Tempat Wisata Siapkan Strategi Cegah Lonjakan Pengunjung
Pengelola tempat wisata menyiapkan jurus untuk mencegah membeludaknya jumlah pengunjung saat libur panjang pekan ini. Pembatasan jumlah tamu serta penerapan protokol kesehatan bakal dilakukan.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah tempat wisata di DKI Jakarta mengantisipasi lonjakan pengunjung selama libur panjang. Di sisi lain, sejumlah warga tak begitu berminat ke tempat wisata karena pandemi Covid-19 belum reda.
Pemerintah sebelumnya menetapkan cuti bersama sebelum dan sesudah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis (29/10/2020). Cuti bersama berlaku pada Rabu (28/10) dan Jumat (30/10/2020). Artinya, warga bisa menikmati libur panjang selama lima hari mulai Rabu hingga Minggu (1/11/2020).
Kepala Satuan Pelaksana Promosi Taman Margasatwa Ragunan Ketut Widarsana, Senin (26/10/2020), memastikan, tak akan ada lonjakan pengunjung di Ragunan. Sebab, manajemen membatasi pengunjung maksimal 2.000 orang.
”Kalau kuota sudah terpenuhi, pengunjung otomatis tak bisa memesan tiket lagi di hari itu,” ujarnya.
Selain membatasi pengunjung, Ragunan hanya menerima pengunjung dengan Kartu Tanda Penduduk DKI Jakarta. Anak berusia di bawah 9 tahun, ibu hamil, serta warga lansia dilarang masuk.
Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, kapasitas pengunjung dibatasi 25 persen atau sekitar 15.000 orang. Kepala Seksi Humas TMII Novera Mayang Sari menyarankan pengunjung untuk membeli tiket secara daring.
”Jadi, kalau kuota hari itu sudah penuh, masyarakat bisa tahu. Di sistem kita, pengunjung yang keluar dan masuk itu, kan, tercatat semua,” ujarnya.
Dia melanjutkan, TMII tidak mengadakan acara khusus di saat libur panjang ini sebab semua kegiatan yang mengundang keramaian belum bisa diselenggarakan.
Anak-anak di bawah 9 tahun dan lansia di atas 60 tahun dilarang masuk. Pengunjung dilarang berkerumun ketika di TMII. Jarak fisik minimal 1 meter. Semua wajib mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengunjungi wahana.
Untuk wisata pantai, manajemen Taman Impian Jaya Ancol pun membatasi kapasitas pengunjung 25 persen. Tiket hanya bisa dipesan secara daring.
Selain itu, pengunjung berusia di bawah 9 tahun dan di atas 60 tahun hanya bisa mengakses Pantai Ancol & Allianz Ecopark. Merekabelum bisa rekreasi di wahana Dunia Fantasi, Sea World Ancol, Ocean Dream Samudra, Faunaland, dan Gondola.
Pegawai Museum Sejarah Jakarta, Istiqomah Armitawati, menjelaskan, belum ada arahan apakah museum dibuka atau ditutup selama libur panjang. Namun, kemungkinan besar, museum tetap dibuka.
”Kalau buka, jam operasinya pukul 08.00-17.00. Jumlah pengunjung tak dibatasi karena selama pandemi Covid-19 ini, jumlah pengunjung selalu sedikit, tak lebih dari 300 orang. Saat libur panjang, kemungkinan situasinya tak jauh berbeda. Selama pandemi Covid-19, tak pernah ada lonjakan pengunjung di museum,” ujarnya.
Mengisi liburan
Idayu Adi Rahajeng (35), warga Bekasi, Jawa Barat, memilih untuk di rumah saja di masa libur panjang ini. Karyawan di salah satu badan usaha milik negara ini belum berani membawa tiga anaknya yang masih kecil ke tempat wisata.
Padahal, anak sulungnya yang berusia delapan tahun sudah tak sabar ingin liburan. Agar si anak tak merajuk, Idayu membelikan makanan dan mainan baru.
Sementara itu, guru di SMAN 12 Kota Bekasi, Jawa Barat, Endah Priyati, berencana untuk ke TMII. Ini karena jarak tempat wisata itu dekat dari rumahnya. ”Jadi irit bensin,” katanya.
Berbeda dengan dua warga di atas, karyawan di salah satu bank swasta di Jakarta, Arif Sadikin (26), ingin berkemah di saat libur panjang. Salah satu lokasi yang dipertimbangkan adalah Bukit Alesano, Bogor, Jawa Barat. ”Di sana suasananya tenang dan menyenangkan untuk kemah. Tetapi, ini masih rencana. Belum pasti juga,” katanya.