Panitia Pemungutan Suara di TPS 23 Pondok Jagung Timur, Tangerang Selatan, Banten, mencoba memukul balik pandemi melalui hajatan pilkada. Pencoblosan hari Rabu pun dijadikan ajang untuk sosialisasi protokol kesehatan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
Perhelatan Pilkada Tangerang Selatan dikhawatirkan semakin memicu penularan Covid-19. Namun, sebagian warga justru memanfaatkan pilkada sebagai ajang untuk menggaungkan penerapan protokol kesehatan.
Sebuah lapangan basket di Perumahan Cornelia Residence, Pondok Jagung Timur, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (9/12/2020), mendadak meriah dengan spanduk dan dekorasi olahraga sepeda. Khusus pada hari itu lapangan basket difungsikan sebagai tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel).
Sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) bersiaga menyambut kedatangan pemilih. Seirama dengan dekorasi TPS, petugas-petugas tersebut mengenakan kostum olahraga sepeda lengkap dengan helm di kepala.
Ketua KPPS TPS 23 Pondok Jagung Timur Dadang Krisnandi (40) mengemukakan, pihaknya sengaja merancang TPS tematis demi menarik perhatian pemilih. Saban terdapat agenda pemilihan umum, entah itu pemilihan presiden (pilpres) atau pilkada, konsep serta tema yang diusung TPS tersebut senantiasa berubah. Tahun lalu saat perhelatan pilpres, TPS mengambil tema masyarakat Baduy.
”Untuk pilkada kali ini, karena kondisi di tengah pandemi, kami memilih tema hobi di saat pandemi. Selama pandemi, warga di sini banyak yang memilih olahraga sepeda dan memainkan mobil remote control,” tutur Dadang.
Melalui tema yang dipilih itu, Dadang berharap bisa menarik partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Partisipasi pemilih menjadi isu yang selalu disinggung setiap kali Pilkada Tangsel digelar. Ketua KPU Tangsel Bambang Dwitoro sebelumnya mengungkapkan, tingkat partisipasi pemilih di Tangsel tidak pernah lebih dari 60 persen.
Selain meningkatkan partisipasi pemilih, Dadang memiliki misi untuk menggaungkan gaya hidup sehat dengan berolahraga dan penerapan protokol kesehatan dalam keseharian.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany pun mewaspadai munculnya kluster penularan saat pilkada berlangsung. Untuk itu ia mengapresiasi adanya TPS yang menerapkan disiplin protokol kesehatan dan juga aktif menggaungkan gaya hidup sehat.
Misi itu coba diwujudkan dengan spanduk-spanduk yang dipasang di sekeliling TPS. Belasan spanduk itu berisi ajakan dan pesan untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan mengenakan masker. Tidak lupa tersemat juga ajakan untuk rutin berolahraga demi meningkatkan imunitas tubuh.
Di pintu keluar, pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya disuguhi sajian buah-buahan, seperti jeruk, salak, dan pisang. Khusus penyediaan buah-buahan itu baru tahun ini diterapkan. Tidak hanya itu, sembari menunggu, pemilih juga bisa menikmati teh yang dicampur dengan ramuan rempah-rempah yang diyakini baik untuk kesehatan.
”Kami sengaja bagikan buah-buahan karena bagus untuk meningkatkan imun tubuh. Dengan diiming-imingi buah segar, pemilih juga diharapkan makin tertarik untuk datang ke TPS,” katanya.
Petugas KPPS juga menyiapkan masker dan sarung tangan untuk pemilih. Sebelum masuk TPS, suhu tubuh calon pemilih diukur. Setelah itu, mereka diarahkan untuk mencuci tangan.
Utera Iksan (46), warga RT 005 RW 002, mengaku penasaran dengan tema hobi saat pandemi yang diusung KPPS. Ia memutuskan untuk melihat-lihat dekorasi yang disiapkan petugas dan kemudian menggunakan hak pilihnya.
”Terlebih dikasih buah-buahan. Sebelumnya pemilih enggak pernah dikasih snack. Ada untungnya juga memilih di sini,” ucap Utera.
Rasa penasaran terhadap TPS tematis juga menghinggapi Muhammad Alamsyah Al Fauzan (20). Mahasiswa Institut Pertanian Bogor itu menilai tema TPS yang berkaitan dengan protokol kesehatan dan ajakan untuk berolahraga sangat relevan di tengah pandemi.
TPS 23 Pondok Jagung Timur termasuk satu dari 2.963 TPS di seluruh Tangsel yang memilih mengusung TPS tematis. Mayoritas TPS yang tersebar di Tangsel tidak berkonsep atau tema khusus. Menurut Dadang, membuat TPS tematis membutuhkan biaya lebih, sedangkan bantuan yang diberikan KPU Tangsel hanya cukup untuk mendirikan TPS dengan dekorasi standar tanpa hiasan.
”Dana untuk membangun TPS tematis ini kami ambil dari kas RT,” kata Dadang.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany pun mewaspadai munculnya kluster penularan saat pilkada berlangsung. Oleh sebab itu, ia meminta petugas KPPS menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ia mengapresiasi adanya TPS yang menerapkan disiplin protokol kesehatan dan juga aktif menggaungkan gaya hidup sehat.
Bagi Airin, petugas KPPS di TPS 23 Pondok Jagung Timur secara jeli melihat peluang untuk menyosialisasikan protokol kesehatan. Mereka mengubah ancaman penularan dan kengerian terhadap pandemi justru sebagai ajang untuk melawan pandemi itu sendiri. Atas inisiatif itu, pemerintah sangat terbantu.