Rangkaian festival, seperti pawai barongsai dan pawai seni budaya, tidak akan digelar secara terbuka karena pandemi Covid-19.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Peringatan Imlek 2572 berlangsung sederhana. Tidak ada perayaan mewah dan rangkaian festival demi menekan angka kasus positif Covid-19 yang tinggi di Kota Bogor, Jawa Barat. Umat pun diimbau beribadah di rumah masing-masing.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang perayaan Imlek 2572, toko Naga Mas di Jalan Suryakencana, Bogor Tengah, yang menjual pernak-pernik Imlek, peralatan ibadah, dan berbagai kue khas, seperti kue keranjang, sepi oleh pengunjung.
Hendrik, pemilik toko Naga Mas, mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan toko sepi. Padahal, tahun-tahun sebelumnya pengunjung selalu antre membeli aneka pernak pernik.
”Dua minggu sebelum Imlek biasanya ramai yang beli, tapi tahun ini sepi. Dua minggu ini sepi. Mulai banyak yang beli lima hari terakhir ini, tapi, ya, kalau dibandingkan dengan tahun-tahun lalu sepi. Turun jauhlah. Ya, karena pandemi, makanya sepi,” kata Hendrik.
Hendrik menuturkan, pernak-pernik adalah barang yang paling banyak dicari, terutama untuk hiasan di perkantoran atau perusahan. Namun, kali ini tidak banyak perkantoran yang berbelanja di tokonya. Penurunan penjualan pernak-pernik bisa sampai 50 persen. Sementara untuk perlengkapan sembayang di kelenteng atau wihara, juga turun 20-30 persen.
Demi menekan kerugian, ia tidak menyetok barang terlalu banyak. ”Kebanyakan pernak-pernik ini dari Jakarta, enggak stok banyak karena sepi. Dari penyetoknya di Jakarta juga mengurangi. Beberapa pernak pernik stok lama. Sementara kue-kue, seperti kue keranjang, saya pesan dari Tangerang. Nah, kalau kue-kue laku,” lanjut Hendrik.
Salah satu pengunjung, Stela (28), datang bersama ibunya ke toko Naga Mas untuk berbelanja kue keranjang. Meski perayaan Imlek hingga Cap Go Meh nanti tidak akan semeriah seperti tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19, Stela masih bersyukur tetap diberikan kesehatan dan rezeki. Perayaan Imlek hingga Cap Go Meh nanti tidak kehilangan makna dan tetap menjadi hari yang spesial.
”Sepertinya tahun baru Imlek kali ini akan berbeda, kami akan merayakan dengan sederhana, seperti kesederhanaan kue keranjang ini. Kami juga tidak akan sembahyang di vihara, di rumah saja. Kita saling menjaga,” kata Stela.
Dalam situasi pandemi, lanjut ibunda Stela, kesederhanaan kue keranjang perlu dimaknai luas untuk saling menjaga satu sama lain, menciptakan kerukunan, dan siap menghadapi segala tantangan ke depannya.
”Kita tidak kehilangan kegembiraan. Seperti kue keranjang ini, kita harus gigih dan terus berjuang, enggak boleh menyerah. Dalam kesederhanaan kue keranjang yang kenyal ada kegigihan serta kesabaran. Nilai itu perlu kita tanam kuat, terutama di masa pandemi ini. Jadi enggak masalah jika perayaan tidak meriah dan tidak bisa ke wihara. Kita doa untuk kesehatan dan kebaikan semuanya,” ujarnya.
Ketua Bogor Street Festival Cap Go Meh Arifin Himawan mengatakan, rangkaian kegiatan festival, seperti pawai barongsai dan pawai seni budaya, tidak akan digelar secara terbuka karena kondisi pandemi Covid-19.
”Dalam kondisi seperti ini sulit untuk menggelar festival. Kami berencana akan membuat festival secara virtual,” kata Arifin.
Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Wihara Dhanagun Frankie Sibbald mengatakan, umat diimbau untuk bersembahyang di rumah masing-masing demi mencegah kerumunan di wihara.
”Kami ikuti aturan dari pemerintah. Wihara tetap buka dengan kapasitas 50 persen saja. Selain memasang spanduk, kami juga langsung kasih informasi langsung ke umat untuk berdoa di rumah masing-masing. Jika pun datang ke wihara harus protokol kesehatan ketat. Nanti ada petugas juga yang bantu jaga,” katanya.
Protokol kesehatan juga berlaku untuk wartawan yang ingin meliput. Bahkan, kata Frankie, ritual membersihkan patung sebelum perayaan juga harus dengan protokol kesehatan. ”Hari ini terakhir bersih-bersih patung atau rupang. Wartawan yang ingin meliput harus menunjukan surat negatif antigen. Memang harus ketat protokol kesehatannya. Kita berharap tentunya pandemi ini segera berakhir. Ini kerja bersama, kita harus bersatu untuk saling menjaga dan membantu,” katanya.