Dengan 190 Pemakaman Setiap Hari, DKI Buka Lahan Makam Baru
Kebutuhan akan lahan makam di DKI amat tinggi. Hal ini karena angka pemakaman dengan protap Covid-19 mencapai 100 pemakaman per hari dan non-Covid-19 ada 90 kasus per hari.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat angka pemakaman dengan protokol Covid-19 dan non-Covid di Jakarta sama-sama cukup tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan lahan makam yang sangat besar, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota akan menambah lahan di lima lokasi, guna menambah petak makam yang saat ini dipergunakan. Total akan ada sembilan lokasi lahan makam tersedia di DKI.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Nurcahyo, Selasa (25/01/2021) menjelaskan, untuk pemakaman bagi pasien Covid-19 atau pemakaman dengan protokol Covid-19, ada empat lokasi yang telah disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan sudah dipergunakan. Kini sebagian diantaranya bahkan sudah ada yang penuh atau tidak ada lagi lahan tersisa untuk menampung makam baru.
Tempat pemakaman umum (TPU) yang dilaporkan telah penuh, yaitu TPU Bambu Wulung di Jakarta Timur yang terletak dalam satu lokasi atau satu hamparan dengan TPU Bambu Apus. Untuk TPU Bambu Wulung, petak makam yang tersedia sebanyak 800 petak makam. Sejak dibuka pekan lalu, per Senin (25/01/2021) sudah sebanyak 162 jenazah dimakamkan di sana. Lokasi TPU kedua yang juga telah penuh adalah di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan seluas 5.000 meter persegi.
Saat ini, angka pemakaman di Jakarta khususnya pemakaman dengan protokol Covid-19 mencapai 100 pemakaman per hari. Sementara non-Covid-19 mencapai 90 pemakaman per hari. (Suzi Marsitawati)
TPU lainnya yang masih tersedia, yaitu TPU Tegal Alur di Jakarta Barat seluas 1,3 hektar dengan kapasitas 2.700 petak makam. "Saat ini masih dalam persiapan, yang makam dengan akses Jalan Sahabat di Tegal Alur," kata Ivan.
Selanjutnya ada TPU Rorotan di Jakarta Utara seluas 8.100 meter persegi dengan kapasitas 1.500 petak makam. TPU Rorotan saat ini juga masih dalam persiapan lahan dengan target pada Februari 2021 sudah bisa dipergunakan.
Ivan menambahkan, untuk lahan makam TPU Rorotan, sebetulnya lahan makam itu terletak di lahan seluas dua hektar atau 20.000 meter persegi. Namun karena untuk pemanfaatan lahan mesti dimatangkan dan proses pematangan lahan bertahap, maka lahan yang disiapkan yang seluas 8.100 meter persegi terlebih dahulu, baru kemudian bisa mengolah lahan sisanya.
Buka lahan baru
Suzi Marsitawati, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta menjelaskan, saat ini angka pemakaman di Jakarta khususnya pemakaman dengan protokol Covid-19 mencapai 100 pemakaman per hari. Sementara non-Covid-19 mencapai 90 pemakaman per hari. Dengan begitu, memang kebutuhan lahan makam di DKI Jakarta sangat tinggi selama pandemi Covid-19.
Dijelaskan Suzi, sejak awal pandemi, lahan makam yang disiapkan adalah di TPU Pondok Ranggon dan TPU Tegal Alur. Namun, kemudian karena dua lokasi itu penuh kemudian dinas membuka lahan baru. Di antaranya di Rorotan dan di Srengseng Sawah.
Selanjutnya, dengan dana APBD DKI Jakarta 2020 senilai Rp 185 miliar, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota membeli lahan baru di lima lokasi. Dengan total luas 3,3 hektar, lahan itu tersebar di Srengseng Sawah, Dukuh, Semper, Joglo, dan Bambu Wulung.
"Satu petak makam itu memerlukan 3,75 meter persegi. Itu satu petak makam dan sekarang kondisinya memang belum ditata. Sedikit lagi kita akan tata, kita akan rumputkan. Seperti Srengseng Sawah, kita lihat kita sudah tarik benang, kita luruskan supaya nanti di penataan kita tanam rumput," jelas Suzi.
Dengan kebutuhan petak makam yang tinggi, Suzi menerangkan, saat ini dinas melakukan percepatan dalam menyiapkan lahan pemakaman itu. "Petugas saya setiap hari bekerja hingga jam 10 - jam 11 malam. Itu perlu suatu semangat yang tinggi juga. Kasihan mereka, belum lagi risikonya tinggi," kata Suzi.