Kasus Covid-19 Kota Bekasi Melonjak Tajam dalam Lima Hari Terakhir
Pemerintah Kota Bekasi akan mengidentifikasi penyebab tingginya kasus Covid-19 di Kota Bekasi dari tingkat kelurahan. Kasus Covid-19 di daerah itu melonjak tajam selama lima hari terakhir.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Kasus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, stabil tinggi dalam lima hari terakhir. Jumlah kasus harian terus meningkat dan pada Senin (1/2/2021) bertambah 1.114 kasus baru. Pemerintah Kota Bekasi berupaya menekan laju kasus korona di daerahnya dengan mengidentifikasi dari tingkat kelurahan yang sebaran kasusnya tinggi.
Berdasarkan data dari Satuan Tugas Covid-19 Kota Bekasi, akumulasi kasus aktif Covid-19 di daerah itu hingga Senin mencapai 25.195 kasus. Dari jumlah itu, pasien yang masih dirawat 3.315 orang, 381 orang meninggal, dan 21.499 orang sembuh.
Adapun berdasarkan data laman Corona.bekasikota.go.id, kasus Covid-19 di Kota Bekasi bertambah signifikan selama lima hari terakhir. Pada 27 Januari, akumulasi kasus Covid-19 di daerah itu masih 22.498 kasus. Jumlah itu terus bertambah hingga kini menyentuh angka 25.195 kasus.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, jumlah kasus baru yang terus bertambah itu tidak terlepas dari pelacakan yang masif di Kota Bekasi. Sejauh ini, Pemerintah Kota Bekasi menghabiskan 140.000 alat tes usap tenggorokan untuk melacak kasus baru Covid-19.
”Jadi, persoalannya bukan banyak atau sedikit, melainkan bagaimana angka kematian rendah dan kesembuhan tinggi. Tentu tidak bisa ideal karena kami belum punya penangkalnya,” kata Rahmat Senin, di Bekasi.
Rahmat menambahkan, selain masih terus meningkatkan tes, pihaknya juga fokus mengendalikan kasus Covid-19 di wilayah kelurahan yang tingkat penyebaran wabahnya cukup tinggi. Di kelurahan yang kasusnya tinggi, pemerintah daerah bersama TNI dan Polri akan mencari tahu penyebabnya, mulai dari kemungkinan transmisi lokal atau karena ketidakpatuhan warga pada protokol kesehatan.
”Langkah ini yang kami lakukan untuk mengendalikan penyebaran (Covid-19). Di Kota Bekasi, sampai saat ini masih delapan kelurahan yang sebaran kasusnya cukup tinggi,” ucapnya.
Keterisian pasien
Peningkatan jumlah kasus Covid-19 juga berdampak pada tingkat keterisian tempat tidur perawaratan pasien Covid-19 di Kota Bekasi. Hingga Senin, jumlah tempat tidur yang terisi mencapai 1.382 tempat tidur atau tersisa 290 tempat tidur.
Peningkatan jumlah kasus Covid-19 juga berdampak pada tingkat keterisian tempat tidur perawaratan pasien Covid-19 di Kota Bekasi. Hingga Senin, jumlah tempat tidur yang terisi mencapai 1.382 tempat tidur atau tersisa 290 tempat tidur.
Pemkot Bekasi juga masih terus merampungkan persiapan pengoperasian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe D Bekasi Utara. RSUD itu ditargetkan agar saat beroperasi nanti mampu menampung 30 pasien.
Selain rumah sakit yang sedang disiapkan Pemerintah Kota Bekasi, Asrama Haji Bekasi yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga siap untuk beroperasi. Tim Satgas Covid-19 Jabar berencana meninjau kesiapan Asrama Haji Bekasi itu, Selasa (2/2/2021).
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Bekasi Dede Saeful Uyun mengatakan, pihak UPT sudah menandatangani kontrak dengan Pemprov Jawa Barat untuk mengoperasikan asrama haji itu sebagai rumah sakit darurat perawatan pasien Covid-19. Asrama haji itu akan digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan yang merawat pasien.