logo Kompas.id
MetropolitanPemulung Terjerat Utang dan...
Iklan

Pemulung Terjerat Utang dan Balas Budi

Walaupun turut menjaga kebersihan kota, nasib baik belum tentu menghampiri pemulung. Jerat utang membuat mereka tidak leluasa bergerak. Belum lagi keterbatasan pilihan untuk mendapatkan penghidupan.

Oleh
INSAN ALFAJRI
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KqORATg25_pHUjXJ7q5H_YM_wQ8=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F20210119WEN1_1611033853.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pemulung memungut botol bekas kemasan air minum yang terbawa banjir di Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/1/2021). Sampah yang dibuang secara sembarangan tersebut menjadi salah satu penyebab banjir karena menyumbat saluran peresapan.

Meski menjadi garda terdepan, pemulung secara finansial berada di peringkat bawah rantai bisnis sampah. Panjangnya rantai bisnis membuat mereka sulit keluar dalam jerat kemiskinan. Ditambah lagi, hubungan emosional yang kuat dengan pemilik lapak membuat pemulung dilanda dilema ketika hendak mengikuti program yang memungkinkan mereka meningkatkan kesejahteraan.

Omah (57), pemulung di Kampung Sawah, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Jawa Barat, memulai karier sebagai pemulung di usia senja. Dia baru setahun menjalani pekerjaan ini.

Editor:
agnesrita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000