Kecil, Tingkat Vaksinasi Covid-19 untuk Warga Lansia dan Guru di Kabupaten Bekasi
Guru, warga lansia, dan pedagang pasar di Kabupaten Bekasi belum jadi prioritas dalam pemberian vaksin Covid-19. Ini karena kuota vaksin yang didapat daerah itu jumlahnya masih sangat terbatas.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Kuota vaksin Covid-19 yang dialokasikan ke Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, minim dan terbatas. Hingga tahap dua vaksinasi, baru 30 persen pelayan publik di daerah itu yang sudah menerima vaksin. Selain itu, kalangan warga lanjut usia atau lansia, guru, dan pedagang pasar yang sudah menerima vaksin jumlahnya juga masih sangat kecil.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi hingga 6 Maret 2021, jumlah sumber daya manusia kesehatan di daerah itu yang sudah dua kali disuntik vaksin Covid-19 sebanyak 9.111 jiwa dari target 10.460 sasaran. Adapun untuk pelayan publik, dari target 27.351 sasaran, yang sudah dua kali disuntik vaksin baru 4.394 jiwa.
”Tenaga kesehatan sampai saat ini yang sudah divaksin Covid-19 mencapai 99 persen. Untuk pelayan publik, termasuk aparatur sipil negara, baru sekitar 30 persen,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Masrikoh, Selasa (16/3/2021), saat dihubungi dari Jakarta.
Ia menambahkan, Kabupaten Bekasi sudah tiga kali mendapat distribusi vaksin dari pemerintah pusat. Pada tahap pertama, daerah itu menerima 10.460 dosis vaksin untuk tenaga kesehatan, sedangkan pada tahap dua, kuota vaksin yang diterima 2.535 vial vaksin bagi pelayan publik. Kemudian distribusi tahap tiga untuk guru, pedagang, dan warga lansia, kuota vaksin yang diterima sebanyak 2.010 vial.
Kami mengajukan ke provinsi (Jawa Barat) 20.000 vial vaksin. Cuma dikasih 3.500 vial.
Sejauh ini, pemberian vaksin oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi yang sudah dipilah baru untuk tenaga kesehatan dan pelayan publik. Untuk warga lansia, guru, dan pedagang pasar, pelayanan vaksinasi belum dilaksanakan secara massal karena keterbatasan vaksin.
”Kami mengajukan ke provinsi (Jawa Barat) 20.000 vial vaksin. Cuma dikasih 3.500 vial,” kata Masrikoh.
Meski kuota vaksin masih terbatas, kata Masrikoh, pada prinsipnya vaksin yang sudah diterima daerah itu akan segera diberikan secara bertahap ke sasaran penerima vaksin, termasuk warga lansia. Pemberian vaksin untuk warga lansia dijadwalkan digelar pada 16 dan 17 Maret 2021.
Kota Bekasi
Peminat vaksin Covid-19 dari kalangan warga lansia paling tinggi dibandingkan sasaran vaksinasi lain di Kota Bekasi, Jawa Barat. Pemenuhan kuota vaksin untuk warga lansia menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, peminat vaksin Covid-19 dari kalangan lansia di Kota Bekasi paling tinggi dibandingkan sasaran lain. Pemerintah Kota Bekasi akan memprioritaskan pemenuhan kuota vaksin bagi kalangan lansia.
”Kami akan lihat, apabila presentasi untuk sasaran lain ternyata tidak memenuhi, masih longgar, akan kami arahkan ke warga lansia,” kata Tanti, Senin (15/3/2021), di Kota Bekasi.
Di Kota Bekasi, pada vaksinasi tahap dua (termin satu), dari 5.070 vial vaksin—untuk 25.350 sasaran—kalangan warga lansia mendapat jatah vaksin untuk 5.200 jiwa. Sementara itu, jatah vaksin untuk tenaga kesehatan 2.805 jiwa dan pelayan publik 17.345 jiwa. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 termin satu masih terus berjalan di Kota Bekasi.
Adapun untuk vaksinasi Covid-19 termin kedua, dari total 7.770 vial vaksin untuk 38.850 sasaran, kalangan lansia mendapat jatah paling banyak, yakni 15.540 jiwa, disusul layanan publik, mulai dari TNI, Polri, guru, aparatur sipil negara, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pedagang pasar sebanyak 22.310 jiwa dan tenaga kesehatan 1.000 jiwa.
Jadwal vaksinasi termin kedua bagi pelayan publik akan ditentukan setelah dilaporkan ke Wali Kota Bekasi. Ini karena kouta vaksin termin kedua yang didapatkan Kota Bekasi sebanyak 7.770 vial vaksin baru diterima Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada 8 Maret 2021.