Teriakan Kesal Pekerja di Hari Pertama Penyekatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Hari pertama penyekatan menciptakan kekacauan, khususnya bagi pekerja yang tiap hari masih harus pergi-pulang ke tempat bekerja selama kebijakan larangan mudik berlaku. Kekacauan ini seharusnya bisa diantisipasi.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Lalu lintas Jalan Tol Jakarta Cikampek, tepatnya di salah satu titik penyekatan di Gerbang Tol Cikarang Barat 3, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, macet sebagai imbas dari penyekatan larangan mudik. Sejumlah kendaraan yang melintas terjebak kermacetan sekitar satu jam sebelum tiba di titik penyekatan tersebut. Titik penyekatan itu juga sempat ramai dengan teriakan para pekerja lantaran akses mereka ke perusahaan ditutup.
Protes para pekerja tersebut wajar karena mereka masih harus bekerja seperti biasa saat larangan mudik 6-17 Mei mulai berlaku. Sejauh ini tidak ada antisipasi dini bagi para pekerja yang tetap membutuhkan akses harian ke tempat kerja dari tempat tinggal mereka dan sebaliknya. Padahal, kebijakan larangan mudik sudah sejak beberapa pekan lalu ditetapkan.
Sosialisasi kebijakan larangan mudik demi menekan potensi penularan Covid-19 ini terbukti mengusik kebutuhan dasar warga di kawasan-kawasan tertentu, termasuk di pusat industri seperti Bekasi. Padahal, aktivitas masyarakat lokal seharusnya mudah terdeteksi dan dipetakan sejak awal.
Namun, yang terjadi adalah pada hari ini, Kamis (6/5/2021) pukul 12.00 sampai pukul 12.30, lalu lintas di dekat Gerbang Tol Cikarang Barat 3 Tol Jakarta-Cikampek masih tetap padat. Sebelumnya, sepanjang pagi hingga tengah hari kepadatan terus terjadi di sana.
Polisi berdiri menyebar di sejumlah lajur jalan tol yang mengarah ke Karawang dan memeriksa kendaraan yang melintas dan diduga bakal mudik. Kendaraan yang kedapatan petugas bakal mudik diarahkan untuk putar balik dengan dikeluarkan melalui Gerbang Tol Cikarang Barat 3.
Lalu lintas yang cukup padat itu menyebabkan petugas kepolisian tidak memeriksa satu per satu kendaraan yang mengarah ke Karawang. Meski pemeriksaan hanya dilakukan acak, lalu lintas di tol itu terpantau padat. Lalu lintas di sekitar Gerbang Tol Cikarang Barat 3 itu perlahan mengalir pada pukul 12.30.
Mereka berteriak lantaran akses jalan ke tempat mereka bekerja di Bekasi dan Karawang ditutup.
Supriyadi (50), sopir bus yang melintasi titik penyekatan itu, mengatakan, mereka sudah terjebak kemacetan lebih kurang 2 kilometer atau selama hampir satu jam. ”Kami dari BSD (Tangerang) mau ke Karawang. Sudah hampir satu jam kena macet,” katanya.
Gerbang Tol Cikarang Barat sempat ramai diperbincangkan publik di media sosial lantaran sejumlah pekerja atau buruh berteriak-teriak di tol. Mereka berteriak lantaran akses jalan ke tempat mereka bekerja di Bekasi dan Karawang ditutup.
Corporate Communication dan Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru mengatakan, terjadi kepadatan lalu lintas pada Kamis sekitar pukul 07.00-08.00, tepatnya di lokasi penyekatan Km 31 arah Cikampek (Cikarang Barat) Jalan Tol Jakarta-Cikampek serta arah sebaliknya. Hal ini akibat penutupan akses Cikarang Barat (dari Cikampek menuju Jakarta) yang dilakukan atas diskresi kepolisian.
Tujuannya, agar pengguna jalan dari Jakarta yang diputar balik (karena tidak membawa persyaratan) tidak terganggu dengan arus lalu lintas dari Cikampek yang akan keluar di Cikarang Barat. Arus lalu lintas dari Cikampek ini diarahkan keluar setelah Gerbang Cikarang Barat, yaitu Gerbang Cibitung.
”Mempertimbangkan kondisi di lapangan, akhirnya atas diskresi kepolisian, pada pukul 10.50 akses keluar Cikarang Barat dari Cikampek kembali dibuka. Saat ini, kondisi di titik tersebut menuju arah Jakarta dalam keadaan lancar,” katanya dalam siaran pers.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menambahkan, kejadian tersebut merupakan protes dari mobil angkutan karyawan yang bakal keluar di Gerbang Tol Cikarang Barat. Sejak diberlakukannya larangan mudik Lebaran 2021, pihaknya menutup akses Gerbang Tol Cikarang Barat agar tidak terjadi hambatan.
”(Macet) Karena GT (Gerbang Tol) Cikarang Barat ditutup agar tidak crossing dengan kendaraan yang kami putar balik. Untuk saat ini, kondisi sudah terkendali dan arus lalu lintas sudah lancar,” katanya.