Kurangi Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kembangkan Jakarta Recycle Center
Untuk mengurangi volume sampah di TPST Bantar Gebang, Pemprov DKI menginiasi Jakarta Recycle Center yang fokus pada pemilahan sampah dari setiap rumah tangga.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk mengurangi sampah yang diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu atau TPST Bantar Gebang, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menggarap program pemilahan sampah dari sumbernya. Program pemilahan sampah atau Jakarta Recycle Centre yang mengadaptasi sistem pengelolaan sampah di kota Osaki, Jepang, itu dilakukan bersama pihak swasta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih, dalam acara penandatanganan kerja sama program Jakarta Recycle Centre atau JRC secara daring, Kamis (15/10/2020), mengatakan, melalui program JRC, masyarakat mendapatkan edukasi dan pendampingan tentang pentingnya partisipasi aktif warga dalam pengangkutan sampah yang terpilah dan terjadwal.
Konsep JRC, lanjut Andono, diadaptasi dari program pemilahan sampah di kota Osaki, Jepang. Program JRC juga merupakan perwujudan dari Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup RW. Pergub itu sendiri tujuannya adalah untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan dan pengolahan sampah sejak di sumber atau di rumah tangga.
Sebagai model, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melibatkan 1.335 keluarga di sejumlah model area di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Setiap warga mendapat pendampingan tentang pemilahan sampah berdasarkan delapan kategori, yaitu sisa makanan, plastik, kertas, residu, botol PET dan cup, logam, kaca, serta limbah B3.
”Kemudian, Dinas LH secara rutin mengangkut sampah terpilah tersebut sesuai jadwal yang ditentukan,” kata Andono.
Diakui Andono, dalam implementasinya, pemilahan sampah oleh warga mengalami pasang surut sehingga dibutuhkan pendampingan intensif serta menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang pemilahan sampah. ”Untuk menjalankan JRC, DLH DKI bekerja sama dengan swasta, yaitu PT Chandra Asri Petrochemical,” kata Andono.
Suryandi, Direktur PT Chandra Asri Petrochemical, menjelaskan, dalam kerja sama untuk mendukung JRC, pihaknya menyediakan 36.000 kantong sampah berbahan plastik daur ulang. Dengan berbahan plastik daur ulang, maka kantong sampah tersebut dapat didaur ulang lagi sehingga tercipta konsep ekonomi sirkular. Penggunaan kantong plastik terpilah dapat mempermudah pendataan keberhasilan pemilahan sampah karena plastik didesain sedemikian rupa sehingga jenis sampah di dalamnya dapat terpantau.
Selain kantong plastik, kata Suryandi, pihaknya juga menyiapkan poster edukasi pemilahan sampah serta bantuan pendampingan, sosialisasi, dan evaluasi keberhasilan pemilahan sampah.
”Penyediaan kantong sampah berbahan plastik yang dapat diguna ulang dan didaur ulang ini merupakan bentuk upaya kami sebagai produsen yang bertanggung jawab dalam membangun kebiasaan baik masyarakat. Semoga kantong sampah berbahan daur ulang ini dapat membantu DKI Jakarta mengurangi jumlah sampah di TPA,” ucap Suryandi.
Andono menambahkan, sebagai program pemilahan dan pengurangan sampah, DLH DKI menargetkan JRC dapat dilaksanakan seluruh warga di Kecamatan Pesanggrahan pada 2023 serta dapat direplikasi ke wilayah lain di Ibu Kota.