Surat Bebas Covid-19 Tes Antigen Belum Diberlakukan di Terminal Bus
Transportasi darat terutama bus antarkota antarprovinsi belum mencatat ada lonjakan penumpang menjelang hari raya Natal 2020. Pengetatan perrjalanan dari pemerintah dinilai berdampak pada jumlah penumpang.
Oleh
STEFANUS ATO
·4 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pengelola terminal bus antarkota antarprovinsi di Jakarta dan Bekasi belum memberlakukan kebijakan tes cepat antigen bagi penumpang. Penumpang yang bepergian ke luar daerah dari Terminal Pulogebang, Kampung Rambutan, dan Terminal Bekasi cukup patuh menjalankan protokol kesehatan dan menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter atau surat bebas Covid-19 antibodi.
Kepala Satuan Pelaksana Operasional Terminal Pulogebang Afif Muhroji mengatakan, penumpang yang berangkat dari Terminal Pulogebang di masa libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 belum diwajibkan menunjukkan surat bebas Covid-19 tes antigen. Perjalanan ke Pulau Jawa sifatnya imbauan dengan menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter.
”Sesuai Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2020, sekitar Pulau Jawa, sifatnya imbauan dan surat keterangan sehat dari dokter, cukup. Kalau menyeberang ke Bali, wajib tes cepat antigen,” kata Afif, Rabu (23/12/2020).
Pernyataan serupa disampaikan Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Jhoni. Di terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, pelaku perjalanan yang berangkat diwajibkan menunjukkan surat bebas Covid-19 antibodi.
”Kami menerapkan 3M di ruang tunggu dan di bus. Kapasitas tampung setiap bus hanya 50 persen. Penumpang yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan harus menunjukkan tes cepat antibodi,” kata Made.
Sementara itu, di Terminal Induk Kota Bekasi, Jawa Barat, pengelola terminal juga belum mewajibkan penumpang menunjukkan surat bebas Covid-19 tes antigen karena belum ada instruksi dari dinas perhubungan. Penumpang hanya diwajibkan patuh pada protokol kesehatan.
”Belum ada perintah dari dinas berkaitan dengan tes cepat antigen. Kami masih koordinasi dengan dinas kesehatan (Kota Bekasi) untuk sementara melakukan sesuai protokol kesehatan 3,M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” ucap Kepala Terminal Induk Kota Bekasi Muhtar.
Penumpang menurun
Meskipun puncak arus mudik diprediksi terjadi pada Rabu ini, lonjakan penumpang belum terjadi di Terminal Pulogebang, Kampung Rambutan, dan Terminal Induk Kota Bekasi. Kebijakan pemerintah memperketat perjalanan ke luar kota di masa libur Natal dan Tahun Baru dinilai menjadi penyebab berkurangnya jumlah penumpang.
”Kalau berkaca pada libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020, puncak arus mudik hari ini. Namun, dengan adanya pengetatan bepergian, sepertinya tidak ada lonjakan,” kata Afif lagi.
Berdasarkan data dari Terminal Pulogebang, pada Selasa (22/12/2020), jumlah penumpang yang berangkat dari terminal itu sebanyak 913 penumpang. Jumlah itu lebih sedikit daripada pemberangkatan pada Minggu (20/12/2020) yang mencapai 1.122 penumpang.
Di Terminal Kampung Rambutan, menurut Made, penumpang yang bepergian pada masa libur Natal dan Tahun Baru jumlahnya lebih sedikit dibandingkan pada hari biasa. Di terminal itu, menjelang libur Natal dan Tahun Baru, jumlah penumpang yang berangkat berada pada kisaran 700 sampai 800 penumpang.
”Kalau hari biasa malah sampai 1.000 penumpang. Artinya ada penurunan,” kata Made.
Kondisi jalan tol
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengingatkan warga yang menjalani libur Natal 2020 untuk mematuhi protokol kesehatan. Puncak arus lalu lintas yang keluar dari Jabodetabek diprediksi terjadi pada Kamis (24/12/2020).
Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Pratomo Bimawan Putra mengatakan, puncak arus lalu lintas yang keluar Jabotabek dalam rangka libur panjang Natal 2020 diprediksi terjadi pada hari Kamis dengan jumlah kendaraan yang akan meninggalkan Jabodetabek diperkirakan mencapai 842.000 atau naik 15,4 persen dari arus lalu lintas normal pada November 2020.
”Puncak arus lalu lintas keluar Jakarta pada 24 Desember 2020 diprediksi ada 206.000 kendaraan yang akan melintasi empat gerbang tol (GT) utama, yakni GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan), serta GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur),” kata Bima melalui siaran pers.
PT Jasa Marga mengantisipasi potensi kepadatan lalu lintas periode libur akhir tahun, terutama di GT utama dengan meningkatkkan layanan transaksi. Ini dilakukan dengan menyiapkan mobile reader untuk menambah kapasitas di GT utama, seperti GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, GT Cileunyi, GT Kalikangkung, GT Banyumanik, dan GT Waru Gunung.
Langkah antisipasi lain, antara lain, penyiagaan sarana prasarana dan penempatan personel untuk rekayasa lalu lintas pada titik-titik rawan kepadatan, menurunkan Satgas Jasa Marga Siaga, penyediaan pos pantau, dan berkoordinasi dengan kepolisian serta Kementerian Perhubungan untuk melakukan rekayasa berupa lawan arah, searah, pengaturan angkutan barang, dan rekayasa lalu lintas lainnya.