Kartini tengah bersedih. Ia dan enam anggota keluarganya kini positif Covid-19. Covid-19 itu nyata, begitu pesannya. Agar tak seperti mereka, ia pun meminta semua orang mematuhi protokol kesehatan.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dany/Aguido Adri
·5 menit baca
Menjaga jarak dan tidak berkumpul, memakai masker, dan menjaga kebersihan masih sulit dilakukan sebagian warga, termasuk warga perkotaan di Ibu Kota dan sekitarnya. Akibatnya, kluster penularan terkait dengan keteledoran itu terus muncul.
Kasus terkini ialah 63 warga RW 006 Kelurahan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, terkonfirmasi positif Covid-19. Kluster penularan ini diketahui setelah seorang warga sakit seusai kerja bakti dan makan bersama.
Warga yang sakit itu menjalani tes reaksi berantai polimerase (PCR) di salah satu rumah sakit, Kamis (3/6/2021). Hasilnya, ia positif sehingga Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang melakukan tes PCR terhadap 452 warga RT 006, 007, 008, dan 009 di RW 006 Kelapa Dua.
”Hasil tes belum keluar semuanya. Kami masih menunggu, tetapi kebanyakan warga positif tanpa gejala,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi, Minggu (6/6/2021).
Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang melaporkan, warga yang terkonfirmasi positif berada dalam rentang usia 8-62 tahun. Sebanyak 60 orang menjalani isolasi di Hotel Yasmin dan tiga orang lainnya dirawat di rumah sakit rujukan karena sesak napas.
Saat ini aktivitas keluar-masuk wilayah RW 006 dibatasi hingga sepekan ke depan. Satgas Covid-19 melakukan disinfeksi di permukiman, mendistribusikan bantuan bahan kebutuhan pokok, dan memberikan penyuluhan protokol kesehatan bersama pengurus.
”Protokol kesehatan tidak boleh kendur mengingat sulit melacak orang tanpa gejala. Batasi dulu kumpul atau silaturahmi,” kata Hendra.
Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Tangerang melaporkan, total kasus konfirmasi positif 10.891 orang hingga Minggu (6/6/2021). Dari jumlah itu, 65 kasus dalam perawatan, 202 kasus menjalani isolasi, 240 kasus meninggal, dan 10.384 kasus sembuh.
Semuanya jangan lupa protokol kesehatan, selalu pakai masker setiap keluar rumah. Covid-19 nyata, buktinya mampir juga di keluarga kami bertujuh. Sedih banget. (Kartini)
Kluster Covid-19 juga terjadi di Kota Tangerang Selatan. Satu keluarga di RT 007 RW 005 Kelurahan Jurangmangu Timur, Pondok Aren, terkonfirmasi positif. Temuan kluster keluarga ini berawal dari salah satu anggota keluarga yang kehilangan indera penciuman (anosmia). Hasil tes PCR menyatakan positif, Rabu (2/6/2021). Dari penelusuran kontak, enam anggota keluarga lainnya turut terkonfirmasi. Mereka kini menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ketua RT 007 Fery Maulana mengatakan, ada satu keluarga lainnya yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. Keluarga ini sempat melakukan kontak dengan mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19. ”Senin (7/6) akan ada penyuluhan protokol kesehatan dan tes PCR warga,” ucapnya.
Kartini, anggota dari keluarga yang positif Covid-19, berharap bisa negatif ketika menjalani tes PCR nanti. ”Semuanya jangan lupa protokol kesehatan, selalu pakai masker setiap keluar rumah. Covid-19 nyata, buktinya mampir juga di keluarga kami bertujuh. Sedih banget, kami ikuti semua anjuran dokter agar cepat sembuh dan pulang ke rumah,” katanya dalam rekaman video yang diterima Kompas.
Data Pantauan Covid-19 Tangerang Selatan menunjukkan tambahan 22 kasus konfirmasi positif sehingga total menjadi 11.444 kasus hingga Minggu. Sebanyak 241 orang dalam perawatan, 400 orang meninggal, dan 10.803 orang sembuh.
Ditutup total
Di Kota Bogor, Jawa Barat, 32 santri Pondok Pesantren Bina Madani, Harjasari, Bogor Selatan, juga terkonfirmasi positif Covid-19. Munculnya kluster itu membuat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor menutup aktivitas keluar dan masuk pesantren. Ada 421 penghuni pondok pesantren akan menjalani tes PCR.
Pesantren itu masuk daftar yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka Juli. Untuk itu, upaya penanganan maksimal akan dilakukan Satgas Covid-19.
Dari 32 santri yang terkonfirmasi positif, sejumlah 24 santri dibawa ke pusat isolasi di Pusdiklat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Ciawi. Delapan santri lainnya isolasi mandiri di rumah masing-masing di bawah pengawasan satgas.
”Ada dugaan mereka terpapar saat pulang dari kampung halamannya. Mereka (santri) berasal dari luar Jawa dan Jawa,” kata Bima.
Bima menyatakan, pesantren ditutup total. ”Tidak boleh ada aktivitas keluar masuk dari dan menuju pesantren. Lalu, melakukan testing kepada seluruh penghuni. Perumda Pasar Pakuan Jaya untuk membantu memenuhi kebutuhan harian dengan menyuplai logistik. Jangan sampai yang dari dalam belanja keluar atau belanja sendiri ke pasar karena mereka sedang isolasi,” katanya.
Keseluruhan angka konfirmasi positif di Kota Bogor 16.286 kasus, masih sakit 516 kasus, selesai isolasi atau sembuh 15.505 kasus, dan meninggal 265 kasus. Jika dibandingkan dengan data akhir Mei 2021, angka penambahan kasus positif rata-rata 30 kasus per hari. Pada awal Mei rata-rata kasus di bawah 10 kasus per hari.
Naik 29,3 persen
RSDC Wisma Atlet Kemayoran mencatat kenaikan jumlah hunian sebesar 29,03 persen. Laporan harian RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada Minggu pukul 06.00 menunjukkan tambahan 277 pasien sehingga total menjadi 2.669 pasien dengan keterisian tempat tidur mencapai 44,53 persen. Keterisian itu naik dari 15,5 persen pada 17 Mei 2021.
”Kasus terus naik dan kluster pasca-Lebaran masih terjadi. Kemarin kami kedatangan pasien kluster tahlilan dari Cilincing. Ternyata warga yang meninggal hasil tes antigennya positif,” kata Koordinator Hubungan Masyarakat RSDC Wisma Atlet Letnan Kolonel (Laut) M Arifin.
Di Ibu Kota, selain di Cilincing, kluster penularan terjadi di RT 011 RW 009, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Sebanyak 22 warga positif sehingga wilayah itu ditutup sementara waktu.
Dari jumlah itu, 13 orang dirujuk ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran, 3 orang dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19, dan 6 orang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Ketua RW 009 Kayu Putih Lambertus Simanjorang mengatakan, penularan berasal dari salah satu warga yang sakit batuk dan pilek. Kemudian, ia menulari anggota keluarganya. Diharapkan, penambahan angka kasus diikuti naiknya kesadaran warga untuk menaati protokol kesehatan. Jangan sampai penyesalan datang setelah kondisi memburuk seperti di India.