Asrama Haji Bekasi Siap Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19
Asrama Haji Bekasi di Kota Bekasi menambah ”armada” tempat perawatan pasien Covid-19 di area urban tersebut. Tempat itu mampu menampung 210 pasien.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (4/2/2021) pagi. Tempat itu siap untuk dijadikan sebagai rumah sakit darurat Covid-19 dengan kapasitas 210 pasien. Penambahan fasilitas itu sebagai upaya mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 di Kota Bekasi.
Uu mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meninjau Asrama Haji Kota Bekasi untuk dipersiapkan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi jika masih terus terjadi lonjakan pasien Covid-19.
”Di Kota Bekasi, 85 persen tempat isolasi sudah terisi. Oleh karena itu, kami persiapkan, dan mudah-mudahan tidak terpakai,” kata Uu, Kamis, di Bekasi.
Di Kota Bekasi, 85 persen tempat isolasi sudah terisi. Oleh karena itu, kami persiapkan, dan mudah-mudahan tidak terpakai.
Ia menambahkan, asrama haji itu selama ini dipakai untuk menampung jemaah yang akan mengikuti umrah haji sehingga memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Salah satu fasilitas yang tersedia adalah tempat tidur.
”Tempat ini sangat representatif. Satu kamar untuk dua orang, pakai spring bed, kemudian ada partisannya. Ada toilet dan ventilasi. Artinya, ini sangat layak untuk dipakai,” ucap Uu.
Asrama Haji Bekasi itu juga dipersiapkan untuk menampung pasien Covid-19 dari luar wilayah Jabar. Pengelolaan asrama haji itu sebagai tempat isolasi pasien akan dilakukan Pemerintah Kota Bekasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan pemerintah pusat.
Kapasitas 210 pasien
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Asrama Haji Kota Bekasi Dede Syaeful Uyun menambahkan, fasilitas di asrama haji itu sudah siap untuk digunakan. Ada dua gedung yang disiapkan untuk isolasi pasien, yakni Gedung Mina E dan D yang memiliki 105 kamar dengan kapasitas tampung pasien mencapai 210 pasien.
”Asrama haji pada prinsipnya kapan pun sudah siap. Tergantung dari tim tenaga kesehatan, kami siap 24 jam,” ujarnya.
Uu menambahkan, di asrama haji itu juga disediakan satu gedung khusus untuk tenaga kesehatan. Para tenaga kesehatan yang merawat pasien tidak perlu kembali ke rumah karena sudah disiapkan tempat beristirahat.
Adapun dengan dipersiapkannya asrama haji itu, di Kota Bekasi saat ini sudah ada lima rumah sakit umum dan dua rumah sakit darurat yang disiapkan pemerintah untuk merawat pasien Covid-19. Rumah sakit yang disiapkan itu, antara lain, RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi, RSUD Bekasi Utara, Bantargebang, RSUD Pondokgede, RSUD Tipe D Jatisampurna, dan Rumah Sakit Darurat Stadion Patriot Candrabhaga.
Salah satu RSUD yang baru beroperasi, RSUD Bekasi Utara, disiapkan khusus untuk merawat pasien Covid-19. RSUD dengan kapasitas tampung 100 tempat tidur itu mulai beroperasi pada Rabu (3/2/2021).
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, dengan beroperasinya RSUD Tipe D Bekasi Utara, layanan kesehatan untuk masyarakat diharapkan kian lebih dekat. Kesulitan warga mencari tempat perawatan pasien Covid-19 bisa teratasi.
”Layanan menjadi dekat, tingkat kesulitan (mencari tempat tidur perawat) terselesaikan sehingga ada yang namanya kepuasan masyarakat,” kata Rahmat, Rabu, di Bekasi.