Dinkes DKI Jakarta terus memantau kasus positif Covid-19 pada tiga hari terakhir jelang masa penyekatan arus balik berakhir. Warga tetap diminta memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau 3M.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang berakhirnya masa penyekatan arus balik Lebaran, 31 Mei 2021, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus Covid-19 yang fluktuatif dalam tiga hari terakhir. Penambahan kasus baru masih di bawah 1.000 kasus, tetapi naik turun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia, Minggu (30/5/2021), menjelaskan, pada 27 Mei 2021, berdasarkan tes PCR terhadap 10.655 spesimen dari 8.524 orang, diperoleh 940 kasus positif dan 7.584 kasus negatif.
Kemudian, pada 28 Mei 2021, dilakukan tes PCR terhadap 12.972 spesimen dari 9.599 orang. Hasilnya, 693 kasus positif dan 8.906 kasus negatif.
Pada 29 Mei 2021, dilakukan tes PCR terhadap 17.663 spesimen dari 13.247 orang. Hasilnya, per Sabtu kemarin ada tambahan 807 kasus positif dan 12.440 kasus negatif.
Dari fluktuasi penambahan kasus itu, jelas Dwi, jumlah kasus terkonfirmasi secara total dari awal pandemi sampai saat ini di Jakarta sebanyak 428.269 kasus. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta per Sabtu kemarin turun 212 kasus sehingga jumlah kasus aktif di DKI Jakarta, baik yang dirawat maupun isolasi, 10.465 orang.
”Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta 7,6 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total 10,8 persen,” ucap Dwi Oktavia.
Dengan kasus yang fluktuatif, Dinkes DKI Jakarta mengimbau warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Adapun pemerintah provinsi terus melakukan penelusuran, pengetesan, dan perawatan atau 3T serta terus memperluas vaksinasi Covid-19 pada sejumlah kelompok prioritas.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta 7,6 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total 10,8 persen. (Dwi Oktavia)
Kasus positif berkurang
Secara terpisah, Lurah Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Adi Surya menjelaskan, setelah dilakukan penelusuran, pengetesan, dan perawatan kepada warga di RT yang melakukan halalbihalal ataupun sehabis pulang kampung, angka kasus positif berkurang.
”Sebelumnya ada 13 yang positif, dibawa ke beberapa rumah sakit untuk dirawat. Ada yang dirawat di RS Suyoto, RS Andika, juga Pasar Minggu sesuai kemauan keluarga. Sekarang yang negatif sudah tujuh orang,” jelas Adi Surya.
Meski jumlah kasus positif terus berkurang, pihak kelurahan tetap melakukan pemantauan warga di Gang Usman Tepos, tempat kasus terkonfirmasi ditemukan. Kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) terus memantau keluarga lewat telepon. Bahkan, kebijakan lockdown atau penutupan wilayah di gang tersebut masih diterapkan.
”Penerapan lockdown dilakukan untuk mengurangi lalu lalang orang,” jelasnya.
Sementara untuk upaya penapisan di RW sekitar RT 004 RW 002, ia mengaku masih akan berkoordinasi dengan kepolisian sektor setempat. ”Kami harus koordinasi dulu untuk alat swab. Setiap hari puskesmas, kelurahan, kecamatan stand by. Kita ajak terus untuk swab antigen,” jelas Adi Surya.
Pihak kelurahan dan RT/RW juga gencar melakukan sosialisasi 3M atau mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Selain itu, dilakukan penyemprotan di semua RW. Sementara petugas gabungan dari kecamatan dan kepolisian melakukan razia masker.