logo Kompas.id
MetropolitanRamai-ramai ”Berburu Celeng”...
Iklan

Ramai-ramai ”Berburu Celeng” di Depok

Di Indonesia, dengan ragam budaya dan suku, muncul berbagai kepercayaan pesugihan atau cara untuk memperkaya diri dengan cara apa pun yang tak wajar. Paling segar dalam ingat publik saat ini, yaitu babi ngepet di Depok.

Oleh
AGUIDO ADRI
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3L-BQW7_cwkSjbJ_cwt5nhEPvXY=/1024x1356/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2FCERPEN-SABTU-RIWAYAT-SEEKOR-BABI_1617407298.jpg

Celeng atau babi hutan ini cukup sering dijadikan obyek berkonotasi negatif oleh manusia. Seorang perupa Djoko Pekik pun menggunakan babi sebagai narasi dalam lukisannya. Dari lukisan berjudul Indonesia 1998: Berburu Celeng itu Pekik mendapat sekitar Rp 1 miliar. Pekik menjadi pelukis Indonesia yang sugih (Jawa; kaya).

Dalam lukisan itu, Pekik menggambarkan seekor celeng dengan perut besar atau gendut terikat di sebilah bambu yang digotong oleh dua warga. Celeng berwarna hitam itu tertangkap warga. Seribu pasang mata warga melihat babi itu dengan senang dan gembira.

Editor:
nelitriana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000