Polisi Masih Mengejar Pencuri dan Pemerkosa di Bekasi
Polisi masih mengejar pelaku pencurian sekaligus pemerkosaan anak di bawah umur di kawasan Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (15/5/2021).
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Rumah satu keluarga di Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, disatroni penjahat pada Sabtu (15/5/2021) subuh. Polisi mengejar pelaku yang tidak hanya kedapatan mencuri, tetapi juga memerkosa anak empunya rumah yang masih remaja.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Heri Purnomo mengatakan, kejadian terjadi pada pukul 04.30 WIB. Pelaku beraksi di rumah salah satu keluarga yang berada di kawasan perkampungan padat penduduk.
Ia menyampaikan, saat masuk ke dalam rumah, pelaku membekap korban, seorang remaja perempuan usia 15 tahun, dari belakang. Korban yang saat itu seorang diri sedang bermain Tiktok di ponsel dengan suara keras di atas kasur ruang tengah rumah.
”Setelah itu, korban diancam akan dibunuh dan diperkosa. Dari tempat kejadian kami mengamankan sprei dan pakaian korban yang ada noda darah untuk dicek lebih lanjut dengan kondisi fisik korban. Kami juga masih menggabungkan data di lapangan dan kondisi riilnya,” kata Heri.
Selain memerkosa korban, pelaku juga mengambil ponsel milik korban sebelum kabur. Pelaku diduga keluar melalui kebun belakang rumah yang berbatasan dengan area jalan Tol Lingkar Luar Jakarta.
Kejadian itu sayangnya tidak sempat diketahui ibu dan beberapa saudara korban yang juga berada di rumah karena masih tidur di ruangan terpisah. Sementara ayah korban sedang pergi bekerja.
”Kami masih memastikan lagi apakah ada barang lain yang diambil pelaku. Pihak keluarga juga sedang menginventarisasi barang apa saja yang hilang,” imbuhnya.
Saat ini korban masih bersama kami. Sampai saat ini juga belum ketahuan siapa pelakunya. (Armayni)
Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Barat Komisaris Armayni, yang dihubungi di Jakarta, bersama Unit Pelayanan Perempuan dan Anak sudah menangani korban yang masih dalam kondisi tidak stabil.
”Saat ini korban masih bersama kami. Sampai saat ini juga, belum ketahuan siapa pelakunya,” kata Armayni.
Lubang angin
Ayah korban, Dedi Purwana (41), segera pulang dari kantor sekitar pukul 05.30 WIB begitu mendapat kabar dari warga mengenai kejadian tersebut. Begitu sampai, ia mendapat informasi dari sang istri bahwa anaknya menjadi korban pemerkosaan. Dua ponsel dan sejumlah uang pun raib.
”Dari kesaksian anak saya, pelaku itu masuknya dari lubang angin. Kemudian pelaku membekap anak saya dan terjadilah hal yang tidak diinginkan itu. Lalu dia pergi melalui pintu belakang. Anak saya langsung membangunkan ibunya dan menangis ketakutan,” kata Dedi.
Dedi menduga pelaku masuk melalui lubang angin dan keluar melalui taman di belakang rumah. Ini diperkuat dengan tanda-tanda yang disampaikan anjing pelacak polisi yang ikut menyidik rumahnya. Ia pun menanti kabar lanjutan dari polisi mengenai siapa pelaku dan motif pelaku kejadian tersebut.