Vaksinasi DKI di Bawah Target, Ombudsman Usul Strategi Baru
Untuk vaksinasi tahap 1 dan tahap 2 yang ditargetkan tuntas April 2020 dengan sasaran 3 juta orang, sampai 30 Maret ini, baru 1,56 juta orang yang tervaksin dosis 1 dan dosis 2.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga 30 Maret 2021, penerima vaksin dosis pertama dan dosis kedua di DKI Jakarta totalnya 1,566 juta orang atau separuh dari target. Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya mengusulkan agar pemerintah mengubah strategi pemberian vaksin.
Pendekatan tahapan seperti yang selama ini berjalan diusulkan berubah ke pendekatan regional wilayah episentrum Covid-19. Usul ini untuk mempercepat proses vaksinasi dan mencapai herd immunity seperti iharapkan.
”Saran ini kami sampaikan setelah kami melakukan kajian terhadap program vaksinasi di Jakarta yang tidak mencapai angka kecepatan seperti yang diharapkan,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho, Selasa (30/3/2021).
Target total vaksinasi untuk Jakarta adalah 8.815.157 orang yang dibagi dalam 4 tahapan. Tahap 1 dan 2, Jakarta ditargetkan menyelenggarakan vaksinasi pada 3 juta orang yang harus tercapai pada Januari-April 2021. Sementara, capaian vaksinasi seperti yang dipaparkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 30 Maret 2021, penerima vaksin dosis 1 sebanyak 1.178.243 orang (39,3 persen) dan penerima vaksinasi dosis 2 mencapai 388.065 orang (12,9 persen)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, Selasa (30/3/2021), menjelaskan, vaksinasi tahap 1 dan tahap 2 total 3.000.689 orang. Pada tahap 1 dan 2 ini sasarannya adalah tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik.
Dibandingkan vaksinasi per 29 Maret, angka per 30 Maret ada kemajuan. Per 29 Maret, penerima vaksinasi dosis 1 sebanyak 1.140.388 orang (38 persen), sedangkan penerima vaksinasi dosis 2 353.105 orang (11,8 persen).
Untuk vaksinasi per 30 Maret, untuk sasaran tenaga kesehatan ada 112.301 orang, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 123.199 orang (109,7 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 103.537 orang (92,2 persen).
Teguh mengingatkan, jika ingin mencapai target sebesar 8.815.157 orang divaksin hingga tahap IV dan tuntas Maret 2022, maka vaksinasi di Jakarta setiap bulan harus konstan di angka 587.677 orang per bulan.
Melihat kemajuan vaksinasi hari ini dibandingkan dengan target April 2021 yang harus mencapai 3 juta orang, dipastikan ada potensi kemunduran target vaksin di Jakarta. Itu karena pada bulan tersebut Jakarta harus melakukan pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan dalam 3,5 bulan.
”Belum lagi dengan dengan tambahan PR vaksinasi dosis kedua pada masing-masing tahapan,” kata Teguh.
Untuk itu, saran Teguh, pemerintah pusat dalam hal ini Kemenkes mengubah strategi tahapan vaksinasi menjadi regionalisasi berdasarkan episentrum penyebaran Covid-19 (15 daerah PPKM dengan positive rate tertingggi) sesuai data target vaksinasi seperti di dalam Satu Data Covid-19. Hal ini berkaca pada kesuksesan vaksin Measles (M) dan Rubella (R) pada tahun 2017 yang
memfokuskan pada vaksinasi di wilayah Jawa sehingga mencapai target 95 persen sesuai waktu yang direncanakan.
Dengan pendekatan itu tanpa menargetkan sasaran secara lebih spesifik, jelas Teguh, proses verifikasi dan laporan bisa langsung by name by address oleh sistem Satu Data Covid sehingga menyederhanakan sistem pencatatan pelaporan agar mengurangi waktu, sapras (laptop, printer, dan internet). Dengan sistem verifikasi gabungan saat ini (satu data dan bottom up) proses verifikasi butuh 1 tim tenaga kesehatan 5-7 orang, 3-4 laptop, dan 1-2 printer termasuk koneksi internet, dan prosesnya sendiri membutuhkan waktu enam jam untuk menyelesaikan 100-120 sasaran vaksinasi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria secara terpisah menegaskan, terkait proses vaksinasi yang baru separuh dari sasaran untuk tahap 1 dan 2 ini, Pemprov DKI berupaya menambah jumlah fasilitas kesehatan (faskes) dengan melibatkan RS swasta dan komunitas. Langkah itu diharapkan bisa menambah jumlah faskes yang hari ini memberikan layanan vaksinasi yang berjumlah 511 faskes.
”Kami bekerja sama untuk memaksimalkan vaksinasi,” kata Ahmad Riza.