Kemarin, publik dikejutkan dengan antrean minus jaga jarak di gerai McDonald’s. Demi menekan penularan Covid-19, tingkatkan disiplin protokol kesehatan dan pengetesan.
Oleh
Helena F Nababan/Aguido Adri
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam beberapa hari terakhir, rata-rata ada penambahan 1.000 kasus positif Covid-19 per hari di Jakarta. Di tengah kasus yang meningkat, gerai makan cepat saji menawarkan menu baru yang menarik konsumen untuk antre membelinya dan menimbulkan kerumunan. Akibat pelanggaran protokol kesehatan tersebut, 32 gerai dijatuhi sanksi oleh Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta.
Arifin, Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Rabu (8/6/2021), membenarkan sudah terjadi kerumunan di sejumlah gerai McDonald’s. Kerumunan didominasi oleh pengojek daring yang melayani pemesanan makanan secara daring. Padahal, berkerumun dilarang demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.
”Untuk setiap pelanggaran, pasti ada penindakan. Kalau ada kerumunan, tidak mampu mengendalikan protokol kesehatan di setiap usaha, pastinya kami berikan penindakan,” katanya.
Tempat-tempat yang ada kerumunan seperti yang terjadi di gerai-gerai McDonald’s berpotensi terjadi penularan Covid-19. (Dwi Oktavia)
Penindakan itu merupakan pengawasan secara langsung, yaitu dari pengaduan masyarakat melalui laporan di media sosial dan media massa.
Dari koordinasi dengan satpol PP di lima wilayah kota di Jakarta, 20 gerai McDonald’s ditutup dengan keterangan ditutup selama 1 x 24 jam serta 3 x 24 jam. Sebanyak 12 gerai lain mendapat teguran tertulis dan hanya dua gerai yang lolos dari sanksi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta membenarkan adanya penutupan gerai makanan cepat saji itu dan sudah ada penindakan. Data yang direkap Pemprov DKI Jakarta menyebutkan, penutupan gerai terjadi di lima wilayah Ibu Kota.
Secara terpisah, Sutji Lantyka, Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia, dalam keterangan tertulisnya menyatakan, ”Kami sangat berterima kasih atas antusiasme masyarakat yang sangat besar akan BTS Meal. Perihal penutupan sementara beberapa gerai McDonald’s, keselamatan dan keamanan konsumen dan pelanggan adalah prioritas McDonald’s Indonesia,” tulis Sutji.
Penutupan dilakukan untuk sementara waktu demi menghindari kerumunan antrean lantatur (drive thru) dan pembelian pesan antar. ”Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Saat ini kami memberlakukan buka tutup order pada platform pemesanan untuk menghindari penumpukan antrean dan terus mengimbau seluruh pihak untuk menjaga dan menaati protokol kesehatan sesuai aturan,” katanya.
Sutji menambahkan, produk dari waralabanya masih tersedia di lain hari. Karena itu, pelanggan tidak perlu tergesa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menegaskan, tempat-tempat yang ada kerumunan, seperti yang terjadi di gerai-gerai McDonald’s, berpotensi terjadi penularan Covid-19. Apalagi kalau ada yang positif. ”Itu sebabnya masyarakat tetap harus menerapkan protokol 3M sekalipun sudah divaksin,” katanya.
Kerumunan di gerai McDonald’s tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di beberapa kota lain di Indonesia. Kewaspadaan terhadap potensi penularan Covid-19 patut ditingkatkan.
Perbanyak tes
Seperti halnya di Jakarta, Kota Bogor, Jawa Barat, juga sedang menghadapi kenaikan kasus Covid-19. ”Dalam sepekan terakhir, ada penambahan kasus 46 persen dibandingkan dengan pekan lalu. Dari angka 189 kasus menjadi 277 kasus per minggu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sri Nowo Retno.
Upaya tracing, treatment, dan testing (3T) agar kasus tidak menyebar luas digenjot. Di kluster perumahan Griya Melati, Bubulak, petugas melakukan tes PCR terhadap 660 orang setelah ada temuan awal 5 kasus positif. Di kluster Pondok Pesantren Bina Madani, petugas 453 orang dites PCR seusai temuan awal 33 kasus positif.