Ancol dan KRL Evaluasi Kepadatan Saat Libur Lebaran
Pengelola tempat wisata hingga penyedia transportasi di DKI Jakarta mengantisipasi kenaikan pengunjung dan pengguna di Lebaran dengan menutup operasional sementara hingga menambah jumlah angkutan.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengelola tempat wisata hingga penyedia transportasi di DKI Jakarta menghadapi kenaikan pengunjung dan pengguna saat dua hari libur Lebaran sampai dengan Jumat (14/5/2021). Situasi tersebut pun diantisipasi dengan menutup operasional sementara hingga menambah jumlah angkutan.
Pengelola tempat wisata PT Taman Impian Jaya Ancol hari ini, Sabtu (15/5/2021), menutup Ancol sebagai bentuk evaluasi kegiatan selama beberapa hari belakangan. Kemarin, total pengunjung Ancol 40.000 pengunjung atau kapasitas maksimal kunjungan 30 persen selama libur Lebaran. Jumlah itu meningkat dari 37.000 pengunjung pada hari pertama Lebaran.
”Kami akan melakukan disinfeksi seluruh area dan evaluasi penguatan penerapan protokol kesehatan di seluruh kawasan. Dari hasil evaluasi tersebut diputuskan bahwa kawasan Ancol akan tutup selama satu hari pada Sabtu, 15 Mei 2021,” kata Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali.
Kami akan melakukan disinfeksi seluruh area dan evaluasi penguatan penerapan protokol kesehatan di seluruh kawasan.
Saat penutupan, Ancol menyebut akan melakukan beberapa penguatan protokol kesehatan. Ini dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area vital rekreasi, dari toilet hingga pantai. Lalu, penambahan penanda dan tali pembatas pelarangan berenang di area pantai. Juga, penambahan tali pembatas untuk jaga jarak di area promenade.
”Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut dan berharap saat Ancol dibuka kembali, pengunjung dapat bersama-sama menjaga seluruh protokol kesehatan agar dapat dijalankan secara disiplin demi kesehatan bersama,” lanjut Sahir.
Evaluasi mendadak tersebut, menurut Department Head Corporate Communication PT Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari, untuk memitigasi risiko penularan penyakit Covid-19 setelah adanya kepadatan pengunjung. Informasi pun sudah disebar melalui situs resmi dan akun media sosial Ancol.
Sayangnya, masih banyak calon pengunjung yang telat mendapatkan informasi penutupan tersebut. Hingga Sabtu siang, masih ada pengunjung yang berdatangan, salah satunya melalui gerbang Halte Transjakarta Ancol. Pengunjung yang rata-rata keluarga akhirnya harus kembali naik Transjakarta karena tidak bisa naik ke gerbang masuk yang ditutup.
Pihak Ancol menyampaikan, calon pengunjung yang sudah memiliki tiket hari ini dan tetap ingin berkunjung di lain waktu, bisa menjadwal ulang kedatangan mereka.
Adapun bagi yang ingin membatalkan pesanan, biaya pembelian tiket bisa dikembalikan 100 persen dengan mengajukan pengembalian dana melalui situs daring yang telah mereka infokan. Pengembalian dana akan dimulai pada 20 Mei 2021 dan diproses dalam waktu 30 hari kerja.
Penambahan rangkaian kereta
Penyedia layanan transportasi publik massal KAI Commuter juga mencatat peningkatan pengguna mereka sampai hari kedua Idul Fitri 1442 Hijriah. Jumat kemarin, jumlah pengguna KRL Jabodetabek hingga pukul 19.00 WIB mencapai 239.129 orang. Jumlah tersebut meningkat 26 persen dibandingkan hari sebelumnya yang hanya 188.434 orang pada periode waktu yang sama.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangannya mengatakan, meskipun jumlah setelah kenaikan masih di bawah rata-rata pengguna KRL pada hari kerja yang mencapai 400.000 pengguna, KAI Commuter mengoperasikan 14 jadwal perjalanan KRL tambahan.
”Dengan tambahan perjalanan yang mulai beroperasi pada Sabtu ini, secara keseluruhan KAI Commuter mengoperasikan 900 perjalanan KRL per hari dengan jam operasional pukul 04.00-20.00 WIB pada masa larangan mudik Lebaran,” kata Anna.
Kereta di jadwal tambahan tersebut akan beroperasi sebagai pengumpan rute Manggarai hingga Duri pulang pergi. Rute tersebut menghubungkan tiga stasiun transit dengan volume pengguna cukup besar, yaitu Manggarai, Tanah Abang, dan Duri. Selain itu, KAI Commuter juga menyiapkan tambahan perjalanan KRL ke rute-rute lainnya apabila ada potensi kepadatan pengguna.
”Untuk mengatur kepadatan pengguna, petugas pelayanan maupun pengamanan di stasiun dan di dalam KRL akan lebih aktif dan tegas menjaga kuota pengguna yang dapat naik ke dalam KRL dan mengatur posisi duduk maupun berdiri para pengguna agar sesuai marka yang ada,” lanjutnya.
Para petugas akan segera menutup pintu-pintu KRL apabila kondisi di dalam kereta telah terisi penuh sesuai kuota, meskipun masih menunggu waktu keberangkatan. ”Apabila pintu telah tertutup, mohon dapat menunggu jadwal kereta selanjutnya. Kami mengajak para pengguna untuk dapat memahami dan bekerja sama demi menjaga jarak aman selama berada di dalam KRL maupun stasiun,” imbau Anne.
Mulai Sabtu siang hingga Minggu besok, KAI Commuter juga melaksanakan tes antigen Covid-19 secara acak kepada para penggunanya. Tes diadakan di empat stasiun yang jumlah penggunanya cukup banyak selama masa libur Lebaran, yakni Stasiun Manggarai, Bogor, Bekasi, dan Tangerang.
Tes antigen acak dilakukan sebelum pengguna bertransaksi untuk membeli tiket atau masuk di gerbang elektronik stasiun. Pengguna yang mendapatkan hasil negatif akan dipersilakan melanjutkan perjalanan dengan KRL. Sementara, yang hasilnya positif tidak akan diizinkan naik KRL dan datanya dilaporkan ke satuan tugas Covid-19 setempat.
Hingga Sabtu pukul 11.00 WIB, jumlah pengguna yang memanfaatkan jasa KRL Jabodetabek tercatat 112.771 pengguna atau meningkat 17 persen dibandingkan kemarin. Stasiun dengan volume pengguna tertinggi adalah Bogor (8.051 pengguna), Citayam (7.400), dan Bojonggede (6.832).