Warga harus ekstra waspada saat melintas sendirian di jalanan yang sepi di wilayah Kota Bekasi. Kejahatan jalanan beberapa kali terjadi di kota itu dan pelaku belum ditemukan.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kejahatan jalanan yang merenggut nyawa masih menghantui warga Kota Bekasi, Jawa Barat. Dalam kurun waktu Juli 2020 sampai Maret 2021, empat orang tewas di jalanan akibat pembegalan.
Kasus terbaru menimpa Suwono (41), warga Jatibening Baru, Kota Bekasi, pada Jumat (12/3/2021) pukul 04.00. Korban ditemukan di Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan, dalam kondisi luka berat akibat sabetan benda tajam.
”Korban meninggal di rumah sakit. Sempat dirawat, tetapi mungkin kehabisan darah dan juga luka yang cukup parah, korban meninggal,” kata Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Selatan Komisaris Imam Syafi’i, Sabtu (13/3/2021), di Bekasi.
Imam menambahkan, sejauh ini korban diduga meninggal akibat penganiayaan berat. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk menemukan para pelaku.
Sejauh ini, korban diduga meninggal akibat penganiayaan berat. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk menemukan para pelaku.
”(Kasus ini) Minim saksi. Di sekitar lokasi kejadian juga saat itu gelap dan banyak pohon yang rimbun. Jadi, sementara kami masih telusuri dulu, mungkin ada saksi yang lihat karena CCTV juga tidak menjangkau ke lokasi kejadian,” kata Imam.
Imam menambahkan, dari laporan warga, korban diduga dibegal saat melintas dengan kendaraan bermotor menuju ke tempatnya bekerja. Namun, dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan ada barang korban yang hilang atau dicuri para pelaku. Para pelaku diduga tidak sempat mengambil barang-barang korban lantaran tindakan mereka terlebih dahulu diketahui warga sekitar.
Kasus begal di Kota Bekasi berulang kali terjadi. Sedikitnya sudah empat korban tewas akibat kejahatan jalanan tersebut.
Sebelumnya, pada 1 Februari 2021, Pian Firmansyah (19) tewas dibacok oleh empat pelaku di Jalan Bekasi Jaya, Bekasi Timur. Korban dibacok dengan celurit saat melintasi jalan itu menggunakan kendaraan bermotor.
Kepala Subbagian Humas Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing, dalam keterangannya saat itu, mengatakan, pihak kepolisian masih terus memburu pelaku. Polisi juga masih terus melakukan penyidikan dengan mengumpulkan barang bukti dan menggali keterangan dari saksi.
Kasus pembegalan lain terjadi pada akhir Desember 2020. Saat itu, Polres Metro Bekasi Kota menangkap tujuh dari delapan orang yang terlibat pembegalan di Teluk Pucung, Bekasi Utara.
Tindakan mereka juga serupa, yakni mengincar korban yang melintas sendiri dengan sepeda motor pada tengah malam. Korban dipepet, dibacok dengan senjata tajam, dan kendaraan korban dirampas. Kejahatan komplotan begal itu mengakibatkan seorang korban, berinisial AP (16), tewas di tempat kejadian. Saat ditemukan warga, korban sudah tak bernyawa.
Kasus pencurian dengan kekerasan di Kota Bekasi juga menyasar para sopir kendaraan. Pada awal Juli 2020, seorang sopir taksi daring, berinisial K (46), tewas setelah dibacok di Jalan Kapuk Raya, Rawalumbu. Dari informasi yang dihimpun polisi, mobil dan ponsel pelaku hilang sehingga korban diduga merupakan korban perampokan.
Para pelaku yang terlibat dalam kasus ini belum terungkap. Dari catatan Kompas, mobil K ditemukan di Balaraja, Kabupaten Tangerang. Dari jejak-jejak di mobil itu, polisi berupaya menemukan titik terang identitas pelaku.
”Kami mengambil sidik jari untuk identifikasi dulu,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Hery Purnomo pada 6 Juli 2020.