Tim Pemburu Covid-19 Pantau Keramaian dan Kluster di Jakarta
Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkonsolidasi dalam memantau potensi kerumunan serta kemunculan kluster Covid-19 di wilayah Ibu Kota.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkonsolidasi memantau potensi kerumunan serta kemunculan kluster Covid-19 di wilayah Ibu Kota. Tim tersebut juga terus diperkuat demi menanggulangi peningkatan jumlah warga yang terinfeksi pasca-Lebaran.
Senin (7/6/2021), apel pelepasan Tim Pemburu Covid-19 digelar di Kompleks Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat. Tim terdiri atas pasukan pengamanan serta pelayanan kesehatan masyarakat dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta.
”Tim pemburu ini kita siapkan ketika ada kluster baru di masyarakat, lewat sistem laporan pengaduan. Demikian juga kalau ada kerumunan yang membandel, tidak ikut peraturan perundang-undangan, peraturan gubernur, atau peraturan daerah. Tim akan kita turunkan,” jelas Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran, Senin.
Dalam apel tersebut, Fadil didampingi Kepala Staf Kodam Jaya Brigadir Jenderal Muhammad Saleh Mustafa, Kepala Bidang Penegakan dan Penindakan Satpol PP DKI Jakarta Agus Irwanto, Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta Chaidir, dan Kepala Bidang Layanan Kesehatan Dinkes DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini.
Tim itu telah menggelar berbagai kegiatan, seperti penyekatan pemudik, pencegahan dan pembubaran kerumunan jelang dan selama Lebaran, serta pemeriksaan warga yang tetap mudik.
”Kami sudah melaksanakan tes antigen kepada warga yang kembali mudik dan ini cukup efektif. Berbagai praktik micro lockdown setelah ditemukan masyarakat yang terkonfirmasi positif juga jadi ajang pelatihan bagi kami anggota Polri, TNI, beserta segenap unsur pemprov dan jajaran,” ujarnya.
Ia juga menilai, situasi pasca-Lebaran melatih kemampuan masyarakat dalam mencegah dan menanggapi munculnya penularan Covid-19 di lingkungan permukiman. Cepat tanggap masyarakat dan perangkat wilayah menekan penyebaran virus, menurut dia, berhasil dilakukan di wilayah RT 003 RW 003 Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Lebih dari 100 warga sempat terinfeksi karena kerumunan saat Lebaran.
Terbaru, ada kluster permukiman di RT 001 RW 004 Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, karena kerumunan, sama seperti kluster di sejumlah RT di RW 006 Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten. Lalu, ada kluster keluarga di RT 011 RW 009 Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Semua wilayah tersebut harus menjalani micro lockdown atau karantina lokal selama 14 hari.
Pada kesempatan sama, Weningtyas mengatakan, penguatan tim ini penting untuk membantu satuan tugas di wilayah terkecil, seperti RT, RW, dan puskesmas, yang tidak seluruhnya mampu menindaklanjuti potensi dan penanganan penyebaran kasus Covid-19.
”Pihak keamanan yang terlibat di tim ini bukan untuk menakut-nakuti warga, tetapi bersama-sama menjalankan pendekatan yang humanis dan persuasif,” ujarnya.
Masyarakat tidak perlu takut melapor ketika melihat adanya kerumunan yang berisiko hingga warga sakit yang terindikasi positif Covid-19. Ia memastikan Tim Pemburu Covid-19 akan membantu masyarakat dalam mendapatkan akses pengetesan dan perawatan, sembari melakukan pelacakan.
Sampai Minggu (6/6/2021) kemarin, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sebanyak 435.135 kasus. Total orang yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 416.181 orang dengan tingkat kesembuhan 95,6 persen dan total 7.438 orang meninggal dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8 persen.
Persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,1 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen, lebih tinggi dari standar persentase kasus positif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang maksimal 5 persen.
Bantuan logistik
Pada hari yang sama, Fadil dan sejumlah jajaran Polda Metro Jaya mengunjungi RW 009 Kelurahan Kayu Putih di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Mereka membawa bantuan untuk warga RT 011 yang masih harus menjalani pengetatan wilayah sejak 26 Mei 2021 setelah 22 warganya terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan, yang turut mendampingi, menyebutkan, Polda Metro Jaya membagikan 500 bingkisan sembako dan 500 kilogram beras.
”Di sini, polsek, RT, RW, Babinsa, dan Babinkamtibnas juga sudah membangun dapur umum untuk mendukung kebutuhan makan masyarakat yang belum bebas meninggalkan rumah,” katanya.
Setelah 22 warga positif Covid-19 ditangani, sebanyak 200 warga di lokasi tersebut bertahap menjalani tes usap PCR di Taman Pintar. Hari ini, mereka yang sudah terkonfirmasi negatif Covid-19, dan berusia 18 tahun ke atas dan belum pernah menerima vaksinasi Covid-19, juga mulai menjalani vaksinasi. Sebanyak 400 dosis disiapkan.
Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi Covid-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).
Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Informasi lengkap seputar KSBB dapat melalui situs https://corona.jakarta.go.id/kolaborasi.