Kabupaten Tangerang Kebut Vaksinasi Pelayan Publik dan Warga Lansia
Vaksinasi kepada petugas pelayanan publik dan warga lansia di Banten diharapkan rampung pada Juli 2021.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Tangerang melanjutkan vaksinasi Covid-19 pascalibur Lebaran. Sebanyak 10.000 dosis vaksin disalurkan ke rumah sakit dan puskesmas untuk vaksinasi yang diprioritaskan bagi petugas pelayanan publik dan warga lansia.
Vaksinasi kepada petugas pelayanan publik menyasar tenaga pendidik karena mengejar target pembelajaran tatap muka Juli 2021. Selain itu, penduduk lansia tetap menjadi prioritas karena rentan terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang belum terkendali.
”Saat ini sudah 75.000 orang terdiri dari tenaga kesehatan, petugas publik, dan warga lansia yang menerima vaksin secara lengkap. Targetnya vaksinasi awal bisa selesai Juli, tetapi semua tergantung ketersediaan vaksin,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi, Kamis (20/5/2021).
Pemkab menargetkan vaksinasi kepada 37.000 tenaga pendidik dan 163.000 warga lansia. Untuk itu, tersedia layanan vaksinasi di 44 puskesmas, 24 rumah sakit, dan sentra vaksinasi di pusat perbelanjaan. Jumlah tersebut diyakini cukup untuk mempercepat vaksinasi.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar berharap pemerintah pusat mempertimbangkan Kabupaten Tangerang sebagai salah satu daerah prioritas karena jumlah penduduknya terbanyak di Banten. Untuk itu, pemkab sudah menyiapkan fasilitas dan tenaga untuk memvaksinasi 15.000 warga setiap hari selama tersedia distribusi vaksin dari pemerintah pusat.
Bantuan
Di sisi lain, Dinas Sosial Kabupaten Tangerang menyiapkan bantuan sembako untuk pedagang dan juru parkir di tempat wisata yang tutup 16-30 Mei. Kebijakan itu tertuang dalam Surat Edaran Bupati Tangerang Nomor 443.2/1918/Bag.Um/2021 tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021.
Ahmed Zaki Iskandar menyebutkan, penutupan sementara tempat wisata dilakukan sebagai upaya menekan laju penyebaran Covid-19. Meski begitu, sebaiknya penutupan tidak dilakukan mendadak karena merugikan warga dari sisi ekonomi.
”Sebaiknya pemerintah mempersiapkan opsi-opsi atau langkah-langkah mitigasi dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang,” ujarnya.