Satgas Covid-19 Dorong Inisiatif Karantina Lokal di Lingkungan RT
Karantina lokal diperlukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta pasca-Lebaran.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional mendukung agar setiap lingkungan di tingkat rukun tetangga atau RT melakukan karantina lokal ketika ada warga yang terinfeksi Covid-19. Upaya ini perlu untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif di DKI Jakarta pasca-Lebaran.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana sekaligus Ketua Satuan Tugas Covid-19 Letnan Jenderal Ganip Warsito mengingatkan satuan tugas penanganan Covid-19 di kota dan provinsi untuk bersiap menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Mulai 1-14 Juni mendatang, seluruh provinsi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, akan kembali menjalani PPKM mikro.
”Selama PPKM mikro, 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dan 3T (tracing, testing, treatment) harus jadi strategi untuk mencegah angka penyebaran,” kata pengganti Letnan Jenderal Doni Monardo saat mengunjungi Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (26/5/2021).
Ia juga mengingatkan agar PPKM mikro dijalankan secara proaktif di tingkat RT. Bahkan, ketika di satu RT sudah ada warga positif di lima rumah, itu saja yang dikluster, bukan 1 RT. ”Agar penyebaran tidak meluas,” lanjutnya.
Pesan ini pun mengingatkan cepatnya penanganan kluster permukiman di beberapa wilayah di Jakarta pasca-Lebaran. Belakangan, ada lebih dari seratus warga positif di lingkungan RT 003 RW 003 Kelurahan Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Terbaru, belasan warga positif di lingkungan RT 004 RW 002 Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kegiatan silaturahmi Lebaran jadi pemicunya.
Meningkatnya kluster pemukiman dan keluarga juga tergambar dari jumlah pasien positif di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Ganip menyebut, dalam 9 hari terakhir atau sejak tanggal 18 Mei, jumlah pasien yang dirujuk ke rumah sakit tersebut meningkat 10 persen. Peningkatan dilihat dari tingkat keterisian 5.994 kamar tidur yang naik dari sekitar 15 persen menjadi 25 persen.
”Ada peningkatan pasien kasus Covid-19 rata-rata 100 orang per hari di sini. RSDC ini kita ketahui adalah parameter penanganan pandemi di Jakarta. Jadi, kita harapkan ini tidak terus meningkat. Namun, kami masih akan melihat perkembangannya hingga 2 minggu ke depan,” ujarnya.
Letnan Kolonel Laut dokter gigi M Arifin, dari Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, melaporkan, sampai pukul 18.00 hari ini, ada penambahan pasien positif sebanyak 65 orang. Dengan demikian, total pasien yang dirawat saat ini sebanyak 1.569 orang dengan tingkat keterisian kamar inap 26,18 persen.
”Dua minggu terakhir, kami banyak menerima pasien positif dari wilayah Jakarta Timur, seperti Dari Kecamatan Caracas dan Cipayung. Hari ini saja yang datang beberapa minibus,” kata Arifin.
Menurut laman Corona.jakarta.go.id, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta total sebanyak 425.829 kasus. Pada hari ini, jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta naik 80 kasus dari hari sebelumnya menjadi 10.560.
Kasus aktif itu tercatat ada di 1.851 rukun warga (RW). RW dengan kasus positif paling banyak terdapat di Jakarta timur dengan 498 RW. Di wilayah lain, ada Jakarta Selatan dengan 438 RW, di Jakarta pusat ada 217 RW, Jakarta Barat 402 RW, dan Jakarta Utara 296 RW.