Kluster Cilangkap Capai 104 Kasus Positif Covid-19
Sebanyak 45 orang dirawat di Wisma Atlet, tiga di RS Ciracas. Mini lockdown diterapkan di tingkat RT.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kluster Covid-19 di RT 003 RW 003 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, yang terkonfirmasi positif korona, kini mencapai 104 kasus dari sebelumnya 80 orang, Sabtu kemarin. Warga yang terkonfirmasi positif ada yang dirawat di Wisma Atlet, dirawat di RS Ciracas, serta ada yang melakukan isolasi mandiri.
Rosadi, Ketua RW 003 yang dihubungi, Minggu (23/5/2021), menjelaskan, jumlah warga RT 003 sebanyak 691 orang dari 200 keluarga. Yang menjalani tes usap di Puskesmas Cipayung ada 686 orang. Lima lainnya menjalani tes usap di rumah sakit.
Totalnya, hingga Minggu petang ini, menurut Rosadi, jumlah warga RT 003 RW 003 yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada 104 orang. Dari jumlah itu, 45 orang di antaranya sudah dibawa ke Wisma Atlet, sebanyak tiga orang dirawat di RS Ciracas, dan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah. ”Kami memberlakukan mini lockdown di RT 003,” kata Rosadi.
Dengan situasi tersebut, untuk keluarga yang tengah menjalani isolasi mandiri ada bantuan logistik dari warga sekitar juga dari Dinas Sosial dan BPBD DKI Jakarta. Ada dapur umum yang didirikan untuk menyuplai keperluan warga yang tengah menjalani isolasi mandiri tersebut.
Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta, menjelaskan, mendekati libur Lebaran, Pemprov DKI sudah mengingatkan warga untuk tidak melakukan halalbihalal. ”Ada seruan yang disampaikan, pemerintah sudah sampaikan untuk tidak mudik, tidak melakukan silaturahmi, open house, kunjungan Lebaran, berkunjung, atau menerima tamu selama Lebaran karena berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Atas kluster Cilangkap itu, ia mengingatkan warga Jakarta secara umum agar terus berhati-hati dan ketat menerapkan protokol kesehatan.
Johnny Simanjuntak, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta menilai pemerintah daerah lalai. Meski sudah mengeluarkan seruan supaya warga tidak berkumpul saat Lebaran, namun itu harus dibarengi kehadiran Satpol PP juga perangkat RT/RW untuk memantau. Dengan begitu, kerumunan bisa dihindari.
Ia pun mengingatkan, Dinkes DKI untuk terus giat melakukan penelusuran, pengetesan, dan perawatan (tracing, testing, treatment atau 3T). ”Khawatirnya apa yang terjadi di Cilangkap ini semacam fenomena gunung es. Untuk itu, Dinkes bekerja sama dengan rumah sakit-rumah sakit terus memantau kasus Covid-19 di DKI Jakarta,” kata Johnny.