Bepergian apalagi untuk keperluan tidak mendesak seperti tamasya secara beramai-ramai terbukti memicu penularan Covid-19. Di Kota dan Kabupaten Tegal, sedikitnya tiga orang meninggal usai bersenang-senang ke luar kota.
Oleh
Kristi Utami/Ambrosius Harto Manumoyoso/Cokorda Yudistira/Regina Rukmorini/Helena F Nababan
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Pada Kamis (11/3/2021), 60 anggota kelompok senam asal Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, piknik ke Purbalingga. Mereka tamasya memakai satu bus, satu mobil pribadi, dan satu sepeda motor. Saat hendak berangkat, dua orang mengeluh sakit. Seorang demam, sedangkan seorang lainnya batuk dan flu.
”Saya sudah mewanti-wanti warga tidak ke luar kota kalau tidak ada kepentingan mendesak. Kalau tahu ada kegiatan seperti itu, sudah pasti saya larang sebelum berangkat,” kata Kepala Desa Penusupan Guntur Zagiyat Yudiansyah, Sabtu (27/3/2021).
Menurut Guntur, warga tidak melapor kepadanya setelah pulang dari piknik. Padahal, dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di Desa Penusupan, masyarakat yang datang dari luar kota harus melapor kepada satuan tugas Covid-19 desa.
Dari 18 orang yang positif tersebut, tujuh orang dirawat di RSUD dr Soeselo dan seorang dirawat di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Tegal. Sepuluh lainnya isolasi mandiri di rumah masing-masing. (Joko Wantoro)
Pada Sabtu (20/3/2021), salah satu anggota senam itu, W (40), batuk, flu, dan lemas. Pihak keluarga membawa W ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Soeselo, Slawi. Di rumah sakit, W dites usap dan dinyatakan positif Covid-19. Setelah dirawat lima hari, W yang memiliki penyakit penyerta berupa diabetes melitus dan coagulopathy itu meninggal.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal langsung melakukan pelacakan kontak. Dalam sepekan terakhir, 66 orang yang merupakan kontak erat W dites usap untuk mendeteksi penularan. Hasilnya, 18 orang positif Covid-19, 4 orang negatif Covid-19, dan sisanya masih menunggu hasil laboratorium.
”Dari 18 orang yang positif tersebut,tujuh 7 orang dirawat di RSUD dr Soeselo dan seorang dirawat di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Tegal. Sepuluh lainnya isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” ujar juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro.
Pekan lalu, kejadian serupa terjadi di Kecamatan Margadana, Kota Tegal. Suami istri, S (50) dan M (49), disebut mengikuti reuni dalam tiga minggu berturut-turut di Tangerang, Bandung, dan Semarang.
”Sepulang dari Semarang, S sesak napas. Karena kondisinya memburuk, S dibawa ke rumah sakit dan dites usap. Hasilnya positif Covid-19 kemudian kami tes orang-orang yang berkontak dengannya,” kata Kepala Puskesmas Margadana Wahidin.
Menurut Wahidin, pihaknya telah melakukan tes usap pada 18 orang yang berkontak dengan S, termasuk anak dan tetangga yang mengantar ke rumah sakit. Hasilnya dua orang positif, yakni M dan salah satu anak mereka.
Belum sampai satu hari dirawat, S meninggal. M menyusul meninggal tiga hari kemudian. Salah satu anak S dan M yang positif kini menjalani isolasi mandiri di rumah.
Vaksinasi
Protokol kesehatan, khususnya menjaga jarak dan mengurangi interaksi dengan banyak orang, memakai masker saat di luar rumah, serta mencuci tangan dan menjaga kebersihan, tetap wajib dilakukan meskipun percepatan vaksinasi Covid-19 kini terus dilakukan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Sabtu, menjelaskan, di Ibu Kota sudah 1,3 juta orang menerima vaksin. ”Kita mengupayakan meningkatkan kemampuan vaksinasi, mulai mulai dari 20, 30, sampai 50 bahkan sampai 70.000 suntikan per hari,” katanya.
Universitas Surabaya di Kota Surabaya, Jawa Timur, kini juga memfasilitasi percepatan vaksinasi Covid-19 dengan mengoptimalkan area parkir untuk program penyuntikan vaksin AstraZeneca secara layanan tanpa turun kendaraan (lantatur/drive thru), Minggu (27/3/2021). Sistem ini ditujukan bagi warga lanjut usia.
”Daerah tercepat dalam proses vaksinasi mendapat prioritas untuk pengiriman vaksin,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu seusai peninjauan vaksinasi lantatur di Ubaya.
Di Kota Magelang, Jawa Tengah, vaksinasi diselenggarakan di Terminal Tipe C Magersari, kemarin. Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pengujian Angkutan dan Terminal Dinas Perhubungan Kota Magelang Petrus Chanel mengatakan, sasaran vaksinasi adalah 200 orang dari 400 pengemudi.
Di Denpasar, Bali, pemberian suntikan vaksin bagi 150 pengemudi taksi dari PT Blue Bird Group turut dilakukan menggunakan metode drive thru di area parkir Gelanggang Olahraga Lila Bhuana (Gelora I Gusti Ngurah Rai).