Jelang Uji Coba, Teknis Pembelajaran Tatap Muka Jakarta Belum Matang
DKI Jakarta bersiap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka mulai 7 April. Pemprov masih memastikan vaksinasi guru dan sekolah yang menjadi percontohan pelaksanaan PTM.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jelang uji coba pembelajaran tatap muka di DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan guru-guru yang akan mengajar harus sudah divaksin. Secara bersamaan, proses pengkajian atas sekolah yang akan melakukan uji coba beserta teknis pelaksanaannya masih berlangsung.
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, Senin (5/4/2021), di Balai Kota DKI Jakarta, menjelaskan, DKI akan segera menggelar uji coba pembalajaran tatap muka (PTM). Dalam pembahasan mengenai persiapan uji coba tersebut, para guru harus sudah divaksin.
Uji coba PTM di DKI Jakarta akan dimulai pada 7 April dan akan dilakukan selama dua bulan. Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga sudah menyusun protokol kesehatan yang harus diterapkan di sekolah-sekolah yang akan menjadi percontohan PTM.
Imam Parikesit, Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) DKI Jakarta, menjelaskan, untuk uji coba itu, ia melihat guru-guru sudah proses divaksin. Hal itu penting dalam PTM.
Taga Radja, Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, menyebutkan, sampai dengan Maret 2021, jumlah guru dan tenaga pendidik yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis 1 dan 2 sebanyak 29.000-an orang. ”Namun, data itu masih berproses di Dinkes DKI,” ucapnya.
Kepastian mengenai aturan teknis hingga penerapan uji coba PTM akan segera dijelaskan. Demikian juga jumlah sekolah yang akan melakukan uji coba masih terus berubah.
Untuk PTM, jelas Radja, ada teknis pembukaan yang akan diterapkan, tetapi itu pun masih dalam penyiapan. Ia menyebutkan contoh, apabila pada Senin ada jadwal siswa masuk untuk SD kelas IV, SMP kelas VII, dan SMA kelas X, maka pada Selasa tidak ada kelas karena akan ada kegiatan disinfektan kelas.
Kemudian pada Rabu, apabila siswa SD kelas V, SMP kelas VIII, dan SMA kelas XI masuk, pada Kamis tidak ada kegiatan karena akan ada pelaksanaan disinfektan sekolah.
Namun, ujar Radja, aturan-aturan itu juga masih dalam proses pematangan. Bahkan, untuk durasi belajar, Radja juga belum bisa menerangkan.
Imam Parikesit menambahkan, sejumlah protokol kesehatan juga akan diterapkan. Di antaranya jarak antarbangku 1,5 meter, kemudian jumlah siswa yang boleh masuk kelas dibatasi.
Menurut Radja, kepastian mengenai aturan teknis hingga penerapan uji coba PTM akan segera dijelaskan. Demikian juga jumlah sekolah yang akan melakukan uji coba masih terus berubah.
Terpisah, Dwi Oktavia, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menjelaskan, untuk proses vaksinasi di DKI Jakarta sampai dengan 5 April 2021 semakin bertambah jumlah penerimanya. Untuk vaksinasi dosis 1 sudah sebanyak 1.352.341 orang (45,1 persen) yang menerima dan total vaksinasi dosis 2 mencapai 498.072 orang (16,6 persen).
Rinciannya, untuk tenaga kesehatan dengan target penerima 112.301 orang, untuk vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 121.850 orang (108,5 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 105.514 orang (94,0 persen).
Untuk kelompok lansia dengan target 911.631 orang, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 488.136 orang (53,5 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 83.786 orang (9,2 persen). Adapun untuk kelompok pelayan publik dengan target 1.976.757 orang, untuk vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 742.355 orang (37,6 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 308.776 orang (15,6 persen).