Kapasitas Tes PCR Kota Bekasi Ditargetkan Capai 3 Persen dari Total Penduduk
Tes masif, penguatan RW siaga, dan persiapan infrastruktur kesehatan kini menjadi fokus Pemerintah Kota Bekasi dalam melawan pandemi Covid-19. Tes menggunakan PCR terus digencarkan di darerah itu.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, terus menggencarkan tes masif di tingkat rukun warga sejak meningkatnya kasus baru Covid-19 dari kluster keluarga. Pemerintah daerah setempat mengklaim masih memiliki sekitar 26.000 alat tes PCR untuk terus melacak kasus Covid-19. Setiap hari ada sekitar 150 spesimen yang diperiksa di Kota Bekasi.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, sejak pertengahan Maret 2020, jumlah keseluruhan PCR yang digunakan untuk melacak kasus baru Covid-19 di daerah itu sudah mencapai 27.901 PCR. Daerah setempat masih memiliki 26.470 alat tes PCR untuk terus melacak kasus baru Covid-19 di Kota Bekasi.
”(Dari 27.901 PCR), yang hasilnya positif ada 2.000 spesimen karena ada pengulangan. Itu bukan karena jumlah pasiennya 2.000, melainkan jumlah spesimen karena satu pasien bisa dites berulang sampai lima atau enam kali,” kata Rahmat, Selasa (25/8/2020), di Kota Bekasi.
Rahmat menambahkan, Kota Bekasi saat ini tengah melacak kemungkinan transmisi kasus Covid-19 dari kluster keluarga. Ini dilakukan setelah terjadi peningkatan Covid-19 dari kluster keluarga yang mencapai 437 jiwa dari 115 keluarga.
Proses pelacakan di 259 RW yang tersebar di 53 kelurahan itu menggunakan alat tes cepat dan jika ada warga yang reaktif, dilanjutkan dengan tes usap tenggorokan. Kota Bekasi masih memiliki 26.470 alat tes PCR.
”Kalau ditambah PCR yang sudah digunakan, berarti total PCR kami sudah 50.000 PCR. Artinya itu sudah hampir rasio 3 persen dari total penduduk Kota Bekasi,” kata Rahmat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Bekasi, proyeksi jumlah penduduk Kota Bekasi pada 2019 mencapai 3,003 juta penduduk.
Langkah tes massal dan membangun kesiapsiagaan warga di tingkat RT dan RW merupakan upaya dari Pemerintah Kota Bekasi dalam menekan kasus Covid-19 di daerah itu. Pemerintah daerah juga menyiapkan sekitar 153 tempat tidur di rumah sakit swasta, rumah sakit umum daerah, dan Stadion Patriot Candrabhaga untuk merawat pasien jika kasus Covid-19 di daerah itu terus menanjak.
Tes massal dan membangun kesiapsiagaan warga di tingkat RT dan RW merupakan upaya dari Pemerintah Kota Bekasi dalam menekan kasus Covid-19 di daerah itu.
Tampung 400 spesimen
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezi Syukrawati menambahkan, Kota Bekasi memiliki tiga alat PCR portabel dengan rinciannya satu alat portabel ada di RUSD Kota Bekasi dan dua lainnnya tersimpan di Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Bekasi. Tiga alat PCR portabel itu mampu menampung 400 spesimen setiap hari.
”Cuma hasil per harinya (spesimen yang masuk) sekitar 150 spesimen,” kata Dezi.
Adapun berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19 Kota Bekasi, jumlah wilayah zona merah di Kota Bekasi hingga 24 Agustus 2020 sebanyak 28 RW dan tersebar di 20 kelurahan di Kota Bekasi. Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 di daerah itu masih ada 43 kasus.
”Sampai kemarin, pasien positif Covid-19 yang masih dirawat ada 25 pasien dan yang isolasi mandiri ada 18 orang. Angka itu akan terus berubah karena ada 34 pasien yang hari ini akan selesai masa pengawasan,” kata Dezi.