Pelayanan Pasien Umum di Tangerang Selatan Tetap Beroperasi
Jumlah puskesmas di Tangerang Selatan saat ini ada 31 puskesmas. Dengan tujuh puskemas digunakan sebagai transit pasien Covid-19, masih ada 27 puskesmas lain yang tersebar di tujuh kecamatan untuk melayani pasien umum.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Tujuh puskesmas di Kota Tangerang Selatan per Rabu (30/12/2020) tidak lagi menerima pasien umum karena difokuskan sebagai lokasi transit bagi pasien Covid-19. Kendati demikian, pelayanan terhadap pasien umum dijamin tetap beroperasi seperti biasa. Pasien diarahkan memeriksakan diri di puskesmas lain yang berlokasi di sekitar puskesmas transit.
Ketujuh puskesmas tersebut adalah Puskesmas Pamulang, Puskesmas Kampung Sawah, Puskesmas Pondok Ranji, Puskesmas Pondok Betung, Puskesmas Kranggan, Puskesmas Lengkong Wetan, dan Puskesmas Pondok Jagung. Ketujuh puskesmas tersebut mewakili setiap kecamatan yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyampaikan, gagasan menjadikan tujuh puskesmas tersebut sebagai tempat atau lokasi transit lantaran kapasitas tempat tidur di 22 rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Tangsel sudah kritis. Sebanyak 27 tempat tidur pasien Covid-19 di ruang perawatan intensif (ICU) dan 400 lebih tempat tidur di ruang high care unit di seluruh Tangsel sudah penuh. Untuk sementara, apabila terdapat pasien Covid-19 yang belum mendapat ruang perawatan, bisa mendatangi salah satu dari ketujuh puskesmas itu.
Mekanisme penerimaan pasien Covid-19 di puskesmas transit, pasien bisa menelepon terlebih dulu ke nomor 119. Dari situ mereka akan diarahkan ke puskesmas terdekat untuk transit dan menjalani perawatan sembari menunggu ketersediaan kamar di rumah sakit rujukan Covid-19.
”Nanti saat rumah sakit menginformasikan ada ketersediaan kamar, pasien langsung diantar ke rumah sakit rujukan,” kata Benyamin saat meninjau ketersediaan fasilitas kesehatan di Puskesmas Pamulang, Tangsel, Banten.
Jumlah puskesmas di Tangsel saat ini 31 puskesmas. Dengan begitu, 27 puskesmas lain yang tersebar di 7 kecamatan masih melayani pasien umum.
Setiap puskesmas transit menyediakan hingga 10 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Dengan demikian, saat ini ada tambahan 70 tempat tidur khusus pasien Covid-19 di Tangsel. Puskesmas transit hanya menerima pasien Covid-19 bergejala sedang sehingga alat-alat kesehatannya juga relatif terbatas, seperti tabung oksigen dan tidak terdapat ventilator.
Karena diperuntukkan khusus melayani pasien Covid-19, ketujuh puskesmas itu untuk sementara tidak melayani pasien umum. Pelayanan untuk pasien lainnya dialihkan ke puskesmas yang berlokasi di sekitar puskesmas transit. Jumlah puskesmas di Tangsel saat ini 31 puskesmas. Dengan begitu, 27 puskesmas lain yang tersebar di tujuh kecamatan masih melayani pasien umum.
”Untuk pasien umum dialihkan ke puskesmas terdekat lain. Kami dibantu pimpinan kewilayahan. Mereka menyosialisasikan ke warga yang biasa berobat di puskesmas transit bahwa layanan untuk sementara dialihkan ke puskesmas sekitar,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Deden Deni.
Deden mengklaim puskesmas sekitar tidak akan kewalahan menerima limpahan pasien umum. Hal itu karena, menurut dia, keputusan menjadikan tujuh puskesmas sebagai lokasi transit sudah dibahas bersama seluruh jajaran puskesmas di Tangsel. Ketujuh puskesmas itu dipilih sebagai lokasi transit dengan mempertimbangkan kesiapan sarana dan prasarana serta kecukupan jumlah tenaga medis.
Menambah kamar
Selain tambahan 70 kamar dari tujuh puskesmas transit, kapasitas kamar atau tempat tidur bagi pasien Covid-19 di Tangsel juga akan bertambah seiring rencana pengoperasian Rumah Sakit Pakulonan di Serpong Utara. Benyamin mengatakan, RS Pakulonan sudah bisa beroperasi pada pekan pertama Januari 2021.
Namun, belum semua tempat tidur bisa digunakan. Dari 100 tempat tidur yang ada, baru 71 tempat tidur yang sudah siap. Konstruksi bangunan RS Pakulonan sudah rampung dan sedang dalam tahap pembersihan. Fasilitas listrik, pendingin udara, dan lift sudah bisa beroperasi.
”RS Pakulonan untuk mengantisipasi kalau ada lonjakan kasus pada dua minggu pertama Januari. Sebab, setelah liburan biasanya kasus naik sehingga kami siapkan,” kata Benyamin.
Upaya menambah jumlah kamar pasien Covid-19 juga dilakukan Pemerintah Kota Tangerang. Wali Kota Tangerang Arief Wismanyah mengatakan, pihaknya kembali menambah fasilitas rumah isolasi terkonsentrasi (RIT) sebagai upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19. Pakons Prime Hotel di Kota Tangerang dipilih sebagai lokasi RIT.
Arief menjelaskan, Pakons Prime Hotel berkapasitas 113 tempat tidur. Pengoperasiannya, menurut rencana, pada 31 Desember 2020. ”Sekarang total fasilitas RIT yang kami miliki 375 tempat tidur,” kata Arief.