Sebanyak 1,3 Juta Warga Ibu Kota Sudah Divaksin Covid-19
Dinkes DKI Jakarta mencatat sudah 1,3 juta orang dari target 3 juta orang menerima vaksin tahap 1 dan 2. Sebanyak 1,3 juta itu terbagi atas penerima dosis 1 dan dosis 2. DKI berupaya meningkatkan kemampuan memvaksin.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat proses vaksinasi di Ibu Kota terus berlangsung. Sebanyak 1,3 juta warga, yang terbagi atas penerima dosis 1 dan dosis 2, kini sudah mendapatkan vaksin.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Sabtu (27/3/2021), menjelaskan, sudah 1,3 juta orang menerima vaksin. Pada vaksinasi tahap 1 dan 2, total jumlah sasaran vaksinasi yang meliputi tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik, tercatat sebanyak 3.000.689 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia melalui keterangan tertulis yang diterbitkan Pemprov DKI Jakarta menerangkan, dari 1,3 juta orang itu terbagi atas total vaksinasi dosis 1 sebanyak 1.046.483 orang (34,9 persen) dan total vaksinasi dosis 2 mencapai 311.135 orang (10,4 persen).
Rinciannya, untuk tenaga kesehatan dengan target vaksinasi 112.301 orang, untuk vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 122.916 orang (109,5 persen). Sedangkan untuk vaksinasi dosis 2 mencakup 101.602 orang (90,5 persen).
Kita mengupayakan untuk meningkatkan kemampuan vaksinasi kita, mulai dari 20, 30, sampai 50, bahkan sampai 70.000 suntikan per hari akan kita upayakan. (Ahmad Riza Patria)
Untuk kelompok orang lanjut usia (lansia) dengan target vaksinasi 911.631 orang, untuk vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 394.412 orang (43,3 persen). Untuk vaksinasi dosis 2 telah mencakup 22.109 orang (2,4 persen).
Pada kelompok pelayan publik, jelas Dwi, dengan target vaksinasi sebanyak 1.976.757 orang telah dilakukan vaksinasi dosis 1 kepada 529.155 orang (26,8 persen). Untuk vaksinasi dosis 2 mencakup 187.424 orang (9,5 persen).
Ahmad Riza menambahkan, terkait jumlah penerima vaksin yang belum mencapai separuh dari target, pihaknya akan terus meningkatkan kemampuan vaksinasi. ”Kita mengupayakan untuk meningkatkan kemampuan vaksinasi kita, mulai mulai dari 20, 30, sampai 50 bahkan sampai 70.000 suntikan per hari akan kita upayakan,” katanya.
Adapun terkait vaksin Covid-19 yang baru, Astra Zeneca, Ahmad Riza menuturkan belum mengetahui apakah DKI sudah menerima vaksin jenis itu atau belum. DKI , jelasnya, menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait distribusi vaksin Covid-19.
Apalagi, lanjut Ahmad Riza, kebutuhan setiap daerah berbeda-beda. Pemerintah pusat punya cara yang cermat, yang teliti, yang bijaksana untuk membagi vaksin yang masih terbatas.
Untuk itu, DKI dikatakan Ahmad Riza tidak mau egois dan meminta jatah vaksin harus Jakarta lebih dulu. ”Tentu kita tidak boleh egois, harus Jakarta. Kita harus memberikan kesempatan daerah lain yang membutuhkan," katanya.
Dwi menambahkan, untuk penambahan kasus positif harian di Jakarta terpantau masih fluktuatif. Ia menyebut, per 24 Maret 2021, 11.935 orang dites PCR dan hasilnya 890 positif dan 11.045 negatif.
Per 25 Maret 2021, dari 10.992 orang yang dites PCR, terdapat kasus baru dengan hasil 1.726 positif dan 9.266 negatif. Sementara per 26 Maret 2021, dari 11.475 orang yang dites PCR, terdapat kasus baru dengan hasil 1.381 positif dan 10.094 negatif.
Pemprov DKI, jelas Dwi, meminta masyarakat meningkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker lantaran kasus positif Covid-19 yang masih terus bertambah. ”Kendati Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan 3T (testing, tracing, treatment), tetap diperlukan kerja bersama masyarakat untuk memutus mata rantai penularan virus ini (dengan disiplin 3M),” kata Dwi Okta.