. Kemudian, 30 Mei 2021, warga satu RT terutama komunitas ibu-ibu kondangan ke Jakarta Timur,” katanya, pada Minggu sore, di Bekasi.
Selepas arisan dan hajatan itu, dua hari kemudian, dua dari puluhan warga itu mengeluhkan sakit gejala Covid-19. Dua warga itu kemudian secara mandiri menjalani tes dan dinyatakan terinfeksi Covid-19.
”Mereka kemudian melapor ke RT dan kami melakukan penelusuran dan pelacakan. Dari 121 sampel yang kami periksa, ketemu 47 orang yang positif tersebut. Sampel yang hasilnya belum keluar masih ada 27 sampel,” ucapnya.
Di wilayah RT 002 RW 025 Kelurahan Pejuang juga saat ini telah diberlakukan karantina mikro untuk menghindari interaksi antarwarga dengan warga RT lain. Pelacakan juga masih terus dilakukan untuk memutus mata rantai penularan di wilayah RT tersebut.
Secara umum, berdasarkan data dari Satuan Tugas Covid-19 Kota Bekasi yang dikutip dari laman corona.bekasikota.go.id, hingga Minggu pukul 18.30, akumulasi kasus Covid-19 di daerah itu 45.407 kasus. Dari jumlah itu, 817 kasus masih dalam perawatan, 582 kasus meninggal dunia, dan 44.008 kasus sembuh.
Adapun pada 7 Juni 2021, akumulasi kasus Covid-19 di daerah itu berada di angka 44.498 kasus. Artinya, dalam kurun waktu enam hari, ada penambahan 909 kasus baru Covid-19.
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi Eko Nugroho mengatakan, kasus Covid-19 mulai meningkat di Kota Bekasi. Kenaikan kasus ini tak semata-mata akibat mobilitas warga selama Lebaran 2021 yang telah berlalu satu bulan.
”Tidak hanya Lebaran, tapi juga dipengaruhi aktivitas masyarakat yang sudah semakin aktif. Namun, semakin pasif dan kendur dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujar Eko.
Kenaikan kasus Covid-19 di Kota Bekasi, kata Eko, mulai berdampak pada tingkat ketersian pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di kota itu. Hingga Minggu siang, keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit swasta Kota Bekasi mencapai 53 persen dari total 1.286 tempat tidur.
Kapasitas tempat tidur yang terisi itu hanya untuk ruang rawat inap. Sementara itu, untuk unit perawatan intensif (ICU), dari total 110 unit ruang ICU, sudah ada 61 ruang ICU yang terisi pasien Covid-19.
Kluster Kabupaten Bekasi
Kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi juga terus menunjukkan tren kenaikan. Dari data satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, hingga Minggu, akumulasi kasus Covid-19 mencapai 27.875 kasus.
Adapun pada 10 Juni 2021, akumulasi kasus aktif Covid-19 di daerah itu 27.292 kasus. Artinya, dalam kurun waktu tiga hari terakhir, ada penambahan 583 kasus baru.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Masrikoh mengatakan, penambahan kasus Covid-19 di daerah itu muncul dari 17 kluster di sejumlah wilayah, baik itu kluster keluarga, kluster hajatan, kluster futsal, kluster pernikahan, hingga takziah. Akumulasi kasus dari berbagai kluster itu mencapai 111 kasus.