Puskesmas Transit Atasi Sementara Persoalan Keterbatasan Tempat Tidur
Puskesmas transit tidak bisa dijadikan solusi jangka panjang keterbatasan tempat tidur di RS rujukan Covid-19. Penambahan kapasitas tempat tidur melalui pengoperasian RS darurat terus diupayakan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Keberadaan puskesmas transit di Kota Tangerang Selatan, Banten, sedikit banyak membantu persoalan keterbatasan tempat tidur pasien Covid-19. Tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan belum pernah turun sejak akhir tahun. Puskesmas transit hanya solusi sementara, pengoperasian rumah sakit darurat mendesak dipercepat.
Saat ini ada tujuh puskesmas transit di seluruh Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Setiap puskesmas transit difasilitasi 10 tempat tidur untuk menampung sementara pasien Covid-19 yang belum mendapat kamar perawatan di rumah sakit rujukan.
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Rabu (6/1/2021), mengatakan, sejak pertama kali dibuka pada 30 Desember 2020, puskesmas transit terus kedatangan pasien. Kendati demikian, Benyamin tidak mengetahui secara persis berapa tingkat keterisian tempat tidur di puskesmas transit.
”Sejak dibuka, puskesmas transit langsung terisi pasien karena sekarang tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah 92 persen lebih. Di ruang ICU (unit perawatan intensif) sudah penuh semua,” kata Benyamin.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Tangsel, per 6 Januari 2021 jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 55 kasus. Total keseluruhan jumlah kasus mencapai 3.915 kasus. Sementara jumlah korban meninggal bertambah lima orang menjadi total 197 orang. Di Tangsel korban meninggal akibat Covid-19 selalu bertambah setiap hari.
Menurut Benyamin, laporan jumlah korban meninggal tersebut tidak hanya dari rumah sakit yang ada di Tangsel. Dalam data kematian itu juga mencakup warga Tangsel yang dirawat di rumah sakit di luar Tangsel. ”Ada yang dirawat di Jakarta dan Serang juga dan meninggal,” katanya.
Terkait kasus positif dan kematian akibat Covid-19 yang terus bertambah setiap hari, Benyamin berharap masyarakat semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Deden Deni menyampaikan, puskesmas transit hanya sebagai solusi sementara di tengah keterbatasan tempat tidur di rumah sakit rujukan Tangsel. Penambahan kapasitas tempat tidur rumah sakit tetap menjadi tujuan utama.
Sejauh ini ada dua rumah sakit darurat yang akan menambah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di Tangsel. Dua rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Pakulonan di Kecamatan Serpong Utara dan Rumah Sakit Pondok Betung di Kecamatan Pondok Aren. Setiap rumah sakit itu untuk sementara akan berkapasitas sekitar 71 tempat tidur.
”Kami upayakan secepatnya dua rumah sakit itu bisa beroperasi. Namun, tetap strategi penanggulangan Covid-19 itu masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sementara kami melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment),” kata Deden.
Pemerintah Kota Tangerang juga kembali menambah jumlah fasilitas rumah isolasi terkonsentrasi (RIT) untuk merawat masyarakat Kota Tangerang yang terkonfirmasi positif Covid-19. RIT tambahan yang disiapkan berlokasi di Puskesmas Manis Jaya di Jatiuwung, Kota Tangerang.
Kapasitas RIT tambahan sebanyak 40 tempat tidur yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan penunjang. Penyediaan RIT bertujuan agar masyarakat tidak melakukan isolasi mandiri di rumah. Selama ini isolasi mandiri di rumah dikhawatirkan tidak berkualitas sehingga penularan masih terjadi dan menimbulkan kluster keluarga.