Kluster Demonstrasi Mulai Muncul, Pemkab Tangerang Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Baru
Kluster demonstrasi mulai muncul di Kabupaten Tangerang, Banten. Lonjakan kasus diperkirakan akan terjadi. Pemerintah Kabupaten Tangerang menambah jumlah kamar hotel untuk mengisolasi pasien tanpa gejala.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Sebanyak 12 buruh di Tangerang, Banten, dinyatakan positif Covid-19 seusai mengikuti unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja. Pemerintah Kabupaten Tangerang mengantisipasi kasus baru bermunculan dengan menambah kapasitas kamar rumah singgah.
”Mereka ikut demonstrasi dua pekan lalu. Mereka warga Kabupaten Tangerang yang bekerja di pabrik di wilayah Kota Tangerang,” ujar Hendra Tarmizi, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, ketika dihubungi, Kamis (22/10/2020).
Dari 12 buruh tersebut, delapan di antaranya merupakan warga Kabupaten Tangerang dan 4 orang adalah warga Kota Tangerang. Mereka bekerja di pabrik yang sama. Menurut Hendra, mereka diketahui positif Covid-19 setelah menjalani tes usap yang merupakan syarat perusahaan ketika buruh hendak kembali bekerja.
Selama ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang menyerahkan tanggung jawab pelaksanaan tes terhadap buruh kepada perusahaan yang memperkerjakan mereka. Setelah diketahui ada buruh yang terkonfirmasi positif Covid-19, barulah Pemerintah Kabupaten Tangerang yang bertanggung jawab melakukan penelusuran kontak terhadap para keluarga atau orang-orang yang berkontak erat dengan buruh itu.
Hendra memastikan akan ada lonjakan kasus baru dari kluster demonstrasi. Hal itu karena belum semua perusahaan melaporkan hasil tes Covid-19 terhadap karyawan mereka kepada pemerintah. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang kini bersiap menghadapi lonjakan kasus baru.
”Kami menambah jumlah kamar di Hotel Yasmin yang digunakan sebagai lokasi isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala,” kata Hendra.
Hotel Yasmin berlokasi di Karawaci, Kabupaten Tangerang. Hotel itu dijadikan sebagai lokasi isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala sejak 17 September 2020.
Awalnya, jumlah kamar yang dipersiapkan untuk menampung pasien Covid-19 sekitar 120 kamar. Kini, untuk mengantisiapsi lonjakan kasus baru dari kluster demonstrasi, jumlah kamar menurut rencana akan ditambah menjadi 180 kamar. Saat ini, jumlah kamar yang terisi, menurut Hendra, belum melebihi 100 kamar.
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang per 22 Oktober 2020 menunjukkan, terdapat tambahan tiga kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Penambahan jumlah kasus dalam sepekan terakhir di Kabupaten Tangerang sangat fluktuatif. Penambahan kasus tertinggi terjadi pada 15 Oktober 2020, dengan penambahan 117 kasus positif Covid-19 dalam sehari. Saat ini, total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2.643 kasus dengan korban meninggal mencapai 58 orang.
Sementara itu, di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), jumlah korban meninggal akibat Covid-19 kembali bertambah satu orang pada 22 Oktober 2020. Adapun total kasus terkonfirmasi positif naik menjadi 1.575 kasus setelah ada penambahan 44 kasus.
Kendati demikian, belum ada upaya atau terobosan baru dari Pemerintah Kota Tangsel untuk menekan penambahan jumlah kasus. Seiring dengan perpanjangan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya hingga 19 November 2020, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany hanya bisa mengimbau masyarakatnya untuk mematuhi protokol kesehatan.
”Kami Pemerintah Kota Tangsel mengajak masyarakat untuk terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menerapkan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker) sehingga dapat mencegah penyebaran Covid-19 di masyarakat,” kata Airin melalui keterangan tertulis.