Rasa sakit hati dan tidak terima utang sebesar Rp 1 juta dibeberkan kepada sang istri, K alias A tega menghabisi tetangganya yang merupakan guru mengaji.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Polisi mengungkap kasus pembunuhan sadis yang menimpa AM (28), guru mengaji di Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pelaku diketahui tetangga korban yang merasa sakit hati karena terus ditagih utang Rp 1 juta.
Kepala Kepolisian Sektor Cibinong Ajun Komisaris I Kadek Vemil mengatakan, setelah 26 jam, pihaknya bersama Polres Metro Bogor menangkap K alias A (40), pembunuh AM. Pelaku merupakan tetangga sekaligus suami dari pembantu rumah tangga korban di Kampung Lingkungan 2, Citatah Dalam, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
”Pelaku merasa sakit hati kerap ditagih utang Rp 1 juta oleh korban. Uang pinjaman tersebut akan digunakan K sebagai biaya awal sewa mobil untuk pulang ke kampung. Namun, utang tersebut tak kunjung dibayar selama dua minggu. AM akhirnya terus mendesak dan membeberkan perihal utang kepada istri pelaku. Di situ mulainya, pelaku merasa sakit hati, lalu membunuh korban,” kata Kadek dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11/2020).
Dari keterangan pelaku, tutur Kadek, K sudah menyampaikan kepada AM untuk tidak melaporkan utangnya kepada sang istri dan berjanji akan melunasi segera utang senilai Rp 1 juta itu. Namun, hingga batas waktu yang sudah ditentukan, K belum bisa membayar utangnya. Istri pelaku yang mengetahui suaminya berutang kepada sang majikan mempertanyakan pinjaman tersebut. Pertengkaran suami istri itu pun tak terhindarkan.
”Pertengaran, rasa sakit hati, dan terus ditagih utang, membuat K gelap mata. Ia beraksi setelah korban pulang mengikuti acara Maulid Nabi. Ia nekat masuk ke rumah korban melalui jendela dengan cara mengendap-endap. Korban yang tidak menyadari kehadiran pelaku tiba-tiba disekap hingga jatuh dan memukul korban di bagian kepala. Rasa sakit hati itu mendorong pelaku bertindak keji hingga korban dalam kondisi sekarat lalu membuangnya ke sebuah sumur beton pada Minggu (1/11/2020),” kata Kadek.
Setelah membunuh, K melarikan diri dan bersembunyi ke rumah temannya. Dari keterangan suami korban, lanjut Kadek, malam itu sekitar pukul 24.00, ia tiba di rumah dan tidak menjumpai istrinya di rumah. Ia berusaha mencari dan menghubungi istrinya, tetapi telepon selulernya tidak aktif. Hingga keesokan pagi, keberadaan sang istri tak kunjung ditemui dan menghubungi polisi untuk menemukan istrinya.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bogor Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy mengatakan, atas laporan tersebut, pihaknya bersama Polsek Cibinong langsung turun mencari keberadaan AM. Setelah dua hari pencarian, dari laporan pada Selasa (3/11/2020), saat suami korban merasa curiga dengan bau di sumur belakang rumahnya. Setelah dicek dan membuka tutup sumur, ditemukan sosok mayat yang diduga kuat adalah AM.
”Setelah berusaha mengangkat mayat itu, ternyata benar itu AM, korban pembunuhan. Kami bergerak lagi mengumpulkan informasi dan diketahui dugaan kuat saat itu K adalah pelakunya. Ia ditangkap saat sedang berbelanja di warung kawasan Cibinong. Pelaku diketahui berprofesi sebagai sopir lepas atau tidak tetap pekerjaannya. Jadi ini memang motif ekonomi disertai rasa sakit hati. Istri pelaku tidak terlibat dalam aksi pembunuhan itu,” kata Roland.