Rasio Tempat Tidur dengan Jumlah Penduduk Tangerang Selatan Belum Ideal
Jumlah tempat tidur bagi pasien Covid-19 di Tangerang Selatan belum ideal jika dibandingkan dengan jumlah penduduk. Pemerintah setempat hingga kini masih berupaya untuk menambah kapasitas tempat tidur
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Ketersediaan jumlah tempat tidur pasien Covid-19 di Kota Tangerang Selatan, Banten, yang ada saat ini belum ideal dengan jumlah penduduk. Ada selisih sekitar 109 tempat tidur yang mesti dipenuhi oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, Selasa (23/3/2021), mengungkapkan, dengan jumlah penduduk Tangsel yang mencapai 1,4 juta orang, jumlah tempat tidur di ruang perawatan pasien Covid-19 idealnya sebanyak 800 tempat tidur. Namun, jumlah tempat tidur yang tersedia hingga saat ini baru 691 tempat tidur.
”Masih ada PR (pekerjaan rumah) bagi kami untuk menambah 109 tempat tidur lagi,” kata Airin.
Selisih ketersediaan tempat tidur dengan jumlah penduduk di Tangsel sebelumnya lebih besar, yaitu 209 tempat tidur. Kini Pemerintah Kota Tangsel baru saja menambah 100 tempat tidur sehingga masih ada 109 unit tempat tidur lagi yang harus dipenuhi.
Tambahan 100 tempat tidur itu berasal dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serpong Utara di Pakulonan, Tangsel, yang baru diresmikan. RSUD Serpong Utara baru bisa dioperasikan pekan depan setelah menjalani pembersihan bakteri. Rumah sakit baru tersebut diperuntukkan khusus bagi pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.
Untuk ruang perawatan intensif (intensif care unit/ICU), perbandingannya hampir ideal. Dengan jumlah penduduk Tangsel, jumlah tempat tidur di ruang ICU idealnya sebanyak 50 tempat tidur. Adapun jumlah tempat tidur ICU di Tangsel saat ini sebanyak 42.
Dengan hadirnya RSUD Serpong Utara yang baru diresmikan, ada tambahan 6 ruang ICU lagi sehingga total terdapat 48 ruang ICU di seluruh Tangsel. Kekurangan 2 ruang ICU akan coba dipenuhi dengan mendorong RSU Tangsel menambah lagi ruang ICU.
”Kami menyiapkan sarana dan prasarana di hilir. Tapi yang paling ideal adalah penambahan kasus Covid-19 bisa nol,” ujar Airin.
Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Tangsel menunjukkan ada penurunan angka kasus positif (positivity rate) pada 15-21 Maret 2021 dibandingkan pekan sebelumnya. Pada rentang waktu tersebut, angka kasus positif Covid-19 Tangsel mencapai 4,2 persen atau turun dibandingkan dengan periode 8-14 Maret 2021 yang mencapai 6,6 persen. Namun, penurunan angka kasus positif tersebut tak diiringi dengan publikasi data jumlah tes Covid-19.
Penurunan angka kasus positif itu juga berbanding lurus dengan data tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit rujukan di Tangsel. Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Tangsel saat ini disebutkan turun menjadi 64,8 persen sebelumnya sempat bertahan di kisaran 80-90 persen. Airin mengatakan, dirinya mewaspadai adanya lonjakan jumlah kasus Covid-19 seusai hari raya Idul Fitri.
”Tetapi, saya memiliki keyakinan manakala masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan, mudah-mudahan ada atau tidaknya libur panjang, kita bisa terhindar dari positif Covid-19,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah mengenai angka kasus positif Tangsel yang turun drastis, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Allin Hendarlin Mahdaniar mengakui ada penurunan jumlah sampel yang diperiksa di laboratorium. Namun, Allin tidak menyebutkan berapa jumlah sampel yang diperiksa per hari.
”Kemarin karena ada libur memang sampel yang ke kami ini agak menurun. Kemudian karena kami fokus ke pemeriksaan itu, kan, terhadap yang lebih bergejala dan kontak erat. Ini juga membuat sampel (yang diperiksa) berkurang dibandingkan sebelum-sebelumnya,” kata Allin.
Kemarin karena ada libur memang sampel yang ke kami ini agak menurun. Kemudian karena kami fokus ke pemeriksaan itu, kan, terhadap yang lebih bergejala dan kontak erat.
Terkait upaya untuk menambah jumlah tempat tidur pasien Covid-19 agar bisa mencapai jumlah ideal, Allin berujar pemerintah bakal terus mengupayakannya. Caranya dengan terus menjalin kerja sama dengan rumah sakit yang ada di Tangsel agar menyediakan ruang perawatan bagi pasien Covid-19. Selain itu, ia meminta RSU Tangsel untuk menambah lagi tempat tidur, termasuk di ruang perawatan ICU.
”Mungkin nanti kami akan menambah lagi 17 tempat tidur ICU. Jadi totalnya bisa di angka 63 tempat tidur ICU di seluruh Tangsel,” kata Allin.