Antusiasme Tertinggi di Bekasi, Warga Lansia Minim Informasi Vaksinasi Covid-19
Warga lansia Kota Bekasi mendapat kuota vaksin paling besar dibandingkan pelayan publik pada tahap kedua vaksinasi Covid-19.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Antusiasme vaksinasi Covid-19 di kalangan lanjut usia paling tinggi dibandingkan sasaran vaksinasi lain di Kota Bekasi, Jawa Barat. Pemenuhan kuota vaksin untuk warga lansia jadi salah satu prioritas pemerintah daerah. Namun, masih ada warga lansia yang kesulitan dalam mendapat informasi ataupun akses cara pendaftaran vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi akan memprioritaskan pemenuhan kuota vaksin bagi kalangan lansia. ”Kami akan lihat, apabila presentasi untuk sasaran lain ternyata tidak memenuhi, masih longgar, akan kami arahkan ke (warga) lansia,” kata Tanti, Senin (15/3/2021), di Kota Bekasi.
Di Kota Bekasi, pada vaksinasi tahap kedua (termin pertama), dari 5.070 vial vaksin—untuk 25.350 sasaran—kalangan lansia mendapat jatah vaksin untuk 5.200 jiwa. Sementara itu, tenaga kesehatan mendapat jatah vaksin untuk 2.805 jiwa dan pelayan publik sebanyak 17.345 jiwa. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 termin pertama masih terus berjalan di Kota Bekasi.
Adapun untuk vaksinasi Covid-19 termin kedua, dari total 7.770 vial vaksin untuk 38.850 sasaran, kalangan lansia mendapat jatah paling banyak, yakni 15.540 jiwa, disusul layanan publik, mulai dari TNI, Polri, guru, aparatur sipil negara, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pedagang pasar sebanyak 22.310 jiwa dan tenaga kesehatan 1.000 jiwa.
Jadwal vaksinasi termin kedua bagi pelayan publik akan ditentukan setelah dilaporkan kepada Wali Kota Bekasi. Ini karena kouta vaksin termin kedua yang didapatkan Kota Bekasi sebanyak 7.770 vial vaksin baru diterima Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada 8 Maret 2021.
Minim informasi
Meski warga lansia menjadi salah satu prioritas vaksin, masih ada sejumlah warga lansia di Kota Bekasi yang minim informasi serta akses untuk mendaftar sebagai peserta vaksinasi Covid-19. Salah satunya adalah Mieke Slamet (68), warga Perumahan Kranggan Permai, Kelurahan Jatisampurna, Kecamatan Jatisampurna. Ia bersama istrinya sudah didaftarkan pengurus RT. Namun, mereka belum mendapat kepastian jadwal untuk vaksinasi Covid-19.
”Saya belum mendapat informasi jelas. Selama ini hanya informasi dari grup Whatsapp. Jadi, sama sekali belum tahu tentang apa yang harus dipersiapkan dan kapan jadwal vaksinnya,” kata Mieke.
Ia berharap pemerintah mengalokasikan kuota vaksin yang cukup agar semua warga lansia di Kota Bekasi segera mendapat vaksin. Selain itu, akses bagi warga lansia juga dipermudah, termasuk tempat vaksinasi yang mudah dijangkau.
Menanggapi keluhan warga, Tanti mengatakan, data warga lansia di Kota Bekasi sudah ada di setiap lokasi layanan vaksinasi yang tersebar di 120 fasilitas layanan kesehatan. Pendataan warga lansia dilakukan oleh pengurus di setiap wilayah.
”Vaksinasi (bagi warga) lansia itu didaftarkan, tetapi bisa juga daftar sendiri. Tinggal datang ke 120 titik (puskesmas atau rumah sakit) layanan vaksinasi. Kalau (warga) lansia belum terdaftar atau ingin tahu sudah terdaftar atau belum, silakan datang ke titik layanan vaksinasi,” kata Tanti.
Pendaftaran sebagai peserta vaksin Covid-19 untuk warga lansia juga dinilai lebih berisiko sehingga dilakukan dengan cermat. Salah satu syaratnya, selain kelengkapan dokumen penduduk, kondisi kesehatan mereka juga dipantau secara cermat.