Empat Hari Tes, 69 Wisatawan Puncak Bogor Reaktif Covid-19
Wisatawan yang reaktif ada dari Banten, Kota Depok, Jawa Tengah, Tangerang, Cianjur, dan Jakarta. Mayoritas kasus reaktif dari pelancong dari luar Bogor.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Empat hari pelaksanaan tes cepat Covid-19 di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor ditemukan 69 wisatawan terkonfirmasi reaktif. Pemkab Bogor langsung melaporkan temuan kasus wisatawan reaktif itu untuk ditindaklanjuti pemerintah daerah setempat.
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Bogor Mike Kaltarina Suwardi mengatakan, dari hasil pembaruan data terakhir pada Minggu (1/11/2020), dari 200 tes cepat ada lima wisatawan Puncak yang terkonfirmasi reaktif.
Berdasarkan laporan Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Bogor di tempat wisata Puncak Bogor, pada 29 Oktober, dari 918 sampel yang dites cepat tercatat 50 wisatawan terkonfirmasi reaktif Covid-19. Hari kedua pada 30 Oktober, ditemukan 2 wisatawan yang reaktif dari 175 sampel. Kemudian, hari ketiga pada 31 Oktober, 12 wisatawan reaktif dari 110 sampel. Dan, hari keempat pada 1 November, 5 wisatawan reaktif dari 200 sampel.
”Dari hasil pemeriksaan tes cepat, kami menemukan total 69 yang reaktif Covid-19. Total tes cepat 1.405. Wisatawan yang reaktif ada dari Banten, Kota Depok, Jawa Tengah, Tangerang, Cianjur, dan Jakarta. Mayoritas kasus reaktif dari masyarakat yang datang dari luar Bogor. Kami catat nama dan alamatnya dan berkoordinasi dengan pemda tempat asal wisatawan ini,” kata Mike.
Mike mengatakan, semua wisatawan yang reaktif Covid-19 sudah menjalani tes usap (swab). Pemkab Bogor juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk menindaklanjuti kasus reaktif warganya. Sementara untuk hasil tes usap pemerintah setempat yang akan mengumumkan langsung.
Bagi warga Bogor yang terkonfirmasi reaktif dan hasil tes usapnya terkonfirmasi positif, lanjut Mike, Pemkab Bogor akan langsung memantau dan melacak kontak erat bersama Satgas Covid-19 puskesmas di kecamatan.
Terkait arus lalu lintas, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Fitra Zuanda mengatakan, arus lalu lintas di kawasan Puncak sudah kembali normal sejak pukul 16.30. ”Lalu lintas saat ini sudah dua arah lagi. Sebelumnya pukul 07.00-09.00 dari arah atas (menuju kawasan Puncak). Kami berlakukan one way (satu arah), lalu lanjut one way pukul 12.30-16.30 ke arah bawah (menuju Jakarta dan sekitarnya),” kata Fitra.
Fitra melanjutkan, jika situasi lalu lintas kembali padat, pihaknya akan kembali menerapkan arus satu arah. Jika dibandingkan Sabtu kemarin, arus lalu lintas lebih padat dan terjadi antrean panjang kendaraan setelah Gerbang Tol Ciawi menuju Puncak. Bahkan, terjadi kepadatan di Kilometer 45 dan Kilometer 46, hingga menuju simpang kawasan Puncak dan Sukabumi. Sementara titik kemacetan di kawasan Puncak, seperti di simpang Taman Safari Indonesia, Gunung Mas, dan Pasar Cisarua.
Pada pemberitaan sebelumnya, pada Sabtu (31/10/2020) atau sehari menjelang akhir libur panjang Maulid Nabi, 160.204 kendaraan tercatat menuju arah Jakarta via jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Jumlah tersebut naik 36,8 persen dibandingkan hari biasa sejak tatanan kehidupan baru dikampanyekan pemerintah.
”Mayoritas, yaitu 53,2 persen, dari arah timur,” ujar Dwimawan Heru, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, dalam keterangan tertulis pada Minggu (1/11/2020). Adapun 25,4 persen dari jumlah 160.204 kendaraan datang dari arah barat dan 21,4 persen dari selatan.
Heru menjelaskan, perhitungan itu berdasarkan akumulasi arus lalu lintas dari gerbang tol (GT) barrier/utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama untuk arus dari timur, GT Cikupa (barat), dan GT Ciawi (selatan).
Untuk rinciannya, 85.187 kendaraan datang dari arah timur pada Sabtu atau naik 57,1 persen dari lalu lintas normal sejak pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta. Dari arah barat, 40.654 kendaraan mengarah ke Jakarta sehingga volume naik 13,7 persen dibandingkan lalu lintas normal. Adapun jumlah kendaraan dari selatan menuju Jakarta tercatat 34.363 unit, naik 26,9 persen.
Kenaikan volume kendaraan dari arah timur ke Jakarta yang mencapai 57,1 persen membuat Jasa Marga sempat memberlakukan sistem lawan arus (contraflow) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Sabtu, dari Km 65 hingga Km 47.
General Manager Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati menyebutkan, rekayasa lalu lintas tersebut—atas diskresi kepolisian—dimulai pukul 17.12. Sistem lawan arus terpantau dihentikan menjelang pukul 24.00.